Belajar Tenaga Dalam (NEN) dari Hunter X Hunter

Dalam anime, kita sering melihat karakter yang memiliki kekuatan atau tenaga dalam yang dapat dihasilkan oleh tubuh. Salah satu contohnya, di dalam anime dragon ball, Songoku mampu mengeluarkan jurus kamehame. Dalam Dragon Ball, energi semacam itu disebut energi Ki, dalam naruto kita mengenal chakra, kemudian dalam bleach disebut reiatsu, dan lain-lain. Nah, di dalam Hunter X Hunter, energi semacam itu disebut Nen.

Tapi, secara definisi, nen merupakan serangkaian/sekumpulan teknik yang digunakan untuk mengendalikan aura (medan energi) yang terdapat dalam tubuh seseorang sehingga dapat digunakan/dimanfaatkan lebih lanjut. Contohnya, mengendalikan aura sehingga dapat meningkatkan efisiensi/kekuatan pada tubuh seseorang.

Dibanding dengan anime lain, nen merupakan sistem pengaturan energi yang paling terstruktur. Berbeda dengan anime lain yang karakternya dapat menghasilkan serangan sesukanya tanpa ada batasan-batasan, nen memiliki batasan dan aturan dalam penggunaannya. Oleh karena itu kekuatan yang dihasilkan pun terbatas pada aturan-aturan teknik nen sehingga setiap kekuatan yang dibuat dapat dijelaskan (bagaimana kekuatan tersebut dibuat).

Dalam Hunter x Hunter, nen berbentuk seperti asap yang berada di sekitar tubuh.

Pada setiap manusia, aura yang dimiliki tidaklah aktif atau dapat dikatakan masih "tertidur". Hal tersebut karena shouko (pintu aura keluar-masuk) pada tubuh kita dalam keadaan tertutup. Oleh karena itu, pada dasarnya manusia tidak dapat merasakan ataupun mengendalikan aura mereka.

Ada 2 cara untuk membuka shouko. 
  1. Cara yang pertama adalah dengan berlatih untuk merasakan keadaan tubuh dengan cara meditasi dan mencari shouko sendiri. Hal tersebut membutuhkan kepekaan dan tingkat sensitivitas yang tinggi. Bagi orang biasa (yang tidak memiliki bakat), latihan semacam ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Zushi saja, yang dikatakan berbakat membutuhkan waktu 3 bulan hanya untuk membuka shoukonya.

  2. Cara kedua adalah cara instan dengan metode yang disebut Gehou (metode stimulasi/memberi rangsangan). Cara melakukan hal ini adalah dengan mengirimkan/menyalurkan gelombang hatsu (salah satu teknik nen) ke dalam tubuh seseorang. Cara ini termasuk cara yang kasar dan lebih bersifat menyerang seseorang dengan aura daripada menyalurkan aura karena shouko dari orang tersebut dibuka secara paksa.

    Dengan cara ini, seseorang juga harus segera menguasai ten (teknik paling dasar mengendalikan aliran aura) karena jika tidak, aura akan terus mengalir keluar dari tubuh seseorang secara tidak beraturan dan dapat membuat orang tersebut kelelahan dan pingsan. Yang perlu diperhatikan, jika orang yang membangunkan nen tidak menguasai nen dengan baik atau mempunyai maksud jahat, orang yang nen nya akan dibangunkan bisa mati.
Pembaptisan : Adalah cara membangunkan nen yang lain tapi masih serupa dengan gehou. Namun, cara ini terbilang berbahaya. Orang yang membangunkan nen biasanya memukul targetnya dengan nen. Kekuatan nen yang mengenai targetnya itu kemudian dapat mengaktifkan soko target itu. Orang yang membangunkan nen pun juga tidak peduli dengan targetnya apakah akan bisa bertahan atau mati. Di menara celestial, hisoka melakukan pembaptisan pada kastro.

Info : Orang yang tidak dapat menggunakan nen tidak dapat melihat aura/nen orang lain karena pada daerah mata, shoukonya belum terbuka (tidak ada aura di sekitar mata).

Salah satu bentuk dari kemampuan Nen adalah menggunakan aura untuk menakuti lawan sebelum bertarung. Oleh karena itu, efek yang dihasilkan tidak berpengaruh ke kondisi fisik seperti terluka. Namun efeknya mempengaruhi pikiran dan mental seseorang. Hal ini sangat penting karena jika mental lawan menurun sebelum bertarung, maka kita akan lebih mudah untuk melawannya.

