Getaran Hati

Apa jadinya dunia, kalau tidak ada getaran. Bunyi-bunyian adalah produk dari getaran yang simultan. Semakin lemah getaran, semakin longgar frekuensi getarannya. Semain keras getaran, semakin rapat frekuensinya. Maka kita berterima kasih kepada Heinrich Hertz (1857-1894), Macaroni yang mampu membuat teori getaran sehingga para pakar gelombang suara mampu menghasilkan berbagai temuannya.

Konon, energi terpancar melalui getaran. Manfaatnya dapat memberikan tenaga gerak pada segala sesuatu. Misalnya matahari sebagai sumber energi. Getaran hasil reaksi fusi di dalam matahari mampu memancarkan foton-foton yang membentuk cahaya. Lalu ia mampu menumbuhkan tanaman. Kemudian daun-daun hijau (klorofil) menghasilkan oksigen. Gerakan oksigen yang terpancar di udara inipun kemudian dimanfaatkan manusia dan mesin-mesin untuk bernafas sehingga menggerakan energi berikutnya.

Getaran Listrik juga demikian. Gaya gerak listik (GGL) yang tercipta dari hasil fluktuasi magnet pada generator menghasilkan ion positif dan negatif. Dari keduanya kemudian mengalir dengan deras ke selang-selang kabel sehingga mampu menghidupi mesin-mesin listrik dan lampu-lampu. Sehingga dunia menjadi ramai dan memakmurkan penduduk bumi.

Bunyi-bunyian tercipta dari getaran. Suara yang keluarkan mulut seseorang, dihasilkan dari getaran pita suaranya. Lalu udara sekitarnya bergetar dan gelombangnya ditangkap membrane dalam genderang telinga sehinggalah segala ucap dimengerti. Begitu pula suara yang dikeluarkan dari audio stereo digetarkan oleh membrane yang terdapat dalam speaker dan digetarkan ke udara lewat foton dan ditangkap lagi oleh genderang telinga yang bergetar. Sehinggalah dari getaran ini pula semua kata/lagu dimengerti.

Keimanan (rasa beragama) juga timbul dari getaran. Getaran ini mirip gelombang sinus istilah Nabi saw: kadang yazid kadang yankus ( naik turun). Namun demikian seperti contoh di atas, orang masih ada keimanannya (rasa keberagamaanya) saat waktu kritis pun masih maumengerjakan misalnya shalat. Getaran sosial pun juga. Ketika melihat ada tetangga membutuhkan, ia tergerak untuk membantu tanpa ingin dipuji atau semisalnya. Bagi pemimpin yang bergetara rasa keagamaanya, ia tidak mau sedikitpun untuk korupsi dan lain-lain.

Hati adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Hati manusia merupakan tempat terjadinya resonansi. Apakah resonansi? Secara sederhana resonansi adalah ‘penularan’ getaran (gema) kepada benda lain. Artinya, jika kita menggetarkan suatu benda, lantas ada benda lain yang ikut bergetar, maka dapat dikatakan benda lain tersebut terkena resonansi yaitu ‘tertular’ getaran alias frekuensi.


Contohlah sebuah gitar akustik, yang memiliki tabung resonansi dan lubangnya menghadap ke arah deretan senarnya. Jika senar itu digetarkan dengan cara dipetik, maka udara di dalam ruang resonansinya akan ikut bergetar. Inilah yang menyebabkan suara senar gitar itu terdengar keras dan merdu. Namun apa yang terjadi jika lubang gitar tersebut disumpal dengan kain? Maka dapat dipastikan tidak akan terjadi resonansi di dalam gitar itu dan suara gitarpun terdengar sangat pelan bahkan sumbang.

Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu, baik pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar, bisa juga lembut. Dapat bergetar karena bahagia, karena rindu maupun karena marah atau bersedih.

Secara umum getaran tersebut berasal dari dua sumber, Hawa Nafsu dan Getaran Ilahiah.

