RUQYAH, Psikoterapi dan Konseling Islami

CUPLIKAN DISKUSI DI FORUM FACEBOOK OLEH PARA MASTER RUQYAH, MASTER METAFISIKA, & MASTER HYPNOTHERAPY..

Edi Sugianto :
Assalamu 'alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatuh...

DISKUSI :

Terfikir lagi dengan Status Bpk. Ahmad Masruri nih......he..he..he.. : Terkait dengan fenomena Ruqyah yg sering memunculkan Fenomena kesurupan pada pasiennya....

Sebagai pengingat, ini status beliau :

► Mungkin karena tugas manusia hidup untuk "menyelesaikan masalah", saya melihat orang2 yg memelajari suatu ilmu justru diuji/ditugaskan dg masalah yg berkaitan dg ilmunya.

Dulu, ketika saya belajar ilmu pawang ular, rumah saya dan tetangga justru sering didatangi ular, dan ketika ilmu itu saya "buang" maka ular2 itu juga tidak tampak lagi. ◄

Nah, kembali pada fenomena kesurupan pada terapi ruqyah.

Dalam pandangan saya :

Bila kita menafi-kan atau tidak meyakini kekuatan dan kemampuan Jin, maka tak ada satupun jin yg sudi membantu kita.

Artinya bila kita tidak kagum dan heran serta takjub dengan sihir jin, tidak takut dan gentar terhadap jin, maka tak ada satu jinpun yg akan masuk ke dalam kehidupan anda..........

Bukankah Allah swt telah ciptaan manusia sebagai makhluk yg terbaik....??? Lalu mengapa menganggap Jin lebih sempurna dari manusia...??

Ingat Juga Hukum Reaksi Berkebalikan,"Bila Kita Semakin A maka kita akan semakin B."
Semain anda membenci sesuatu, maka semakin anda jatuh cinta pada sesuatu itu....
Semakin anda membenci Jin maka anda semakin dikerubuti jin.
Konsep inilah yg tidak diketahui oleh Para Ahli Tim Ruqyah....

Mereka cenderung percaya dengan kekuatan jin, sehingga menganggap semua fenomena metafisika adalah hasil kolaborasi dengan jin. Hal ini justru malah mengundang jin datang ke setiap acara terapi mereka. Sehingga orang yg tadinya tidak pernah kesurupan jin, ketika di terapi ruqyah malah kesurupan jin....

Karena Tim Ruqyah benci dengan jin dan sangat paranoid dengan mereka, maka jin akan selalu datang pada setiap aktivitas mereka....

Musuh kita bukanlah jin, akan tetapi hawa nafsu kita sendiri, dan juga setan dan iblis................

Nah... Menurut pendapat para senior, Master, & sesepuh pinisepuh semua bagaimana...? Mohon tambahan pencerahannya. Terima Kasih...

Perdana Akhmad Bin Ahmad
kami peruqyah mengkaji dari sisi holistik (menyeluruh), Kami dalam terapi ruqyah lebih memfokuskan pada dimensi spiritual (dengan memberikan Psikoterapi dan konseling secara Islami dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah) selain dimensi fisik, psikologis atau sosial.

adanya fenomena reaksi keras pada ruqyah mungkin beberapa pasien akan mengalami suatu keadaan tazkiah (pensucian jiwa) untuk menghilangkan atau melenyapkan segala kotoran dan najis yang terdapat dalam dirinya secara psikologis dan rohaniyah. Dimana dapat terjadi kondisi unconscious (ketidaksadaran) seperti menangis tanpa terkendali yang mengeluarkan semua ketegangan dalam dirinya bahkan gerak tubuhnya menjadi tidak terkendali (yang akan langsung ditangani khusus oleh Ustadz yang meruqyah) jika dalam dirinya sudah sangat banyak kotoran-kotoran dosa dan kemaksiatan dalam jiwa, qalb, akal fikiran, inderawi dan fisik yang tercemari sifat-sifat dan unsur-unsur syaitaniyah.

