Meditasi Mengendalikan Level Stress

MEDITASI tak hanya mendatangkan kedamaian. Kondisi dalam diam dan hening adalah momen tepat untuk Anda bisa mengenal diri lebih dalam. Tak hanya itu, energi positif dapat diperoleh saat Anda rutin bermeditasi.Jika Anda merasa sudah waktunya memeroleh keheningan dan kedamaian dalam hidup, atau meredakan “kegilaan” dan stres, cobalah bermeditasi.

Berikut, lima manfaat meditasi sebagaimana diulas Times of India.

Rasa damai
Meditasi tidak harus menjadi sebuah proses yang panjang. Anda hanya perlu menutup mata, diam, memperhatikan tubuh, dan berfokus pada napas Anda. Dalam beberapa menit, Anda akan merasa rileks.

Kejelasan dan fokus
Seiring waktu, meditasi membantu Anda bisa konsentrasi dengan lebih baik pada setiap aktivitas. Anda pun akan dapat melihat berbagai hal lebih objektif dan jernih.


Kesehatan Holistik
Meditasi bagus untuk Anda secara internal maupun eksternal. Banyak yang percaya bahwa meditasi membantu menyembuhkan dan merilekskan organ-organ tubuh. Manfaat tersebut salah satunya terlihat pada kulit yang semakin bercahaya.

Pembunuh stres
Meditasi terutama berguna pada saat-saat sedih, stres, dan di bawah tekanan. Meditasi memungkinkan Anda untuk melepaskan timbunan racun dan energi negatif dalam tubuh, seperti rasa takut, khawatir, dan cemas.

Salah satu Cara untuk membuat stres jadi plong adalah dengan meditasi. Ada sejumlah aliran meditas! dan cara melakukannya.

Beban kerja yang berat, Persaingan bisnis yang ketat, lalu lintas yang padat, ataupun persoalan keluarga yang bikin penat dapat memicu timbulnya stres.Buntutnya, stres membuat kita merasa tertekan, marah,, frustrasi, atau sedih.

Para ahli menyebut stres yang berdampak buruk, merugikan, atau menyakitkan hati itu dengan distress. Karena efeknya negatif, orang pun berupaya untuk mengendalikannya. Menurut dra. lesye Widodo, S.Psi., psikolog pada RSAB Harapan Kita, Jakarta, pengendalian stres bisa melalui pertahanan fisik atau pertahanan mental. Pertahanan fisik bisa ditempuh dengar. Cara meningkatkan kesehatan (olahraga dan diet sehat), menikmati hidup (cukup tidur dan santai), serta merawat diri. Sedangkan pertahanan mental bisa melalui mekanisme yang dapat membantu mengatasi serta menemukan jaIan keluar dari situasi tegang. Atau, melalui relaksasi.

Pada prinsipnya, semua cara itu bisa memberikan kondisi rileks pada orang yang menjalaninya. Salah satu metode pengendalian stres yang banyak diminati sekarang ini adalah meditasi.

Harmonis, seimbang,
Meditasi dan hening sering dibayangkan sebagai kegiatan duduk diam dalam posisi bersila dengan mata terpejam selama waktu tertentu. Ternyata, meditasi tidak selalu seperti itu. Cara dan konsepnya bisa berbeda, beda sesuai aliran yang dianut.

Dalam buku Meditasi Mencapai Hidup Bahagia karangan Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas. Udayana, Meditasi diartikan sebagai proses pemusatan perhatian, yang menyebar menjadi satu perhatian, yang dilakukan secara sadar. Dengan meditasi, seseorang bisa belajar menjalani hidup dengan baik atas dasar keinginannya sendiri dan mencoba mengatasi masalah yang dihadapi. Apa pun yang terjadi selalu diterima dan disyukuri. Perasaan inilah yang menimbulkan keinginan untuk menikmati, hidup dari sisi baiknya. Akhirnya, hidup menjadi terasa menyenangkan.

Guru besar ini juga menyatakan, dengan melakukan meditasi semua organ, sel, dan zat dalam tubuh akan mengalami proses homeostatis, bergerak dan berfungsi dalam keadaan seimbang, serta bekerja dalam keadaan teratur. Semua alat tubuh bekerja maksimal dengan mengeluarkan tenaga seminimal mungkin. Meditasi menimbulkan respons relaksasi yaitu integrasi respons mind, body (pikiran, tubuh) yang meliputi penurunan pemakaian oksigen, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan kadar asam laktat dalam serum; peningkatan resistensi kulit; serta perubahan aliran darah.