Dalam hal ini, nen memiliki arti/filosofi yaitu untuk mengobarkan semangat atau memperkuat keinginan seseorang. Untuk melakukan ini, ada beberapa dasar yang harus dipelajari yaitu :
  1. Ten yang diartikan sebagai "Maksud/tujuan" - yaitu mengonsentrasikan jiwa dan pikiran pada satu hal, memilih tujuan/sasaran dimana kita akan menggunakan nen kita
  2. Zetsu yang diartikan sebagai "bahasa" - yaitu mengubah apa yang kita pikirkan ke dalam kata-kata
  3. Ren yang diartikan sebagai "finishing" - yaitu memperkuat/memperbesar keinginan kita
  4. Hatsu yang diartikan sebagai "proyeksi" - yaitu mengubah semua yang telah dilakukan menjadi suatu tindakan yang dapat mempengaruhi objek lain.
Ilustrasi :
  1. Pertama kita melakukan ten dengan berkonsentrasi pada 1 hal pada lawan, misal : "Mati"
  2. Kemudian dengan zetsu, kita mengubahnya menjadi serangkaian kata : "Aku akan membunuhmu". Katakata tersebut tidak harus diucapkan, yang penting kata-kata tersebut harus kita pikirkan terus secara jelas.
  3. Setelah itu, gunakan Ren, yaitu memperbesar keinginan kita tersebut sehingga pikiran "aku akan membunuhmu" menjadi semakin kuat.
  4. Terakir adalah hatsu, yaitu memproyeksikan semua hal tadi lewat energi spiritual yang dikeluarkan dari tubuh kita ke orang lain sehingga mereka dapat merasakan maksud dan kesungguhan kita.
Dalam melakukan intidmidasi dengan nen, seseorang harus memiliki tujuan yang kuat. Jika tujuan kita goyah, maka kita akan gagal.

Untuk mengatasi serangan ini, kita harus melawannya dengan cara yang sama dan menunjukkan bahwa kita lebih unggul dibanding lawan kita. Contoh, kita bisa menggunakan kata : "Aku dapat melawanmu".


Untuk mempelajari nen, ada beberapa tekik dasar yang harus dikuasai. Teknik ini merupakan kemampuan yang pertama yang diajarkan dan harus dimiliki seseorang yang ingin mendalami nen. Bagi seorang pemula, konsentrasi yang sangat tinggi dibutuhkan untuk dapat mempelajari teknik dasar ini. Akan tetapi, bagi pengguna nen yang sudah mahir, teknik ini sudah dianggap menjadi kemampuan alami mereka sehingga dapat digunakan dengan sendirinya tanpa perlu konsentrasi dan usaha ekstra. Contohnya, seorang pemula akan perlu konsentrasi tinggi dalam menggunakan teknik Ten karena mereka harus dapat mengendalika aliran auranya dengan baik. Namun bagi yang sudah mahir, dalam keadaan tidur pun, Ten mereka akan aktif.

Teknik dasar dalam nen dibagi menjadi berikut :

Ten (terjemahan : membungkus)

Ten merupakan teknik untuk mengatur aliran aura yang keluar dari tubuh saat shouko seseorang telah terbuka. Jika seseorang tidak dapat menggunakan ten saat shouko mereka terbuka, aura yang keluar dari tubuh mereka akan lepas/menghilang begitu saja. Jika hal itu terus terjadi, orang tersebut bisa kehabisan energi dalam tubuh. Oleh karena itu, seseorang harus bisa mengendalikan aliran auranya agar agar tidak lepas namun tetap mengalir di seputar tubuhnya.

Ten merupakan teknik pertahanan paling dasar seseorang dalam bertarung melawan pengguna nen lain. Oleh karena itu, saat bertarung dengan pengguna nen lain, Ten harus terus aktif.

Ten juga dapat memperlambat proses penuaan seseorang. Hal tersebut karena pengguna Ten dapat mengatur airan auranya sehingga tidak mengalir keluar secara percuma.

