Ilmu Trawangan Instant..??

Program I : Insya Allah, langsung bisa terawang, lihat alam ghaib, mengetahui rahasia dan Misteri alam ghoib yang tiada batas, komunikasi dengan jin, khodam, siluman dan makhluk ghoib lainnya. Pembukaan & pengaktifan indra ke 6, ketajaman mata batin, kharisma akbar, wibawa 1000 harimau, Pengasihan, Pengobatan, Pagar harta-benda. Menyedot Rizki dari berbagai penjuru, serta masih banyak manfaat lainnya, sesuai dengan kebutuhan atau hajad sehari - hari. Cukup dengan Zikir 1 kalimah semua manfaat yang terkandung didalam program dibimbing dan dipraktekan di tempat. Lama Program 1 jam 30 menit, Mahar Rp. 1,000,000. Garansi Total dan Pembuktian di tempat. Sifat Permanen.

atau :
Transfer Ilmu Ghoib, Ilmu trawangan, Indra Ke enam, tahu sebelum terjadi, aktivasi mata ketiga, mustoko rogosukmo, instan, langsung bisa. Hanya Rp. 5.000.000,- he...he...he.. begitulah bunyi iklan yang sering kita baca.

Assalamu 'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh...
Sahabat, Sebenarnya kemampuan indera keenam tidak bisa ditransfer ke orang lain, seperti yang banyak dipahami itu. Semua itu hanyalah bahasa iklan. Kalaupun ada guru atau paranormal yang katanya bisa melakukannya, seringkali itu adalah transfer khodam JIN. Dengan bantuan khodam tersebut, sang murid bisa tahu hal-hal ghaib. Dan jelas bahwa sejatinya ia tidak mempunyai kemampuan indera keenam. Bila khodamnya telah pergi, atau dicabut oleh orang lain yang lebih sakti, maka ia tak bisa lagi tahu hal ghaib. Dari pengalaman, berkolaborasi dengan khodam JIN membawa dampak yang kurang baik. Indera keenam, sejatinya adalah kemampuan terpendam dari manusia. Jadi tak perlu bersekutu dengan JIN. Karena pada hakekatnya kita bisa mendayagunakannya bila saja kita tahu caranya.

Indera keenam hanya bisa bangkit atau muncul bila seseorang senantiasa mengendapkan pikiran, jiwa dan raganya. Dengan cara bermeditasi / bertapa / tafakur / kontemplasi dan diiringi dengan menjaga 9 lubang di tubuh manusia (babagan howo songo). Cara-caranya bisa dipelajari. Yang dibutuhkan hanya ketekunan dan kemauan.

Dari cara tersebut, nanti akan terjadi loncatan indera. Yaitu dari PANCA indera (5 indera) ke Indera ke enam. Prosesnya seperti orang tidur, tahu-tahu terjadi begitu saja. Saat kita berbaring akan beranjak tidur, memakai selimut lalu menutup mata, tahu-tahu terlelap masuk alam mimpi. Apakah ada orang yang sadar bahwa dirinya telah tertidur?? Tentu saja tidak. Batas kesadarannya tipis sekali. Begitulah kira-kira terjadinya proses loncatan indera ini.

Belum tentu orang yang telah berpuasa bertahun-tahun atau membaca wirid & dzikir beribu-ribu kali, kemudian bisa memiliki kemampuan indera keenam. Semua bentuk lelaku tersebut bukan inti dari ilmu ghaib. Puasa, wirid-an, baca dzikir, meditasi dan sebagainya itu hanyalah sarana untuk mencapai pengendapan pikiran, jiwa dan raga agar bisa masuk dalam kekedalaman rasa (rasa sejati). Setelah terjadi pengendapan (hening) lalu terjadilah loncatan indera ini, dari panca indera ke indera ke enam.

Banyak orang / murid yang gagal dan jenuh dalam mengamalkan ilmu. Akhirnya tidak ada yang didapat. Semua itu karena mempunyai anggapan bahwa dengan menyelesaikan puasa beberapa hari dan membaca dzikir sekian ratus atau ribuan kali kemudian berpikir bisa ini-itu. Tidak demikian.