Hawa Nafsu adalah keinginan untuk melampiaskan segala kebutuhan diri yang bertentangan dengan nurani. Getarannya cendereng kasar dan bergejolak tak beraturan, misalnya disaat kita marah, benci, dendam, iri, dengki, berbohong, menipu, merasa sombong dan sebagainya. Dalam tinjauan fisika, getaran semacam ini disebut memiliki frekuensi rendah, dengan amplitudo yang besar.

Contoh gamblangnya ketika seseorang sedang marah, dia sedang mengeluarkan getaran kasar hawa nafsu dari hatinya. Jantung hatinya akan bergejolak dan berdetak-detak tidak beraturan, wajahnya merah, matanya melotot, telinganya panas, dan tangannya gemetaran. Frekuensinya rendah dan kasar, dengan amplitudo yang besar. Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung (ECG-Electric Cardio Graph), akan dilihat betapa grafik yang dihasilkan sangatlah kasar dan bergejolak. Getaran yang seperti ini memiliki efek negatif pada tubuh kita. Sebuah benda yang dikenai getaran kasar terus-menerus akan mengalami kekakuan dan kemudian mengeras, dan bisa mengakibatkan penyakit jantung. Oleh karena itu jagalah amarah anda.

Orang yang terlalu sering melakukan kejahatan, secara psikologis juga dikatakan hatinya semakin mengeras dan tidak mudah bergetar karena kebajikan. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya orang yang suka berbohong dan menipu. Pada awalnya, orang yang berbohong akan bergetar hatinya, akan tetapi kalau ia sering berbohong, maka hatinya tidak akan bergetar lagi pada saat ia berbohong. Hatinya semakin lama akan semakin keras dan sulit untuk bergetar lagi. Pada kondisi ini hati seperti tertutup karena tidak mampu lagi beresonansi. Bagaikan lubang gitar yang telah disumpal oleh kain.

Sedangkan Getaran Ilahiah, adalah dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas yang lebih tinggi. Getarannya cenderung lembut dan halus, dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Misalnya saat seseorang sedang membaca Al-Qur’an, sholat yang khusyu, berdoa, berdzikir, menolong orang yang sedang kesusahan, serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, secara tidak sadar dia telah melembutkan getaran jiwanya, membersihkan noda-noda dihatinya.

Hati atau jiwa yang baik adalah yang lembut, yaitu hati yang gampang bergetar. Bagaikan buluh perindu yang menghasilkan suara yang merdu ketika ditiup. Mengapa bisa begitu?... Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi pula frekuensinya. Pada frekuensi 10 pangkat delapan akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika lebih tinggi lagi, pada frekuensi 10 pangkat 14 akan menghasilkan gelombang cahaya. Subhanallah… Seseorang yang hatinya lembut akan bisa menghasilkan cahaya di dalam hatinya, ketika cahaya itu semakin menguat, maka cahaya itu akan ‘merembet’ keluar menggetarkan seluruh bio-elektron didalam tubuhnya untuk mengikuti frekuensi cahaya tersebut. Hasilnya tubuhnya akan mengeluarkan cahaya alias aura yang jernih.

Itulah sebabnya bila kita berdekatan dengan orang-orang yang ikhlas dan penuh kesabaran, hati kita juga tenang dan damai. Sebab hati kita teresonansi oleh getaran frekuensi tinggi yang bersumber dari aura tubuhnya. Sebaliknya bila kita berdekatan dengan seseorang yang pemarah, maka hati kita akan ikut merasa ‘panas’ dan gelisah. Semua itu akibat adanya resonansi gelombang elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang kepada lingkungan sekitarnya.

Ketika sedang berdzikir, hati kita akan bergetar lembut. Hal ini dikemukan oleh Allah, bahwa orang yang berdzikir hatinya akan tenang dan tenteram.

QS. Ar Ra'd (13) : 28
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram."

Ketika seseorang dalam keadaan tenteram, getaran hatinya demikian lembut. Amplitudonya kecil, tetapi frekuensinya sangat tinggi. Semakin tenteram dan damai hati seseorang maka semakin tinggi pula frekuensinya. Dan pada, suatu ketika, pada frekuensi 10 pangkat 13 sampai pangkat 15,
akan menghasilkan frekuensi cahaya.