Zetsu (terjemahan : menekan)

Zetsu merupakan teknik untuk menghentikan semua aliran aura yang keluar dari tubuh. Walaupun shouko seseorang tidak terbuka, aura seseorang masih dapat keluar dari tubuh namun jumlahnya tidak besar. Dengan zetsu, seseorang dapat benar-benar menghentikan aliran aura di sekitar tubuhnya. Oleh karena itu, pengguna nen lain tidak akan dapat merasakan aura orang tersebut. Teknik ini biasanya digunakan saat mengikuti seseorang ataupun menyembunyikan diri dari seseorang.

Zetsu dapat digunakan untuk memulihkan tenaga seseorang karena dengan melakukan zetsu, tidak ada sedikitpun aura yang keluar dari tubuh orang yang menggunakannya.

Menggunakan zetsu berarti orang tersebut dalam keadaan tidak memiliki pertahanan sama sekali terhadap serangan nen sehingga walaupun orang tersebut diserang dengan nen yang lemah, dampaknya bisa sangat fatal.

Ren (terjemahan : memperhalus)

Ren merupakan teknik yang digunakan untuk mengeluarkan lebih banyak aura di sekitar tubuh penggunanya. Teknik ini adalah lanjutan dari Ten. Ten digunakan untuk mengendalikan aura agar tetap berada di sekitar tubuh, dan Ren digunakan untuk memperluas ukuran dan intensitas aura di sekitar tubuh. Dengan melakukan Ren, kekuatan fisik dan daya tahan tubuh seseorang akan meningkat. Oleh karena itu, serangan seseorang yang tidak menggunakan nen terhadap orang yang menggunakan ren tidak akan memberikan efek apa-apa.

Hatsu
Hatsu merupakan teknik khusus sehingga aura dapat memiliki kegunaan/kemampuan tertentu. Hatsu merupakan latihan akir setelah menguasai ten, ren dan zetsu. Hatsu dibagi menjadi 5 teknik yaitu Kyouka, Henka, Gugenka, Shousa dan Houshitsu. Selain kelima teknik tadi, seseorang dapat mengembangkan suatu teknik yang tidak termasuk dalam 5 teknik tadi yang disebut Tokushitsu sehingga totalnya ada 6 kategori/teknik. Dengan menggunakan salah satu atau lebih teknik tersebut, seseorang dapat membuat suatu kemampuan/jurus nen tertentu.

Hatsu merupakan cerminan dari seseorang karena tiap orang memiliki tingkat penguasaan teknik yang berbeda. Orang yang memiliki tingkat penguasaan 100% terhadap salah satu teknik dikatakan memiliki tipe nen yang merupakan teknik nen tersebut. Dan tiap orang hanya bisa menguasai satu teknik hingga 100%.

Hatsu dibagi menjadi 6 kategori/teknik :

Kyouka/Reinforcement

Teknik untuk meningkatkan kemampuan alami seseorang/suatu benda. Teknik ini sebenarnya bukan teknik khusus karena pada dasarnya, jika seseorang menggunakan nen (ten, ren, ken, dll), secara otomatis kemampuan alami (kekuatan fisik, penyembuhan diri, stamina) mereka akan meningkat. Contoh : saat menggunakan nen, maka daya tahan tubuh menjadi lebih kuat.
Kyouka digolongkan sebagai hatsu karena tiap orang memiliki perbandingan tingkat penguasaan yang berbeda. Misal, si A bertipe nen kyouka dan B tidak bertipe nen kyouka. Sebenarnya, kekuatan fisik mereka sama. Namun setelah menggunakan nen, kekuatan fisik A akan lebih besar daripada B karena A bertipe kyouka dan B tidak.Oleh karena itu, secara fisik, orang bertipe nen kyouka cenderung lebih kuat daripada yang tidak.

Tipe Latihan

Latihan tingkat pertama yang biasa dilakukan untuk mengembangkan teknik ini adalah dengan memecahkan 1000 batu kecil dengan sebuah batu lain. Teknik ini sebenarnya merupakan shu karena mengalirkan aura ke sebuah batu untuk memecahkan batu lain.

Contoh Kemampuan Nen :

Big Bang Impact (Ubogin) : Ubogin adalah orang bertipe nen kyouka. Jika ia menggunakan 100% kekuatannya, pukulan menggunakan nen-nya bisa sekuat ledakan bom misil.

Janken-Rock (Gon) : Pukulan Kou oleh orang bertipe kyouka dan memiliki tenaga yang sangat kuat.

Dengan memusatkan nen pada bagian tertentu, kurapika dapat menyembuhkan lengannya yang patah dalam sekejap.