boleh rekan-rekan sekalin tidak percaya, namun saya sangat sering pada saat self healing dengan membaca doa-doa ruqyah, pasien bereaksi keras dengan memuntahkan paku, beling, ikan lele, ular dan ini saya lihat dengan mata kepala sendiri

Ketika ada kasus pasien mengeluh dirinya dirasuki jin hingga sering kesurupan maka sikap kami sebagai pendoa tidaklah langsung mengatakan “ anda dibohongi perasaan anda!, anda tidak kerasukan jin melainkan gangguan mental/jiwa” jika kami mengatakan seperti itu akan timbul bloking pasien terhadap peruqyah bisa langsung apriori nantinya.

Sikap terbaik adalah tidak menyanggah melainkan mengikuti alur pikir pasien. Yang kami lakukan adalah membawanya kedalam kondisi “super sadar” dengan melantunkan bacaan doa kemudian pasien yang merasa digangu jin akan muncul ” alam bawah sadarnya” berteriak/menangis mengatakan bahwa “saya adalah jin” maka sikap terbaik adalah berusaha untuk “bersahabat” dengan jin tersebut (menurut keyakinan pasien), mengajaknya dialog dan menyuruhnya keluar. setelah pasien dikembalikan kesadarannya maka diberikan lagi injeksi sugesti kuat bahwa jin yang diyakini pasien sudah keluar dan tubuh sudah bersih dan tidak akan masuk lagi sebab sudah dikunci dengan doa-doa ruqyah.

Pada kasus lain ketika pasien merasa kena santet, maka sikap seorang peruqyah tidaklah mengatakan “santet ga ada, itu cuma halusinasi kamu,” melainkan juga sikap kami sama dengan mengikuti alur pikir dan keyakinan pasien, dalam bacaan ayat doa yang dilantunkan peruqyah (auto sugesti) pasien disuruh merasakan (imagery) dimana benda-santet berada bahkan dalam banyak kasus “setan” melalui lisan pasien disuruh menunjukkan benda-santet yang telah ditanamnya. Ketika kami melakukan “pensugestian kuat” kami menarik santet atau jin tersebut keluar dari tubuh pasien dan ketika “akan keluar” jin/santet tersebut pasien ikut merasakan kesakitan dan kesusahan dan setelah jin atau santet keluar pasien merasakan kelegaan dan perasaan lega.

Secara fisik memang tidak tampak ada jin dan santet yang bisa terlihat, namun kami melakukannya secara imajiner dan fisualisasi kuat baik dari peruqyah dan pasien.Nah……dengan mengikuti alur pikir pasien dan pada akhirnya pasien merasa sembuh dan kembali sehat maka dimana letak kesalahan ruqyah hingga kalian menyalahkan para pendoa seperti kami?????

tidak heran stigma peruqyah cuma masalah jin/santet/sihir sebab kami sama sekali tidak memblokir keyakinan pasien melainkan mengobati melalui alur pikir pasien yang merasa kerasukan jin, santet, sihir……….yang penting pasien sembuhkan hehehehe

Saya pribadi berlatar belakang disiplin ilmu psikologis, maka saya mengkaji kasus pasien juga pada sisi psikologis, saya tidak menafikan adanya oknum peruqyah yang melakukan kesalahan dalam menerapi pasien namun jangan digeneralisis terapi ruqyah itu "sesat dan tidak ilmiah". mari bersikap obyektif dalam menilai ruqyah... piss semuanya

Ki Ageng
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengizinkan ruqyah dari sengatan semua hewan berbisa.” (HR. Al-Bukhari no. 5741 dan Muslim no. 2196)

Al-Qur'an itu adalah Huda wal Syifa, Petunjuk dan Obat. Petunjuk bagi hati yang bimbang dan Obat bagi hati yg cemas...Semakin memperbanyak membaca Al-Qur'an [Ngaji] maka tidak perlu metode2 yang lain...

Romo Dewa
Fenomena ruqyah di Islam, itu sama dengan Fenomena Pelepasan setan di Kristen, di Hindu Pakai mantra gayatri, di semua agama ada.