Sementara itu Merta Ada, guru meditasi Bali Usada Meditasi, mendefinisikannya sebagai teknik , menjaga kesehatan melalui latihan konsentrasi pikiran agar lebih waspada dan bijaksana, Orang dilatih untuk menghilangkan reaksi terhadap hal, hal buruk yang tersimpan dalam memorinya. Dalam konsep Merta Ada, apa pun yang bergetar di memori, akan bergetar di badan kita. Begitu pula sebaliknya. Misalnya, kalau tidak suka pada seseorang, maka badan kita akan panas. Di antara badan dan memori ini ada sensasi. Orang yang memiliki pikiran harmonis, bisa merasakan apa yang terjadi di badannya. Kalau terus dirasakan, perlahan, lahan reaksi marah atau benci di badan berganti dengan sadar bijaksana. Kalau ingat tanggal 13 , 14 Mei 1998, kita akan ingat pada kerusuhan yang terjadi di Jakarta, tetapi tidak diikuti rasa gelisah. jadi, yang diganti adalah reaksi kita. Pikiran dimurnikan, tetapi memorinya tetap ada.

Th. Aq. Murdjanto Rochadi Widagdo Pr. memandang meditasi sebagai suatu perjalanan yang bertitik tolak pada keyakinan akan hidup ilahi dalam diri pribadi manusia. Dalam meditasi kita mengadakan kontak dengan sang Sumber Kehidupan, sumber cinta kasih yang menuntun jalan kehidupan manusia. Secara sederhana dapat digambarkan, meditasi itu hening dan hening itu meditasi. Menurut Rochadi, dalam kehidupan, yang menjadi identitas diri kita adalah roh, bukan pikiran.

Untuk mengenali adanya roh, kita perlu mengheningkan diri. Di dalam keheningan orang akan mengenali roh di dalam diri. “Jadi, dalam meditasi kita menyadari, mengenali diri kita, maka roh yang ada dalam diri kita akan melindungi diri,” jelasnya. “Kita akan mencapai hidup baru, hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Apa pun yang terjadi di luar diri kita tidak akan merusak kebahagiaan dan kedamaian kita,” tambahnya.

Lain lagi dengan Anand Krishna, pendiri dan pelatih di padepokan meditasi Anand Ashram, la menyebut meditasi sebagai suatu gaya hidup yang menjadi dasar kehidupan agar seseorang menjadi meditatif. Latihan, latihan hanya merupakan sarana awal yang nantinya harus ditinggalkan. “Ketika sudah mencapai tingkatan meditatif, kita seperti punya tombol on off (dalam hal) emosi. Dia tidak akan lepas kendali. Kalau mau marah, dia dengan penuh kesadaran akan marah, tetapi tidak ada efek sampingan dari marah itu. Tekanan darah tidak akan meningkat. Kalau pun meningkat akan segera turun kembali,” ungkap Anand. Begitupun dalam menerima kedukaan; ia tidak terhanyut di dalamnya. Dalam keadaan suka, tidak menjadi arogan.

Menurut penyandang gelar MBA dari Pacific Southern University ini, meditasi bukanlah konsentrasi karena konsentrasi justru menggelisahkan seseorang. Meditasi bukan pula duduk diam ber, menit, menit sampai berjam, jam. Meditasi justru merupakan perluasan kesadaran . atau clekonsentrasi untuk mencapai keseimbangan.

Konsentrasi dan merasakan proses
Menurut Suryani, pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan meditasi, yakni meditasi , konsentrasi” dan meditasi “merasakan”. Pada meditasi “konsentrasi”, kita memusatkan satu keadaan (terutama melihat dan mendengar) pada obyek tertentu. Sedangkan pada meditasi “merasakan” kita mencoba menyadari keadaan secara menyeluruh dengan merasakan proses keadaan itu. Pada meditasi “konsentrasi”, pikiran, perasaan, dan kemauan dipusatkan pada subordinasi menetap tertentu.