Henka/Transformation

Henka adalah teknik untuk megkopi sifat-sifat kimia suatu benda ke dalam aura orang tersebut. Teknik ini bukanlah teknik untuk mengubah aura menjadi sesuatu tetapi hanya mengkopi/meniru sifat-sifat suatu benda seperti kelengketan, kekerasan, bentuk, kelenturan. Oleh karena itu, kemampuan nen yang dihasilkan akan tetap terlihat seperti aura biasa. Orang yang tidak dapat menggunakan nen tidak dapat melihatnya.
Seseorang yang menggunakan teknik ini dapat mengontrol gerakan maupun tingkatan/kekuatan dari sifat yang ia kopi/tiru. Misal, si A mengkopi salah satu sifat api yaitu panas ke dalam auranya. Maka aura yang ia keluarkan akan terasa panas. Jika telah menguasainya, maka si A dapat mengatur tingkat kepanasan dari auranya.

Tipe Latihan :

Pada tingkat awal, latihan yang dilakukan adalah latihan mengubah bentuk nen. Dengan kata lain, mengkopi bentuk dari suatu benda ke aura. Untuk tahap ini, seseorang harus dapat membentuk auranya menjadi angka-angka. Jika ia dapat membentuk angka 0 - 9 secara berurutan dalam waktu kurang dari 1 menit, maka ia lulus latihan tahap awal. Yang perlu diperhatikan adalah, angka yang terbentuk haruslah memiliki outline dan bentuk yang rapi.

Contoh kemampuan nen :

Bungee Gum (Hisoka) : Hisoka mengkopi beberapa sifat benda yaitu kelenturan dan kelengketan ke dalam auranya.

Killua dapat mengopi sifat listrik (gelombang dan sengatan) sehingga auranya terlihat seperti aliran listrik.

Janken-Scissors : Gon mengkopi bentuk dari pedang ke dalam auranya (sifat ketajaman) sehingga bentuk aura yang ia hasilkan seperti pedang dan tajam.

Gugenka/Materialization

Gugenka adalah teknik untuk membuat suatu benda dari nen. Benda yang dihasilkan dengan teknik ini bukan aura seperti yang dihasilkan teknik lain seperti henka. Oleh karena itu, benda yang dibuat ini dapat dilihat oleh orang biasa (yang tidak dapat menggunakan nen). Gugenka merupakan teknik yang cukup rumit dan cakupannya luas karena benda yang dibuat bisa berupa apa saja dan tidak terbatas pada benda-benda yang sudah ada. Pengguna tipe nen ini bisa membuat benda dengan bentuk dan fungsi sesuai yang ia inginkan.

Biasanya, benda yang dibuat dengan teknik ini memiliki fungsi/kemampuan yang unik yang bisa melebihi kemampuan dari benda lain yang serupa. Contohnya, kita membuat sebuah pedang. Pedang biasanya hanya bisa digunakan untuk memotong/menusuk/dan sejenisnya. Namun pedang yang kita buat bisa mengeluarkan api jika kita mengibaskannya.

Walaupun benda yang dibuat bisa tidak terbatas kemungkinannya, pengguna nen ini tidak bisa membuat benda yang melebihi kapasitas nen/auranya. Misalnya orang dengan kapasitas nen yang rendah tidak akan mampu membuat gunung. Namun, orang yang memiliki nen yang sangat amat besar, mungkin saja dapat membuatnya. Selain itu, sekuat apapun benda yang dibuat, tetap saja benda tersebut dapat dihancurkan/dirusak.

Setelah menguasai kemampuan untuk membuat suatu benda tertentu, seseorang dapat memanggil/memunculkan atau menghilangkan (un-materialize) benda yang dihasilkan dengan sesuka hati.

Tipe Latihan :

Latihan tingkat pertama adalah melatih membayangkan suatu benda yang ingin dibuat. Namun, kita tidak hanya membayangkan bentuk/penampilan luar benda tersebut. Kita pun juga harus bisa benar-benar membayangkan setiap detil suara, pergerakkan, fisik, rasa, bau, dan semua tentang benda tersebut secara sempurna. Misalkan kita ingin membuat rantai, kita harus bisa membayangkan dengan sempurna segala hal yang berkaitan dengan keadaan rantai tersebut secara sempurna. Oleh karena itu, untuk mempermudah dalam latihan ini, seseorang akan mengamati bentuk rantai, mendengar suaranya, mengukur tingkat kekerasan, rasa, bau, pergerakan, atau dengan kata lain, hidup dengan rantai.
Karena sulitnya melatih teknik ini, seseorang cenderung hanya membuat 1 benda saja yang sesuai dengan kepribadiannya.