Kebanyakan murid yang berhasil adalah mereka yang ketika membaca wirid hanyut dalam keheningan dzikir. Entah disadari atau tidak. Semua organ tubuh, pikiran, jiwanya telah tenang, mengendap ke kedalaman rasa. Nah saat itulah terjadi loncatan indera ini.

Jadi bukan mereka yang telah menyelesaikan bacaan wirid sekian ribu kali, yang akan berhasil. Tapi sekali lagi, mereka yang bisa mengendapkan pikiran, jiwa dan raga dalam keheningan yang sejati.

Persis seperti kata pepatah: “batu pecah bukan karena pukulan keseratus kali, tapi karena dipukul terus-menerus“

Semakin banyak jumlah wirid yang dibaca, harapannya jiwa jadi semakin tenang, pikiran semakin fokus (tidak membayangkan kemana-mana), akhirnya bisa masuk menuju kekedalaman rasa. Di wilayah inilah hal ghaib akan terjadi.

Namun kenyataan yang diamalkan murid ternyata tidak demikian, mereka lebih fokus untuk menyelesaikan bacaan, lebih fokus telah menyelesaikan puasa, lebih fokus telah melengkapi sesaji dan sebagainya. Akhirnya sia-sia, tidak ada yang didapat. Karena tidak tahu inti dari semua lelaku itu. Akhirnya muncul pertanyaan klasik. “Saya sudah menyelesaikan ritual puasa dan wiridnya tapi koQ tidak berhasil ya?!”

Kisah Nyata Bu Lies Sudianti :
Rasanya saya tertarik untuk sharing tentang Keputusan Intuitif Penuh Percaya Diri ini berkenaan dengan pengalaman saya sendiri. dulu saya melakukannya dengan otomatis saya tidak mengkaitkan otak saya dengan komputer atau tugas otak kanan dan otak kiri tapi yang saya perdalam adalah intuisi itu sendiri.

saya termasuk orang yang punya intuisi tajam entah karena tanpa sadar saya hobby baca silat dari SD dan sering menirukan cara meditasi para pendekar untuk meningkatkan lwekang atau tenaga dalam saya. sampai sampai saya lebih banyak tidur dalam keadaan bersila daripada terlentang di tempat tidur dan ini semakin dimantapkan saat saya masuk Kempo dimana kami diajarkan untuk meditasi atau Zazen setiap latihan sehingga indra ke enam semakin tajam bahkan kita bisa mengetahui gerakan lawan dengan mata tertutup.

Saya juga suka baca buku buku karangan Karl May dimana saya sangat mengidolakan tokoh Winnetou yang orang Indian dimana mereka punya naluri yang sangat tajam malah orang naik kuda di kejauhan pun kedengaran, atau dari arah angin bisa mencium tanda bahaya.

Dalam hidup memang kita sudah dilengkapi indra ke enam, intuisi atau suara hati. Seingat saya saat masih kecil kebetulan saya sekolah di sekolah Katholik dan selalu diajarkan agar kita selalu membersihkan pikiran dan hati kita dan selalu mendengarkan suara malaikat di telinga kanan dan mengabaikan suara setan di telinga kiri yang selalu berusaha menjerumuskan kita. dengan berjalannya waktu saya tahu bahwa suara malaikat dimaksud adalah suara hati yang akan selalu menyuarakan kebenaran untuk menyelamatkan kita namun kalau kita sering menyangkal kebenaran itu dan mengabaikan peringatan yang diberikan lama lama suara hati kita akan tumpul dan tidak bisa berfungsi lagi dengan baik.

Tuhan telah melengkapi umat Nya dengan sarana untuk bertahan, coba kita lihat hewan, mereka memiliki intuisi yang sangat tajam akan bahaya, gajah gajah di Thailand sudah gelisah saat menjelang tsunami kalau gunung akan meletus binatang sudah berlarian turun gunung dan saat pergantian musim burung burung terbang berbondong bondong untuk mencari tempat yang lebih nyaman dan memberikan kehidupan, namun sayang manusia telah merusak semuanya bahkan intuisi di dalam diri yang berfungsi sebagai alarm seringkali sudah mati karena terlalu sering disangkal.

Sebagai contoh saat orang pertama kali mencuri pasti dia deg degan ada rasa takut dan tidak tenang, tapi pada saat dia merasa aman dan tidak apa apa dia sudah lebih tenang saat melakukan kejahatan berikutnya karena suara hati atau intuisinya sudah mati rasa.