Perhatian dipusatkan pada satu rangsangan yang datang berulang, ulang seperti kata, suara, doa, ungkapan, pernapasan, atau objek visual tertentu. Jika pikiran menyimpang, kita secara pasif mengabaikan gangguan itu dan kemudian tiba, tiba menyadari gangguan itu, maka pemusatan perhatian diulang kembali pada rangsangan meditatif. jika mampu mengembangkan meditasi, maka peningkatan perasaan terjadi, yaitu dari relaksasi meningkat ke dalarn perubahan emosional dan kognitif yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai kesadaran berubah.

Ada banyak cara untuk mengalihkan berbagai perhatian menjadi satu perhatian. Cara yang dipilih tergantung dari aliran yang dianut. Pemusatan perhatian ini perlu untuk melatih seseorang memikirkan sesuatu dengan penuh perhatian, untuk menyeIami lebih dalam suatu masalah dan untuk menyeimbangkan kondisi tubuh.

Pada meditasi “merasakan”, kita merasakan jalannya kerja pikiran, perasaan, dan kemauan merasakan proses energi dalam tubuh atau proses penyatuan energi luar dan dalam tubuh. Cara ini untuk melatih kemampuan memusatkan perhatian pada proses yang sedang berlangsung.

Salah satu atau kedua cara latihan inilah yang dipilih praktisi meditasi dalam melatih atau berlatih meditasi. Rochadi, misaInya, memilih cara meditasi “konsentrasi” dengan memusatkan perhatian pada aktivitas, objek, atau suara. Contoh aktivitas pada tubuh kita yang bisa dipilih misaInya mengamati napas. yang keluar, masuk atau mengamati detak jantung. Contoh objek di luar diri misaInya, lilin yang menyala, gambar orang suci, satu titik, dsb. Atau kita bisa memilih mendaraskan mantra, zikir, rosario, atau suara berulang, ulang.

Rochadi mengingatkan, sikap tubuh dalam meditasi sangatlah penting, karena tubuh dan batin adalah satu. Tubuh yang tenang dapat membantu kita masuk ke puri batin. Karena itu, dalam meditasi dianjurkan duduk dengan punggung tegak dan kepala seolah, olah tergantung di angkasa. Lutut lebih rendah dari pusar supaya perut kita bebas. Tulang ekor dan kaki melekat, berakar ke bumi. Bernapas dengan diafragma dan memberi ruang yang cukup agar paru, paru bagian bawah longgar, sehingga udara , segar dengan leluasa memasuki daerah ini. Melakukannya dengan kedamaian dan ketenteraman serta dalam waktu selama mungkin.

Merta Ada juga menggunakan cara meditasi “konsentrasi” dan “merasakan” untuk membawa pelaku meditasi berpikiran harmonis. Karena itu, yang dilatih adalah pikiran, bukan otaknya sebab otak termasuk dalarn badan. Yang pertama dilatih adalah mengarahkan pikiran untuk mencapai konsentrasi. Kedua, sadar, waspada, eling, hati, hati. Ketiga, bijaksana, yaitu mengerti seperti apa adanya. Keempat, cinta kasih. Keempatnya membentuk pikiran harmonis. Yang dilatih adalah badan kita.

Latihan bisa dilakukan dengan duduk bersimpuh di lantai atau di kursi. “Posisi ini paling baik untuk pemula. Sebelum terlatih melakukan meditasi biasanya pikiran manusia kalah dengan badan. Misalnya, saat duduk pantat sakit sedikit, kita sudah bergeser. Nah, kalau kita tahan duduk bermeditasi sampai 30 menit, itu pertanda pikiran sudah mulai kuat,” ujar Merta Ada.

Lama latihan ditingkatkan secara bertahap. Misalnya, dari 10 menit menjadi 15 menit, 20 menit, dan seterusnya. Jadwal latihan bagi pemula sebaiknya tiga kali, yakni pagi, siang, dan malam. Teknik yang digunakan adalah teknik napas. Menurut Merta Ada, napas ini baik sekali karena mudah berubah sehingga perubahan pikiran mudah diketahui. Kalau dirasakan dengan baik, pikiran akan muncul di hidung dan bisa dirasakan. Badan juga akan terisi oksigen, energi baik sehingga badan jadi sehat.