Contoh kemampuan nen tipe gugenka :

Kurapika dapat membuat rantai dari auranya. Rantai yang ia buat tidak hanya dapat digunakan seperti rantai pada umumnya, namun memiliki kemampuan yang lain seperti untuk menyembuhkan luka.

Dame-Chan (Shizuku) : Shizuku mampu membuat vacum cleaner. Vacum cleaner yang dibuat memiliki kemampuan untuk mengurai benda mati dan menghisapnya. Daya tampung dari vacum cleaner ini pun tidak terbatas. Selain itu, vacum cleaner ini juga dibuat seolah-olah vacum cleaner ini memiliki nyawa/hidup. Sehingga memiliki kepribadian/sifat dan bisa mengeluarkan suara serta melihat.

Sousa/Manipulation

Sousa merupakan teknik menggunakan aura untuk mengendalikan suatu benda. Benda yang dapat dikendalikan dengan teknik ini meliputi benda mati, makhluk hidup, bahkan aura sendiri. Cara menggunakan teknik ini adalah dengan menyuntikan/memasukkan aura pada benda yang akan kita kendalikan. Namun, untuk mengendalikan suatu benda, tidak dapat dilakukan dengan semudah itu. Biasanya sebelum dapat mengendalikan orang lain dengan auranya, seseorang harus melakukan beberapa syarat/kondisi yang telah ia buat sendiri. Misal, kita dapat mengedalikan benda mati. Namun syaratnya hanya benda yang dikendalikan harus berbentuk bulat dan kita harus menyentuhnya secara langsung selama 5 detik. Baru ia dapat mengendalikan benda itu.

Tipe Latihan : tidak diketahui

Contoh kemampuan nen tipe Sousa :

Illumi dapat mengendalikan struktur tubuhnya sehingga ia dapat mengubah bentuk tubuhnya menjadi sama seperti orang lain.

Shalnark dapat mengendalikan orang lain dengan menusukkan sebuah antena kecil pada orang tersebut.

Houshutsu/Emission

Houshutsu merupakan teknik untuk melepaskan nen dari tubuh dan mempertahankan kekuatannya (walaupun tidak terkoneksi dengan tubuh). Pada dasarnya, jika aura/nen dilepaskan dari tubuh atau tidak terhubung dengan tubuh pemiliknya, nen akan menghilang. Namun, dengan teknik ini, seseorang dapat mempertahankan nen tersebut sehingga kekuatan yang ada pada nen tersebut tidak hilang. Oleh karena itu, dengan teknik ini, seseorang dapat menembakkan auranya dan mempertahankan kekuatan auranya itu (aura tidak akan menghilang). Tanpa teknik ini, seseorang tidak dapat melakukannya.
Saat aura masih terhubung dengan tubuh, seseorang bisa mengendalikan aliran/gerakannya. Namun, jika seseorang menggunakan teknik ini, aura yang telah lepas dari tubuh tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, untuk mengendalikannya, seseorang juga menggunakan sousa.

Tipe latihan :

Tingkat 1 : seseorang harus dapat membuat bola nen kemudian melepaskannya/menembakkannya. Jarak untuk level ini adalah 10 meter. Kemudian, untuk naik ke level selanjutnya, seseorang harus meningkatkan ukuran, kecepatan dan kekuatan nen yang dilepaskan tadi.

Tingkat 5 : Seseorang mengambil posisi handstand (dengan satu tangan). Kemudian dari tangan yang digunakan untuk tumpuan, dilepaskan aura. Jika berhasil, maka tekanan dari aura yang keluar dapat mengangkat tubuh orang tersebut dan membuatnya melayang di udara. Semakin besar kekuatannya, semakin tinggi dan lama orang tersebut dapat terangkat.