Jadi, ketika kita berdzikir menyebut nama Allah itu, tiba-tiba hati kita bisa bercahaya. Cahaya itu muncul disebabkan terkena resonansi kalimat dzikir yang kita baca. lbaratnya, hati kita adalah sebuah batang besi biasa, ketika kita gesek dengan besi magnet maka ia akan berubah menjadi besi magnetik juga. Semakin sering besi itu kita gesek maka semakin kuat kemagnetan yang muncul daripadanya.

Demikianlah dengan hati kita. Dzikrullah itu menghasilkan getaran-getaran gelombang elektromagnetik dengan frekuensi cahaya yang terus menerus menggesek hati kita. Maka, hati kita pun akan memancarkan cahaya. Kuncinya, sekali lagi, hati harus khusyuk dan tergetar oleh bacaan itu. Bahkan, kalau sampai meneteskan air mata.

Unsur yang kedua adalah ayat-ayat Qur'an. Dengan sangat gamblang Allah mengatakan bahwa Al Qur'an ada cahaya. Bahkan, bukan hanya Al Qur'an, melainkan seluruh kitab-kitab yang pernah diturunkan kepada para rasul itu mengandung cahaya.

QS. An Nisaa' (4) : 174
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an)."


QS. Al Maa'idah (5 ) : 44
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya ."


QS Al Maa'idah (5 ) : 46
"Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya . .

Artinya, ketika kita membaca kalimat-kalimat Allah itu kita juga sedang mengucapkan getaran-getaran cahaya yang meresonansi hati kita. Asalkan kita membacanya dengan pengertian dan pemahaman. Kuncinya, hati sampai bergetar. Jika tidak mengetarkan hati, maka proses dzikir atau baca Al Qur'an itu tidak memberikan efek apa-apa kepada jiwa kita. Yang demikian itu tidak akan menghasilkan cahaya di hati kita.

Apakah perlunya menghasilkan cahaya di hati kita lewat kegiatan dzikir, shalat dan ibadah-ibadah lainnya itu? Supaya, pancaran cahaya di hati kita mengimbas ke seluruh bio elektron di tubuh kita. Ketika cahaya tersebut mengimbas ke miliaran bio elektron di tubuh kita, maka tiba-tiba badan kita akan memancarkan cahaya tipis yang disebut 'Aura'. Termasuk akan terpancar di wajah kita.

Cahaya itulah yang terlihat di wajah orang-orang beriman pada hari kiamat nanti. Aura yang muncul akibat praktek peribadatan yang panjang selama hidupnya, dalam kkhusyukan yang sangat intens. Maka Allah menyejajarkan atau bahkan menyamakan antara pahala dan cahaya, sebagaimana firman berikut ini.

QS. Al Hadiid (57) : 19
"... bagi mereka pahala dan cahaya mereka."

Dan ternyata cahaya itu dibutuhkan agar kita tidak tersesat di Akhirat nanti. Orang-orang yang memililki cahaya tersebut dapat berjalan dengan mudah, serta memperoleh petunjuk dan ampunan Allah. Akan tetapi orang-orang yang tidak memiliki cahaya, kebingungan dan berusaha mendapatkan cahaya untuk menerangi jalannya.

QS. Al Hadiid (57) : 28
".dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu."


QS. Al Hadiid (57) 13
"Pada hati ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman : "Tunggulah kami, supaya kami bisa mengambil cahayamu." Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang, dan carilah sendiri cahaya (untukmu). "Lalu diadakanlah di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya ada siksa."

QS. Ali lmraan (3) : 106 - 107
"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri dan ada Pula yang menjadi hitam muram. 'Ada pun orang-orang yang hitam muram mukanya, (dikatakan kepada mereka) : kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.


"Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada di dalam rahmat Allah, mereka kekal di dalamnya."

Jadi, selain wajah yang memancarkan cahaya, Allah juga memberikan informasi tentang orang-orang kafir yang berwajah hitam muram. Bahkan di QS. 10 : 27 dikatakan Allah, wajah mereka gelap gulita seperti tertutup oleh potongan-potongan malam.

