Manajemen Hati & Pikiran dengan Sodron

Bagi anda yang sering membaca status facebook saya ataupun membaca tulisan-tulisan saya di website ini. Tentu tidak asing lagi dengan nama Sodron.Karena seringkali kalimat Sodron ini saya pergunakan untuk mempersonifikasi karakter tertentu dalam suatu dialog. Dan biasanya saya sebut dengan panggilan Kang Sodron, Pak Dhe Sodron, dll.

Nah, dalam tulisan kali ini. Saya akan lebih serius mengupas makna dibalik kata-kata Sodron ini. Agar tidak terjadi kesalah fahaman bagi sebagian pembaca. Karena bagi orang-orang dari daerah tertentu. Sodron biasanya di maknai sebagai Gila, Edan, Sinting, gendeng, sedeng, liwung, dll. Namun bukan dalam artian Gila yang sebenar-benarnya Gila. Tetapi ketika seseorang itu punya tingkah laku yang cenderung aneh padahal dia adalah manusia yang normal dan waras, Maka orang itu biasanya dipanggil sebagai Manusia Sodron.

Penggunaan istilah sodron yang sering saya gunakan untuk mempersonifikasi suatu karakter yang unik, aneh, nyleneh, tetapi bijaksana, dan benar. Ini sebenarnya mengacu pada karakter Abu Nawas. Seorang tokoh sufi yang hidup di zaman Sultan Harun Al Rasyid, dan banyak mempunyai kisah-kisah yang aneh, unik, nyleneh, dan lucu, tapi di dalamnya mempunyai muatan hikmah yang sangat dalam.

Terkait dengan istilah Sodron ini, sebenarnya perkataan itu juga ada kaitannya dengan pelajaran mengenai Kesadaran Manusia. Yang mana di dalam Al-Quran, Peringkat kesadaran Manusia itu di bagi menjadi 4 bagian. Yaitu
  1. Shodr ( Kesadaran Mental )
  2. Qolb ( Kesadaran Hati )
  3. Fuad ( Kesadaran Jiwa )
  4. Albab ( Kesadaran Ruh )
Shodr sering dimaknai sebagai hati bagian terluar. Qolb atau Qolbu adalah Hati Bagian dalam.
Fuad adalah Bagian Hati yang lebih dalam lagi. Sedangkan Albab adalah bagian Hati yang paling dalam, yang sering juga disebut sebagai Hati Sanubari atau Hati Nurani.

Sebelum saya berbicara mengenai  Manajemen Hati & Pikiran dengan Sodron, sebaiknya kita kupas satu persatu pengertian dari nama 4 kesadaran tersebut di atas.

Shodr ( Kesadaran Mental )
Kerena pengertiannya sebagai hati bagian luar, maka istilah shadr biasa pula diartikan sebagai dada. Hanya dada disini tidak hanya berarti fisik, tetapi juga non fisik, seperti aqal dan hati. Ini kerena menurut Amir An-Najr, sadr merupakan pintu masuknya segala macam godaan nafsu, penyakit hati dan juga petunjuk dari Tuhan. Sadr juga merupakan tempat masuknya ilmu pengetahuan ke dalam dirinya manusia.

Dada adalah wilayah pertempuran utama antara kekuatan positif dan negatif dalam diri kita, tempat kita di uji dengan kecendrungan-kecendrungan negatif nafsu. Kalau sisi positif itu yang dominan, maka dada dipenuhi oleh cahaya dan berada dalam pengawasan jiwa ilahi. Tapi jika sebaliknya yakni sisi negatif yang dominan, seperti dengki, syahwat, keangkuhan, atau kepedihan, penderitaan atau tragedi yang berlangsung lama, maka dada akan dilingkupi oleh kegelapan. Hati akan mengeras dan cahaya batiniyah menjadi redup.

Selain itu, kata “shadr” atau dada dalam bahasa Arab seakar dengan “akal”, yakni tempat seluruh pengetahuan yang dapat dipelajari dengan dikaji, dihafalkan dan usaha individual serta dapat didiskusikan, ditulis atau diajarkan kepada orang lain. Pengetahuan yang tersimpan dalam hati tersebut  adalah pengetahuan luar atau pengetahuan diuniawi, kerena ia berguna untuk mencari penghidupan dan efektif dalam menangani urusan-urusan duniawi.

Kemudian Maulana Jalaluddin Rumi menyebutkan dua proses pengetahuan itu sebagai kecerdasan utuh dan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan buatan memiliki banyak tingkatan yang berbeda, tetapi masing-masing memperolah pengetahuannya di luar. Sedang kecerdasan utuh didapatkan dari dalam. Jadi kata shadr tidak hanya berarti dada secara fisik, tetapi juga non fisik, yaitu hati dan akal. Alias Kesadaran Mental.

Qolb ( Kesadaran Hati )
Kemudian lapisan hati yang kedua adalah Qolb, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kalbu atau hati. Hubungan antara Qolb dengan Shadr ialah bahwa Qolb merupakan sumber mata air, sedangkan Shadr diibaratkan sebagai danaunya, atau shadr merupakan lapangan bagi Qolb.

Qolbu adalah hati yang bernuansa portal, pagar, atau pintu masuk, layaknya sebuah pintu maka ia bisa bolak balik, pemisah antara Shodr dan Fuad..