Contoh kemampuan nen tipe Houshutsu :

Seseorang dapat menembakkan nen yang berbentuk seperti peluru dengan kecepatan yang sangat tinggi. Karena kekuatannya, peluru tersebut nyaris bisa menembus semua benda. (Franklin)

Note : Houshutsu diperkirakan juga merupakan teknik untuk menghubungkan 2 tempat melalui dimensi nen. Dengan houshutsu, seseorang dapat melepaskan nen di 2 tempat sebagai pintu yang keduanya terhubung melalui suatu dimensi lain yang sering disebut dimensi nen. Karena penghubungnya merupakan dimensi nen, jarak antar 2 pintu nen tadi mungkin berbeda antara jarak di dunia nyata dan dimensi nen. Aplikasi teknik ini biasanya digunakan untuk melakukan teleportasi (jarak nen dimensi sangat dekat, padahal jarak aslinya jauh).

Tokushitsu/Specialization

Tokushitsu adalah teknik khusus yang tidak dapat dijelaskan oleh 5 teknik nen di atas. Oleh karena itu, kemungkinan teknik yang dapat dilakukan bisa bermacam-macam tergantung siapa orang yang lahir dengan nen tipe ini. Namun biasanya orang yang bertipe nen ini hanya memiliki 1 teknik/kemampuan saja.

Setiap orang memiliki peluang untuk lahir dibawah tipe nen standar (kyouka, henka, gugenka, sousa, atau houshitsu) dan juga tokushitsu sehingga orang tersebut memiliki 2 tipe nen. Namun, biasanya seseorang tidak mengetahuinya. Seperti contoh, kurapika. Ia memiliki tipe nen gugenka. Namun, ternyata ia tidak hanya memiliki tipe nen gugenka, namun juga tokushitsu hingga akirnya ia melatih nennya saat matanya berubah menjadi merah. Seseorang dapat mengetahui bahwa ia juga memiliki tipe nen tokushitsu dari suatu proses panjang termasuk pengalaman dan hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.

Langsung masuk ke contoh saja:

Neon nostrad, memiliki tipe nen ini. Dengan auranya, ia dapat memunculkan semacam makhluk dari nen di tangannya dan dapat digunakan untuk memprediksi kejadian di masa akan datang dengan akurat. Teknik ini tidak dapat dijelaskan oleh kelima teknik lainnya. Oleh karena itu, teknik semacam ini digolongkan ke dalam Tokushitsu.

Contoh lain adalah kurapika. Saat matanya merah, ia dapat dapat menggunakan 5 tipe nen standar hingga batas maksimum. Dengan kata lain, ia memiliki 5 tipe nen, padahal tiap orang biasanya hanya memiliki satu saja. Teknik semacam itu juga tidak dapat dijelaskan oleh 5 teknik standar lainnya. Oleh karena itu, teknik tersebut adalah tokushitsu.

Teknik Lanjutan Nen

Teknik dasar dari nen yang telah dikuasai dapat ditingkatkan lagi dan dibagi menjadi beberapa teknik lanujutan yang tentu saja lebih sulit dilakukan namun memiliki efek yang lebih besar. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

En
Teknik untuk memperluas jangkauan aura di sekitar tubuh. Teknik ini merupakan perkembangan dan kombinasi dari Ren dan Ten. Awalnya seseorang melakukan ren dengan kekuatan yang lebih besar sehingga aura yang dihasilkan pun jauh lebih besar. Kemudian dengan ten, aliran aura yang dihasilkan dijaga agar tidak menghilang dan (biasanya) dibentuk bulat (seperti bola).

Kegunaan teknik ini adalh untuk mendeteksi keberadaan benda-benda yang ada dalam jangkauan aura tersebut. Seseorang yang menggunakan En dapat membedakan tiap benda dalam jangkauan En-nya berdasar dari gerakan dan bentuk benda tersebut.

Karena harus menggunakan banyak sekali aura, maka untuk melakukan En sangatlah melelahkan. Orang yang telah menguasai En dapat memperluas jangkauan En-nya hingga radius 50m. Namun, ada beberapa orang yang mempunyai bakat kusus dalam melakukan En seperti Zeno Zoldick (kakek Killua) yang mampu menggunakan En hingga radius 300m dan juga Nefelpitou (Royal Guards Chimera Ant) yang memiliki bentuk En seperti amuba yang dapat berubah-ubah bentuk. Karena dapat dengan mudah mengubah bentuk En-nya, jangkauan terpanjang En nefelpitou bahkan mencapai 2 mil.