Dalam konteks ini memang bisa dimengerti bahwa orang -orang kafir yang tidak pernah beribadah kepada Allah itu wajahnya tidak memancarkan aura. Sebab hatinya memang tidak pernah bergetar lembut. Yang ada ialah getaran-getaran kasar.

Semakin kasar getaran hati seseorang, maka semakin rendah pula frekuensi yang dihasilkan. Dan semakin rendah frekuensi itu, maka ia tidak bisa menghasilkan cahaya.

Bahkan kata Allah, di dalam berbagai firmanNya, hati yang semakin jelek adalah hati yang semakin keras, tidak bisa bergetar. Tingkatan hati yang jelek itu ada 5, yaitu :
  1. Hati yang berpenyakit (suka bohong, menipu, marah, dendam, iri, dengki dsb),
  2. Hati yang mengeras.
  3. Hati yang membatu.
  4. Hati yang tertutup. dan
  5. Hati yang dikunci mati oleh Allah.

Maka, semakin kafir seseorang, ia akan semakin keras hatinya. Dan akhirnya tidak bisa bergetar lagi, dikunci mati oleh Allah. Naudzu billahi min dzalik. Hati yang:seperti itulah yang tidak bisa memancarkan aura. Wajah mereka gelap dan muram.

QS. Az Zumaar (39) : 60
"Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta kepada Allah, mukanya menjadi hitam."

QS. Al An'aam (6) : 39
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita."

Seperti yang telah saya kemukakan di depan, bahwa ternyata kegelapan itu ada kaitannya dengan kemampuan indera seseorang ketika dibangkitkan. Di sini kelihatan bahwa orang-orang kafir itu dibangkitkan dalam keadaan tuli, bisu, buta, dan sekaligus berada di dalam kegelapan. Sehingga mereka kebingungan. Dan kalau kita simpulkan semua itu disebabkan oleh hati mereka yang tertutup dari petunjuk-petunjuk Allah swt.

QS. Al Hajj (22) : 8
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab yang bercahaya."


QS. Al Maa'idah (5 ) : 16
".dan (dengan kitab itu) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya."


QS. Al A'raaf (7) : 157
".dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung."


QS. An Nuur (24) : 40
".dan barangsiapa tidak diberi cahaya oleh Allah, tidaklah ia memiliki cahaya sedikit pun."


QS. At Tahriim (66) : 8
"Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah, dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan para nabi dan orang-orang beriman yang bersama dengan dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan : Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Wallahu alam Bishawawab..

NB. Lampiran

Definisi istilah-istilah Fisika :

A. Pengertian / Arti Definisi Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh.

B. Pengertian / Arti Definisi Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus frekuensi adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan hertz / Hz

C. Pengertian / Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon.

D. Pengertian / Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan.

E. Pengertian Gelombang :
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.

F. Pengertian Energi
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam berbagai macam/jenis, antara lain :

- energi potensial
- energi kinetik/kinetis
- energi panas
- energi air
- energi batu bara
- energi minyak bumi
- energi listrik
- energi matahari
- energi angin
- energi kimia
- energi nuklir
- energi gas bumi
- energi ombak dan gelombang
- energi minyak bumi
- energi mekanik/mekanis
- energi cahaya
- energi listrik
- dan lain sebagainya

A. Energi potensial atau Energi Diam
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, dan lain sebagainya.

Rumus atau persamaan energi potential :
Ep = m.g.h

keterangan
Ep = energi potensial
m = massa dari benda
g = percepatan gravitasi
h = tinggi benda dari tanah

B. Energi Kinetik atau Kinetis
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik.

Rumus atau persamaan energi kinetik :
Ek = 1/2.m.v^2

keterangan
Ep = energi kinetik
m = massa dari benda
v = kecepatan dari benda
v^2 = v pangkat 2

C. Hukum Kekekalan Energi
” Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan ”
Jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan.

Rumus atau persamaan mekanik (berhubungan dengan hukum kekekalan energi) :
Em = Ep + Ek

keterangan
Em = energi mekanik
Ep = energi kinetik
Ek = energi kinetik

Catatan :
Satuan energi adalah joule
Getaran Hati Getaran Hati Reviewed by Edi Sugianto on 22.43 Rating: 5

1 komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.