Siapa Menabur, Dia Menuai

Semua di dunia ini ternyata bersiklus. Dari air kembali ke air, dari tanah kembali ke tanah, dari udara kembali ke udara. Semua berputar, yang artinya selalu kembali ke titik asal. Inti atom berputar, siklus biologi juga berputar, reaksi kimia juga berputar. Tidak hanya mikrokosmos yang berputar, makrokosmos pun berputar. Bumi berotasi, bulan berevolusi, planet-planet pun demikian. Thawaf pun melambangkan demikian, berputar di satu titik. Yah, semuanya bersiklus, berputar, kembali ke titik asal. Begitupun perbuatan manusia.

Siapa menabur, dia menuai. Siapa berbuat, dia bertanggungjawab. Siapa memberi, dia menerima. Makanya dalam salah satu ayatNya kita diingatkan, bahwa kebaikan seberat dzarrah akan mendapat balasannya, pun kejahatan seberat dzarrah. Semua akan dikembalikan kepadanya. Kalau tidak sekarang, berarti nanti. Kalau tidak di dunia, berarti di akhirat. Maha Adil Allah, yang menciptakan hidup setelah mati.

Mungkin kawan-kawan pernah membaca kisah tentang Alexander Flemming dan Winston Churcill? Kalo belum berikut kisahnya :

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya, degan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, benar, besar, megah dan mewah. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesame manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ada seorang yang murah hati yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. Ia member beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah siapa nama pemuda miskin yang jadi dokter ini?

Namanya Alexander Fleming, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang Penisilin penemua Dr. Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Apa yang terjadi?berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh.

Tahukah siapa nama pemuda itu? Namanya adalah Winston Churcill, PM Inggris yang termashyur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hokum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churcil. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberian ayah Churcil?

Yah, semua bersiklus. Apapun yang kita lakukan akan kembali lagi ke kita, entah itu kebaikan entah itu kejahatan.

by. QOUSA
Siapa Menabur, Dia Menuai Siapa Menabur, Dia Menuai Reviewed by Edi Sugianto on 14.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.