Ruqyah cocok untuk kasus tertentu dan kepada orang tertentu, dan tidak akan pernah cocok untuk sebagian besar orang lainnya.... Juga apapun metode penyembuhannya.....

Di Lampung kejadian orang diruqyah mati! Kenapa, karena dikira setannya sedang mau keluar dipukul2, padahal itu adalah abreaksi dalam dunia hipnoterapi.....

Ki Panuntun
Assalamualaikn dlm fenomena ksurupan/apa namanya itu bisa trjd pada siapa saja dlm kndsi kejiwaan tdk setbil/lbir krna pada saat itu perthanan tbuh menjadi lmah dan trjdilah ada clah untk msuk dlm tbuh...

Maka dngn itu cra membtenginnya kta slalu berbuat bijak dlm menylesaikan ssuatu apa pun yg berptensi membuat kita lbil dlm kjiwaan...tentu slla brsikap syukur dan su'udholon stiap permslhan yg menimpa kta krna sumua bntk ksh syangNYA trhdap kta sbgai hmbaNYA....

Krena kalau kalau dkji dlm ilmu energi jin pun brbntuk energi ini nanti yg lbh fahan kang mas Edy...hehehe...

Dlm fenomena ruqiyah sbtlnya ada yg ruqiyah yg tdk perlu diruqiyah orng lain namun bisa dlkukan sendiri tntunya perlu pngarahan dari sseorang yg memahaminya (dlm arti dbimbing ini lbh bagus hsilnya krna mendapatkan manfaat ganda tntunya)

Dan jg memang ada hrus di ruqiyah orng lain/terapi ruqiya..

Dan ruqiyah bermacem_metode..trgntung sseorang mengamalkan ilmunya....tp kalau memakai khodam spngetahuan saya itu bkan ruqiyah namun hanya menggnti posisi saja yg tdnya mungkin itu jin liar diusir kmdian dgntikan jin yg konon ktanya peliharaan si penerapi..tp hasilnya ya sami mawon....hehehe..

Pangapunten poro pinisepuh yg ada disini kalau ada kta yg krang berkenan...

Serta mhn dluruskan bla ada kurang...

RAHAYU...

*Salam Hormat saya*

Chikung Dewa Hipnotis
Ruqyah adalah salah satu metode penyembuhan dari berbagai macam penyembuhan lainnya terlebih yang ada di bangsa timur ini. Dan berbagai macam metode yang ada, semuanya tergantung dari sistem pikiran/mindset si orang/klein yg ingin disembuhkan.

Ahmad Masruri
he he he.. kejarlah daku, dikau kutangkap!!! kalo anda mengejar jin, anda pun dikejar jin... enakan ngejar Tuhan nanti ditangkap oleh Tangan-Nya

kebenaran ada di mana-mana, apapun metodenya lanjutkan saja yg penting waras... saya barusan memberi advis pada kakak beradik yg sering kesurupan di sekolahan agar sering menonton OVJ atau acara TV yg lucu2... kalo mereka gembira, tertawa lepas, secara otomatis tubuhnya mampu melindungi dari unsur2 lain dari luar. yes!!

Yan Nurindra
Terlepas dari Pro dan Kontra suatu metode, menurut hemat saya jika suatu metode terbukti memberdayakan (entah apapun caranya), dan relatif ekologis (minimal untuk suatu lingkungan atau belief tertentu), ya sudah sangat positif, karena jelas azas manfaatnya.

Abdullah Afif
dari penjelasan ttg tehnik rukyah yg bung Perdana Akhmad Bin Ahmad lakukan, prinsip 2 accept & utilize thd belief pasien yg sangat ericksonian, pendekatan psikologi modern yg meskipun mungkin tdk dicontohkan oleh Rosululloh, menurut saya rukyah adalah metode psychoterapy yg Islami yg sungguh memperkaya khasanah kelimuwan
RUQYAH, Psikoterapi dan Konseling Islami RUQYAH, Psikoterapi dan Konseling Islami Reviewed by Edi Sugianto on 00.53 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.