Oleh karena itu peliharalah intuisi anda dan untuk lebih mempertajam bisa melakukan latihan seperti yang dianjurkan Bung Sopa, atau bisa dengan seringkali melakukan meditasi karena saat meditasi otak kanan dan kiri akan mencari keseimbangan dalam kedamaian. Dan lama lama intuisi kita bisa setajam naluri binatang dan biasanya tindakan yang diambil dengan naluri yang murni lebih banyak benarnya. Selain itu intuisi juga memberikan tanda tanda pendahuluan misalnya kita mau pergi tiba tiba ada saja halangan, sebaiknya jangan marah marah atau stress coba duduk diam dan lakukan relaksasi sambil berdoa memohon petunjuk Nya maka anda akan takjub karena ternyata apa yang anda anggap halangan seringkali justru menyelamatkan kita dari bencana yang fatal.

Saya sendiri biasanya kalau mau mengalami musibah biasanya akan ada tanda tanda sebelumnya, misalnya saat Handphone hilang sebelumnya saya akan mengalami masalah dengan Handphone itu misalnya jatuh atau ketinggalan di suatu tempat tapi masih kembali biasanya itu pertanda saya harus hati hati tapi kalau saya takabur maka saya pasti akan benar benar kehilangan HP tsb padahal hilangnya dengan cara yang tidak mungkin seperti hilang di dalam rumah sendiri.

Juga saat saya mengalami kecelakaan dan menabrak orang sampai meninggal di tempat yang sangat saya sesali karena sebelumnya beberapa kali saya sudah hampir kecelakaan dengan kendaraan itu tapi saya abaikan sehingga akhirnya saya mengalami kecelakaan yang membuat saya trauma cukup lama.

Segi positip seringkali saya seperti seorang peramal, misalnya saya ingin menghubungi seseorang yang sudah lama tidak ada kontak sama sekali tiba tiba orang itu menelpon saya, bahkan dengan sahabat saya seringkali kami menerima miss call dari masing masing dan itu terjadi saat kita berniat mau menelpon eh pesan itu sampai ke HP dia dan jadinya miss call, memang sepertinya tidak mungkin tapi coba kita pikirkan lagi, HP adalah bikinan manusia dia bisa mengirimkan pesan melalui gelombang kenapa otak kita yang super canggih engga bisa?

Oleh karena itu jangan pernah memasukkan info negatif di otak kita karena memory akan menyimpannya dan akan mewujudkannya tanpa kita sadari. Misalnya kita malas ke kantor tapi bingung nyari nyari alasan, nach semua alasan yang coba kita visualkan akan dicatat oleh otak kita entah yang mana aku sendiri engga tahu tapi yang terjadi hari itu akan ada saja kejadian yang akan menghambat kita untuk ngantor, kadang kadang karena engga aware kita tetap sich sampai kantor tapi di jalan banyak halangan yang kita hadapi seperti sakit perut mendadak, ban kempis, jalan macet, kecelakaan dll itu semua katanya (aku baca dari buku karangan Lilian To orang Malaysia yang ahli fengshui/hongshui) merupakan kerja otak kita yang mencoba mewujudkan apa yang menurut dia kita inginkan. Jadi masukkan info yang positif saja ke otak. Kalimat negatif walau tujuannya positip pun bisa berbahaya. Misalnya kita memarahi anak kita dengan Hei jangan naik naik pohon nanti jatuh lho dan akhirnya anak kita malah jatuh. Mungkin lebih baik kita ubah kalimatnya dengan Kalau naik pohon hati hati ya pegangan yang kuat dan pilih dahan yang kokoh jadi pesannya positip. Ini sudah saya buktikan dalam kehidupan saya, pesan negatip yang tanpa sadar kita kirimkan ke otak karena kita selalu negative thinking seringkali membuat kita sial ketimbang beruntung.

Wah kok melantur ya, tapi sungguh, kalau kita selalu mendengarkan suara hati dan tidak pernah menyangkalnya dengan sering berusaha menipu diri sendiri yakin keputusan intuitif anda dalam hal apapun akan lebih banyak benarnya.

