SUNNATULLAH

"Sebagai suatu SUNNATULLAH yang telah berlaku sejak dahulu,kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi SUNNATULLAH itu."
QS. Al Fat-h 48:23 )

"Sesungguhnya telah berlalu SUNNATULLAH terhadap orang- orang dahulu."
( QS. Al Hijr 15:13 )

"SUNNATULLAH" yaitu hukum Allah yang telah ditetapkanNya berlaku diatas muka bumi dan di dunia ini. Berlaku untuk siapa saja, baik dia kafir ataupun beriman. Orang non muslim menyebutnya dengan ''HUKUM ALAM''.

Tuhan jelas Maha Segalanya, tapi “untungnya” Dia tidak semena-mena. Dengan Kemahakuasaannya segala sesuatunya dapat dibolak-balikkan dengan mudah. Hanya saja Dia begitu pemurah. Salah satu kemurahan itu dicurahkanNya dalam sunnatullah.

Secara amat sederhana, sunnatullah dapat diartikan sebagai hukum sebab akibat. Saat seseorang mampu memenuhi sebab-sebab tertentu maka dia bisa mengharapkan suatu akibat yang akan terjadi. Dia memberlakukan hukum ini kepada semua makhlukNya, tak memandang patuh atau durhaka.

Seorang yang tidak percaya pada Tuhan, tapi belajar mati-matian buat ujian besok, dia bisa mengharap hasil yang baik. Berlaku pula sebaliknya, se-shalih apapun, kalau tidak siap ujian, bersiaplah menerima hasil tak bagus.

Sunnatullah juga merupakan cara Tuhan untuk memberikan “otoritas” kepada manusia, biar manusia tidak menjadi malas dan fatalis. Biar manusia jadi semangat untuk mengusahakan hidupnya dengan sebaik-baiknya. Dia berkenan menurunkan anugerah dan kegagalan, hal baik dan buruk, melalui aturan main yang bisa diikuti semuanya.

Cuma kembali lagi kepada sifat Maha KuasaNya, mesti sudah memenuhi semua sebab, belum tentu akibat yang diinginkan akan selalu diperoleh. Ini juga sebuah Sunnatullah, karena selain hukum sebab akibat, terdapat juga hukum irama/ritme alam semesta, hukum keseimbangan alam, hukum pertumbuhan, hukum Chaos, Hukum Anomali, dll. Masih banyak hukum alam yang belum sepenuhnya terungkap oleh manusia. Itulah sebabnya, setelah berusaha sebaiknya manusia tetap mesti berserah diri kepada Allah swt. Akhirnya apapun yang kemudian diperoleh, baru manusia bisa bilang kalau ini adalah hasil yang terbaik, setelah didahului pengerahan segala usaha dan daya upaya.

Untuk itulah manusia perlu untuk mengenali tuhannya, mendekat kepada Tuhan dengan sedekat-dekatnya. Sehingga senantiasa memperoleh tuntunan yang tepat dalam melangkah di dalam hidup dan kehidupannya. Manusia wajib mengasah intuisinya sehingga mampu menangkap isyaroh dan ilham yang diberikan Tuhan kepada dirinya.

Ilmu-ilmu yang dberikan dalam metode NAQS DNA adalah berlandaskan sunnatullah ini, sehingga berlaku untuk siapa saja. Anda percaya atau tidak percaya, bukanlah suatu masalah. Anda tetap dapat menggunakan dan terpengaruh oleh energi dengan baik. Bila kita percaya, maka kita dapat menggunakan energi Ilahi dengan sepenuh kesadaran sehingga hasil yang diperoleh akan sangat bermanfaat untuk diri anda sendiri. Sedangkan bila anda tidak percaya, andapun tetap dapat terpengaruh oleh pancaran gelombang energi Ilahi, walaupun tanpa anda sadari. Gelombang energi akan masuk tanpa anda sadari, merasuk ke dalam sistem di dalam diri anda. Merasuk ke alam fikiran bawah sadar anda. Yang pada akhirnya akan berimbas pada kesadaran fikiran anda. Seakan-akan sebagai buah fikiran dan akibat perbuatan anda sendiri. Karena semua itu adalah SUNNATULLAH.

Firman Allah SWT:
Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)

karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.“ (QS. Fathir: 43)

Perlu diingat bahawa sunnatullah itu terbagi kepada dua bahagian:
  • Pertama: Manusia menerimanya secara terpaksa
  • Kedua:  Manusia menerima secara sukarela
Firman Allah:
Maksudnya: "Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa ." (Ar Ra'd: 15)

1. Secara terpaksa (karhan)
Sunnatullah yang pertama, manusia terpaksa menerimanya secara terpaksa (karhan).

Di antaranya seperti:
  • Jika manusia ingin bernafas, Allah sudah tentukan dengan udara bukan dengan air dan lain-lain.
  • Bernafas melalui hidung bukan melalui mata dan lain-lainnya.
  • Makan dan minum melalui mulut bukan melalui dubur dan lain-lain jalan.
  • Berjalan menggunakan kaki bukan melalui tangan dan lain-lain.
  • Kalau mahu istirahat dan untuk memulihkan kesegaran maka haruslah tidur dan rehat, bukan melalui bermain atau panjat pohon dan lain-lain.
Begitulah keadaannya. Banyak contoh-contoh lain lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.

2. Secara sukarela (tau'an)
Sunnatullah yang kedua ialah Allah Taala membuat peraturan sebagai sunnatullah yang tidak akan diubahi seperti:
  • Makan dan minumlah yang halal seperti nasi dan air mineral, jangan makan dan minum yang haram seperti daging babi dan arak.
  • Bila ingin membina mahligai rumah tangga hendaklah menikah. Jangan berzina.
  • Inginkan kaya, berusahalah secara halal seperti berniaga,bertani dan berternak. Jangan mencuri, jangan menipudan jangan rasuah.
  • Jika inginkan keselamatan negara dan masyarakat, hendaklah mematuhi hukum.
  • dll.
Kedua sunnatullah itu baik yang bersifat terpaksa (karhan) maupun yang bersifat sukarela, kalau dilanggar atau tidak dipatuhi, pastilah manusia akan binasa di dunia ini sebelum akhirnya juga akan binasa di Akhirat kelak.
SUNNATULLAH SUNNATULLAH Reviewed by Edi Sugianto on 14.21 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.