Hati berisikan prinsip-prinsip pengetahuan yang mendasar. Ia bagaikan air yang mengisi kolam pengetahuan dalam dada. Hati adalah akar dan dada merupakan cabang yang diberikan makan oleh hati. Pengetahuan bathiniyah dari hati atau pengetahuan luar dari akal sama-sama penting. Pengeahuan luar mencakup informasi kita yang kita perlukan untuk bertahan, termasuk keahlian profesional, maupun kecerdasan yang dibutuhkan untuk membentuk keluarga. Ia juga diperlukan dalam upaya menjalani kehidupan yang bermoral dan etis yang dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.

Qolbu adalah pintu masuk “sesuatu” dari Shodr ke Fuad atau pintu keluar “sesuatu” dari Fuad ke Shodr. Atau, Qolbu adalah pintu keluarnya “cahaya” dari Fuad ke Shodr.

Af’idah/Fuad ( Kesadaran Jiwa )
Selanjutnya lapisan hati yang ketiga adalah “fuad” atau “afidah”. Dalam bahasa Arab kata “fuad” berarti hati, tetapi letaknya lebih dalam dari Qolb, sehingga kata “fuad” biasa dikatakan sebagai “hati yang lebih dalam”

Qolb dan fuad berkaitan erat dan pada waktu tertentu hampir tidak dapat dibedakan. Qalb mengetahui, sedangkan fuad melihat. Mereka saling melengkapi, seperti halnya pengetahuan dan penglihatan. Jika pengetahun dan penglihatan dipadukan, maka yang gaib manjadi nyata dan keyakinan kita akan menjadi kuat.

Albab ( Kesadaran Ruh )
Akhirnya, lapisan hati yang paling dalam ialah Albab. Kata “albab” merupakan jamak dari kata “lubb”. Dalam bahasa Arab kata “lubb” berarti racun, akal, hati, inti, dan sari. Sedang dalam tasawwuf istilah “lubb” berarti hati terdalam atau hatinya hati.

Dalam sudut pandang saya, Lubb atau Albab inilah yang merupakan Portal atau media bagi kita untuk terhubung dengan Allah swt. Inilah kesadaran diri kita yang sejati. Sejati Ingsun, Pribadi Tinggi, Pribadi Suci, Kesadaran yang terdalam, dll. Dengan kata lain, Lubb adalah Area dimana kesadaran kita menyatu dengan Kesadaran Ilahi. Manunggaling Kawulo Gusti.

Kalau ada orang hanya menggunakan shadr, Qalb, dan fuad, orang itu bisa baik dan bisa juga buruk, tapi kalau ia menggunakan albabnya, maka ia pasti baik.

Manajemen Hati & Pikiran dengan Sodron
Jika kita melihat peringkat dan struktur kesadaran di atas, terlihat bahwa Area yang dapat kita intervensi atau utak-atik adalah wilayah Shodr, karena wilayah kesadaran yang lebih dalam yaitu Qolb & Fuad, hanyalah merupakan hasil perpaduan dari Input yang kita berikan dari Kesadaran Mental (Shodr) dan bimbingan Tuhan Yang terbit melalui kesadaran Ruh kita (Lubb). Dimana Kesadaran Ruh sumbernya adalah langsung dari Allah swt.

"Segala keberkahan datang dari Allah SWT, dan segala musibah datang sebagai akibat dari perbuatan manusia sendiri." (QS.4.An-Nisaa' : 79)

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ro’du: 11)

Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 49l

Para pakar dan dan peneliti perilaku manusia menyatakan bahwa 77% dari apa yang kita fikirkan bersifat negatif, kontraproduktif dan melawan diri kita. Sementara itu para peneliti di bidang medis menyatakan bahwa 75% dari penyakit yang di derita oleh manusia bersifat Self-induced (Penyakit yang timbul akibat kondisi pikiran/psikosomatis).

Oleh karena itu, suatu Transformasi Diri Yang permanen haruslah di awali di Pikiran dan terjadi di pikiran, lebih tepatnya di Pikiran Bawah Sadar. Sebab di Pikiran Bawah Sadarlah terletak Program-Program Pikiran yang selama ini mengontrol tindakan dan pemikiran kita tanpa disadari. Mengontrol kebiasaan-kebiasaan kita, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi kehidupan yang kita alami dan kita rasakan saat ini.

Pikiran Bawah Sadar jika mengacu pada terminologi 4 Level Kesadaran di atas, maka itu adalah terkait dengan Shodr & Qolb yang menjadi Ruang Lingkup kesadaran yang nantinya akan kita kelola melalui Metode SODRON. Yang mana istilah Sodron ini saya ambilkan dari kalimat Shodr.

Sebagai contoh, salah satu tekhnik yang ada dalam Metode Sodron adalah Suwung Reconnection. Simak artikelnya di sini : http://www.naqsdna.com/2017/04/suwung-reconnection-bangkitnya-kesadaran.html

Baiklah, sekian dulu tulisan pembuka untuk memperkenalkan Metode Sodron ini. Semoga bermanfaat untuk sahabat semua.

SALAM.


• Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.combasupati.comsabdasakti.com

SMS/WA : +62 812 3164 9477
HP : +62 822 3458 3577
Telegram : @Hipnotis
Pin BB : DA927129
Twitter : @edi5758
Facebook : https://www.facebook.com/haryopanuntun
Google Plus : +Edi Sugianto, C.Ht., MNLP

Click To Chat :
Simak Materi Pelatihan Gratis Yang lain di Group Telegram JRC, KLIK DI SINI... untuk bergabung.

Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.


Jadwal Event Workshop, klik di sini..



Manajemen Hati & Pikiran dengan Sodron Manajemen Hati & Pikiran dengan Sodron Reviewed by Edi Sugianto on 16.02 Rating: 5

1 komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.