In
In adalah teknik kelanjutan dari zetsu. Jika dengan zetsu seseorang menghentikan aliran aura keluar tubuh sehingga benar-benar tidak terlindung dari serangan nen, namun dengan In, orang tersebut masih tetap dapat menggunakan nen. Namun, keberadaan orang tersebut berdasar auranya tidak dapat terdeteksi. Dengan In, pengguna nen juga dapat membuat serangan nen atau benda yang dihasilkan dari nen tersembunya/tidak terlihat.

Gyou
Gyou merupakan teknik untuk mengonsentrasikan sebagian besar aura ke bagian tubuh tertentu. Karena memiliki jumlah aura yang lebih besar, kemampuan bagian tubuh tersebut akan menjadi lebih besar. Namun kemampuan bagian tubuh lain akan berkurang karena hanya mendapat sedikit aura. Dengan teknik ini, seseorang dapat memperkuat pertahanan maupun serangan yang dilakukan oleh bagian tubuh tertentu.

Contoh :
Jika aura diletakkan pada mata, maka kita dapat melihat aura orang lain. Dengan gyou, kemampuan mata untuk melihat aura akan emnjadi lebih besar sehingga kita dapat melihat aura yang disembunyikan dengan In. 
Gyou pada tangan kita akan membuat tangan kita lebih kuat dibanding hanya dengan mengaktifkan nen (Ten dan Ren).

Kou
Kou merupakan teknik untuk mengonsentrasikan SEMUA aura ke bagian tubuh tertentu. Kou merupakan versi paling kuat dari gyou. Teknik ini menggunakan ren dan zetsu dengan bersamaan. Dengan ren, seluruh aura pada tubuh dikeluarkan dan dikonsentrasikan pada bagian tubuh tertentu. Untuk menghindari aliran aura pada bagian tubuh lain, maka digunakan zetsu.

Kou ini biasanya khusus digunakan untuk melakukan serangan sepeti memukul dengan kou. Kekuatan yang dihasilkan akan SANGAT besar, namun teknik ini sangat berisiko karena bagian tubuh lain sama sekali tidak terlindungi dari serangan nen.


Ken
Ken adalah teknik untuk mempertahankan ten dan ren pada seluruh bagian tubuh saat bertarung. Fungsi teknik ini adalah untuk pertahanan. Walaupun pertahanan yang dilakukan tidak sekuat gyou, ken merupakan teknik paling efektif untuk bertahan. Hampir sama dengan En, teknik ini cukup melelahkan.

Shu
Shu adalah teknik untuk menyalurkan nen ke suatu benda. Teknik ini sebenarnya adalah ren yang kemudian disalurkan ke suatu benda sehingga seolah-olah juga merupakan bagian tubuh kita dan dapat melakukan ren. Karena benda tersebut dialiri nen, kemampuan fisik benda tersebut juga meningkat. 
Contoh : Hisoka mengalirkan nen pada kartu nya sehingga menjadi keras dan dapat digunakan untuk memotong benda. 

Ryu
Merupakan teknik untuk mengubah konsentrasi aura secara berulang-ulang pada berbagai bagian tubuh. Atau dapat diartikan menggerakkan gyou dari satu atau beberapa bagian tubuh ke bagian yang lainnya secara terus-menerus. Teknik ini adalah teknik yang sangat penting dalam pertarungan. Denga melatih teknik ini, pertahanan maupun serangan kita dapat terorganisir dengan baik.

Diagram Hatsu
Sudah dijelaskan bahwa hatsu terbagi menjadi 6 tipe. Tipe tersebut memiliki hubungan/kecocokan satu sama lain. Untuk lebih mudah dalam menggambarkan hubungan antara tipe-tipe hatsu, digunakan diagram berikut : 


Tipe hatsu biasanya disusun berurutan seperti gambar di atas. Orang yang memiliki tingkat penguasaan suatu hatsu hingga 100% dikatakan memiliki tipe nen hatsu tersebut. Misalnya, gon memiliki tingkat penguasaan kyouka hingga 100%, oleh karena itu, gon memiliki tipe nen kyouka. Untuk selanjutnya, kita menyebut tingkat penguasaan hatsu dengan istilah efisiensi.