Dua Jenis pemburu Ilmu Trawangan & Indra Ke enam :
  1. Untuk meningkatkan potensi diri, sebagai bekal kehidupan. Seperti dikisahkan oleh bu Lies di atas.
  2. Untuk jadi Paranormal, sebagai bekal kemampuan yang menunjang profesi keparanormalannya.
Type pertama akan merasa puas bila intuisi dan kepekaan indranya meningkat, dan tidak berminat untuk bergerak lebih jauh. Type ini akan cenderung lebih santai dalam menekuni dan menggali potensi dirinya.
Sedangkan Type kedua, akan mengejar dengan cara apapun serta biaya berapapun asal bisa ilmu trawangan. Tidak perduli caranya halal ataupun haram, pokoknya yang penting bisa. Akibatnya sering tertipu sana -sini, atau melakukan segala ritual yang menerjang laku kebenaran. he...he...he... namanya aja ambisius pengen jadi orang sakti....

Oleh karena itu, siapa saja yang belajar di NAQS DNA tetapi dengan mindset paranormal atau mengejar keshaktian, maka saya anjurkan untuk mundur saja dari NAQS DNA. Karena menurut kami, orang yang bertype seperti ini akan sulit untuk diberi petunjuk ke jalan yang benar. Apalagi ketika dia sedang asyik-asyiknya bermain dengan segala ilmu kesaktiannya. Karena segala ilmu kesaktian ataupun kemampuan bathin itu nanti akan dimusnahkan ketika menginjak pelajaran makrifat.

Banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikan ilmu makrifat, bagi umumnya orang, ilmu makrifat justru identik dengan ilmu-ilmu kesaktian dan kemampuan gaib. Padahal, itu semua masih dalam tataran Q2 atau tataran kekuatan NAFSU. Bukan kekuatan RUH yang sebenarnya. Hal ini diperparah dengan banyaknya guru-guru spiritual yang juga punya pedoman seperti itu, maka tidak heran jika masyarakat semakin terombang ambing dengan ketidak tahuan dan kebingungan arah. Karena gurunya sendiri juga masih bingung, apalagi muridnya...?? Dan ini fakta, tidak satu dua guru spiritual yang sudah punya murid ratusan hingga ribuan tetapi mengalami kekeringan spiritual serta kemandegan spiritual. Hal itu terjadi karena mindset mereka belum berubah dari "HOW TO BE SOMETHING" menjadi "HOW TO BE NOTHING". he..he..he... maaf brow & sis. Ini sekedar pepeling untuk kita semua, terutama untuk diri saya sendiri kok.... Okey...

“Siapa yang cemerlang di awal penempuhannya akan cemerlang pula di akhir perjalannya.” Kecemerlangan ruhani dengan niat suci bersama Allah dalam awal perjalanan hamba, adalah wujud pantulan Cahaya yang diterima hambaNya, karena yang bersama Allah awalnya akan bersama Allah di akhirnya. ► artinya adalah mengenai keikhlasan hati. Siapa yang dulu niat awal belajar spiritual karena di dorong hasrat hati untuk menemukan jati diri dan ikhlas karena Allah, maka akan selalu bersama Allah sampai kapanpun. Namun siapa yang masuk karena ingin mengejar kemampuan supranatural, kesaktian, kehebatan, dll, Bila dia tidak mau menata ulang niatnya kembali, maka dia mandeg dan bahkan akan terputus ditengah jalan. Karena hatinya semakin jauh dari Allah swt, dan semakin dekat dengan sang EGO.

Demikianlah sedikit perbincangan kita di sore ini. Semoga bermanfaat & Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh..


Referensi :
Ki Umar
Lies Sudianti
Ilmu Trawangan Instant..?? Ilmu Trawangan Instant..?? Reviewed by Edi Sugianto on 14.45 Rating: 5

3 komentar:

  1. Subhanallah.. trima kasih wawasannya kang mas, memang benar tentang semuanya itu ,mudah mudahan ini bisa meluruskan jalan hidup saya pada Allah SWT. amin..

    BalasHapus
  2. jika inggin ilmu trawang secara langsung dimana alamat prakteknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gabung Worskhopnya, klik https://workshop.naqsdna.org

      Hapus


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.