“Teknik napas ini tidak dengan mengatur pernapasan, melainkan menyadari napas seperti apa adanya. Kita membiarkan badan kita bernapas seperti biasa. Kita dilatih merasakan napas kita menjadi lemah, kuat, pendek, panjang, masuk, keluar. Ini membuat pikiran sadar bijaksana melihat perubahan yang terjadi pada napas kita. Setelah pikiran sudah harmonis, baru kita gunakan,” jelas Merta Ada. Misalnya, kalau kita mau marah, badan terasa panas pertanda hendak marah. Dengan pikiran yang sadar bijaksana, kita bisa merasakan dan bisa mencegah kemarahan.

Melepaskan hal negatif
Cara berlatih bermeditasi yang berbeda diperlihatkan oleh Anand Krishna. Dalam versinya, latihan meditasi dibagi atas enam latihan yang berbeda. Yaitu latihan relaksasi atau memberikan stimulus pada saraf otak, latihan pernapasan atau melepaskan rasa cemas, latihan membudayakan emosi, latihan membudayakan suara, latihan membudayakan penglihatan, dan latihan mengendalikan pikiran. Setiap latihan melalui beberapa tahap. Latihan, latihan tadi juga berlaku seperti terapi.

Dalam latihan melepaskan rasa cemas misaInya, ada tahapan di mana kita diminta berbaring. Dalam posisi itu kita bisa mencapai tahap meditatif atau tingkat relaksasi tertentu. Kelenjar hipofisa bekerja mengeluarkan melatonin, suatu hormon yang membuat si pelaku sangat rileks. Setelah keluar dari efek melatonin, kita akan mencapai kesadaran yang indah sekali. “Kejadiannya mungkin cuma setengah atau satu menit, bahkan beberapa detik. Namun, waktu secepat itu sudah cukup. Inilah yang disebut meditatif. Jadi, terapi selama 20 menit hanya untuk mencapai yang beberapa detik tadi,” jelas Anand.

Pada latihan ini, kita duduk dalam posisi yang nyaman dengan mata tertutup dan mendengarkan bimbingan Anand diiringi musik istrumentalia lembut. Posisi bermeditasi dipilih senyaman mungkin. Boleh duduk bersila, atau duduk di kursi.

Pada tahap pertama, kita berlatih bernapas seperti kelinci (napas dada) selama 10 menit. Mulut dibuka sedikit, ujung lidah dikeluarkan sedikit, dan bernapas lewat mulut. Teknik bernapas ini diperlukan untuk memancing emosi.

Setelah itu, kita diminta membayangkan segala pikiran yang negatif. Lalu pikiran negatif itu , atau juga rasa cemas , kita keluarkan dengan cara berteriak atau memukul lantai. Ambil contoh, kalau punya masalah dengan bos di kantor, kita bayangkan wajahnya sembari berteriak atau memukul lantai. Latihan tahap ini dilakukan selama 10 menit.

Tahap berikutnya, pernapasan diatur kembali lalu tubuh rebahan dalam keadacin rileks dan mata terpejam. “Mata tertutup penting sekali, karena bisa menunjang keluarnya melatonin. Saat ini kita akan merasakan relaksasi,” ungkap Anand. Tahap ini berlangsung sekitar 10 menit.

Setelah itu duduk kembali dengan mata tetap terpejam. Sekitar lima menit kemudian, kita berdiri dengan mata masih tertutup, untuk bernyanyi “la la la” dengan irama yang makin lama makin cepat sambil bertepuk tangan. Tujuannya untuk menyebarkan energi, yang kita peroleh selama berbaring ke seluruh badan.

Pada seluruh rangkaian latihan meditasi ala Anand, latihan konsentrasi justru dibypass. Kalaupun ada, hanya merupakan bagian dari latihan memberikan stimulasi pada saraf otak. Objek untuk membantu konsentrasi dipilih lilin yang menyala dan lamanya sekitar 10 menit. “Bayangkan, dari enam kali pertemuan, masing, masing 1,5 jam, hanya 10 menit untuk latihan konsentrasi,” tambah Anand.

Menurut Anand, orang baru dikatakan berhasil melakukan meditasi bila sudah terbebas dari latihan. “Keberhasilan kita justru bila hidup kita menjadi meditatif,” ujar Anand. (zakialjufri.wordpress.com)
Meditasi Mengendalikan Level Stress Meditasi Mengendalikan Level Stress Reviewed by Edi Sugianto on 20.53 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.