Tiap orang hanya memiliki 1 tipe nen. Namun, orang tersebut bisa mempelajari tipe nen lain (kecuali tikushitsu). Hanya saja, efisiensi dari tipe nen yang ia pelajari tidak akan setinggi tipe nen yang ia miliki. Persentasi efisensi untuk tipe nen kyouka digambarkan sebagai berikut :


Perhitungan efisiensinya adalah dengan mengurangkan 20% setiap bergeser 1 langkah baik ke kanan ataupun ke kiri. Perhitungan berhenti sampai di tipe nen yang terletak berlawanan dengan tipe nen kita. Oleh karena itu, efisiensi terkecil yang dimiliki adalah 40%. Contoh lain adalah misal kita bertipe nen Sousa. Oleh karena itu, efisiensi yang kita miliki untuk tipe nen lain adalah :
Terkhusus untuk Tokushitsu, efisiensi yang dimiliki adalah 0. Atau dengan kata lain kita tidak dapat mempelajari tokutshitsu kecuali jika kita sendiri bertipe nen tokushitsu. Oleh karena itu, efisiensi untuk orang bertipe nen tokushitsu tidak diketahui dan tergantung teknik yang ia miliki.

Efisiensi Hatsu dalam Aplikasinya

Sebenarnya dalam aplikasinya, efisiensi tipe nen lebih tepat digunakan sebagai perbandingan yang menunjukkan seberapa mudah orang mempelajari tipe nen tertentu karena sulit untuk mengukur tingat kemampuan maksimum seseorang menguasai hatsu.

Contoh :
Gon bertipe nen Kyouka dan Killua Henka. Keduanya ingin mempelajari houshitsu. Perbandingan efiensi houshitsu gon dan killua berturut-turut adalah 80%:60%= 4 : 3. Oleh karena itu, jika diasumsikan kondisi (kekuatan, bakat, kesehatan, dll) keduanya sama, maka Gon akan 4/3 atau 1,3 kali lebih mudah untuk mempelajari houshitsu daripada killua.

Efisiensi dari hatsu hanya dapat digunakan jika kondisi dari orang yang akan kita bandingkan sama. Jika kondisi orang tersebut berbeda, maka efisiensi hatsu kurang tepat digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang menguasai nen. Contoh :

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi tingkat penguasaan nen adalah bakat seseorang mempelajari nen. Gon bertipe nen kyouka dan leorio bertipe nen houshitsu. Dalam hal ini, gon memiliki bakat yang jauh di atas leorio dalam mempelajari nen. Misal keduanya ingin mempelajari houshitsu. Perbandingan tingkat kemudahan gon dan leorio mempelajari houshitsu adalah 80%:100% = 4:5. Artinya Leorio seharusnya akan lebih mudah untuk berlatih houshitsu. Misal gon membutuhkan waktu 5 hari untuk menembakkan bola nen. dan leorio membuthkan waktu hanya 4 hari untuk melakukan hal yang sama. namun karena bakat gon mempelajari nen jauh di atas leorio, gon lah yang lebih dahulu dapat menembakan bola nen. Namun, jika gon dan leorio memiliki kondisi yang sama, maka leoriolah yang berhasil menembakan bola nen terlebih dahulu.

Membuat Kemampuan/Jurus Nen

Hatsu biasanya digunakan untuk membuat kemampuan nen (jurus nen). Oleh karena itu kesesuaian hatsu dengan kemampuan nen yang akan dibuat sangat penting. Kemampuan nen yang dibuat sesuai dengan tipe nen yang dimiliki seseorang dapat menghasilkan kemampuan nen yang kuat dan efektif. Namun, kemampuan nen seseorang biasanya dibuat sesuai dengan karakter orang tersebut sehingga kemampuan nen yang dibuat cukup rumit dan membutuhkan beberapa tipe nen lain, bahkan kemampuan nen ada yang dibuat dengan menggunakan tipe nen yang bukan tipe nen dari orang tersebut. Contoh :

Kastro memiliki tipe nen kyouka. Namun salah satu kemampuan nennya dibuat dengan menggabungkan tipe gugenka dan sousa sehingga kemampuan yang dimilikinya itu lemah dan tidak stabil walaupun cukup efektif dalam menyerang musuh.

DOWNLOAD APLIKASI WEBSITE NAQS DNA UNTUK ANDROID, KLIK : http://www.appsgeyser.com/569195

Belajar Tenaga Dalam (NEN) dari Hunter X Hunter Belajar Tenaga Dalam (NEN) dari Hunter X Hunter Reviewed by Edi Sugianto on 18.15 Rating: 5

kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.