Terbebas Dari Mental Block

Sering manusia tidak sadar menempatkan dirinya sendiri pada kotak sempit pemikirannya sendiri.
Sahabat NAQS DNA dimanapun berada, berikut ini adalah sebuah cuplikan dialog saya dengan seorang siswa di Facebook malam ini, Hari Sabtu, 20 Agustus 2011. Pukul 24.00 WIB :
Imam Wahyudi (Siswa NAQS) :
assalamualaikum...karena td lampu mati jd saya sholat isyak dirumah , hbs sholat saya bermeditasi .., sampai ketiduran..., nah pada saat tidur saya bermimpi banyak ... singkat cerita dalam mimpi saya ditanya teman saya" sapa tuhan mu?? dengan merasa gugup saya merasa ditodong dengan dgn pertanyaan itu? sehingga saya kesulitan untuk menjawab..., lalu jawaban saya :Susilo bambang yudhoyono..., kemudian sambil masih dalam keadaan bingung seseorang membetulkan jawaban saya bahwa tuhan kita adalaha ALLOH... akhirnya saya merasa takut trus terbangun... (padahal dalam meditasi td yang saya ingat hanya Alloh.., sampai tertidur.....
>>
saya jd takut dengan mimpi td...
..
apa ada yang salah dengan meditasi saya pak edi??
matur suwun.
Jawab saya (Edi Sugianto CHt) :
Wa'alaikum salam. ya..itu peringatan buat kamu, untuk dijadikan bahan renungan dalam tafakurmu. dan alhamdulillah Allah telah mengoreksi program-program yg telah tertanam di alam bawah sadar kamu. dan dikembalikan ke fitrahnya.......
Itulah SISTEM KOREKSI OTOMATIS DARI ALLAH SWT.............. (Mengenai sebuah contoh tentang sistem otomatis sukses ini, silahkan pembaca baca di artikel saya yang berjudul : Psycho Cybernetics [Auto Success Mechanism] ) Silahkan di klik judul artikel tersebut. trims

Imam Wahyudi (Siswa NAQS) :
sebenarnya apa yang salah dari tafakkur saya...,karena kejadianya itu barusan saja..,

Edi Sugianto CHt :
Yang salah bukan tafakur kamu, tetapi kamu tidak sadar bahwa selama ini telah tertanam di alam bawah sadar kamu bahwa yang memberi kamu makan, penghidupan, dll adalah pemerintah. yang dalam hal ini disimbolkan dengan pak susilo. Program itu yg tertanam di otak bawah sadar kamu..............

Imam Wahyudhi :
oh enggeh Pak Eddy..., karena memang selama ini saya dalam rangka ingin atau berusaha >> menuju kursi PNS bersama teman teman...
dan saya kalu ada kebijakan dr pemerintah yang menghambat hal tersebut saya mulai gusar...

kemudian pekerjaan saya ini juga (salah satu wujud kebijakan dari SBY) yang meskipun sampai saat ini belum ada kejelasan perihal itu sehingga saya juga memikirkanya (takut kalo udah selesai=pengangguran)...
..
nah dalam bertafakur /meditasi ... saya juga pernah menemukan jawabanya bahwa manusia itu kaya susah seneng dsbgainya..., itu bukan tujuan kita untuk beriman..bertakwa..maupun beribadah... yang menjadi tujuan kita hanyalah untuk mendapat ridhoNya...,terlepas Allh SWT memberi kita hidup kaya atau miskin..., seneng apa susah...

tp dalam tafakur saya itu tetep bersikukuh untuk berdoa meminta itu semua... karena saya juga berfikir itu bagian dari usaha dan berdoa...

kemudian ... bagaimana itu kita menyebutnya koreksi dari Allah SWT , Bukankah mimpi itu bisa saja bagian dari bentuk khayalan saja....,kemudian .,kalo itu memang bagian dr koreksi..bukankah kita diperbolehkan berdoa atau berusaha...? .. (masih dalam kebingungan )...ngapunten Pak eddy

Edi Sugianto CHt :
Mimpi itu juga bisa menjadi bagian dari ilham atau petunjuk/isyaroh dari Allah swt.
berdoa dan berusaha itu boleh, hanya saja mungkin kamu ada sedikit salah dalam menentukan siapa yang memberi kamu rizki....

Dan mimpi kamu itu Insya Allah merupakan ilham dari Allah swt untuk kamu. Apabila hati bersinar dan gemilang, Allah mengilhamkan kepada hati itu berbagai ilmu dan petunjuk. Diantaranya adalah firasat mukmin. Sehubungan hal tersebut menurut Imam Thirmidzi , nabi bersabda , “Takutlah kamu dengan firasat mukmin karena sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah.

Allah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu berTAKWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfal : 29)

"..menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu." ► bisa berarti menghapus pola fikir atau program pikiran yang salah tetapi tidak kamu sadari..........

Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa membaca Surat Al Ikhlas ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya ( HR. At Tabrani )

Pelajaran dari surat Al Ikhlas ini adalah mengenai ketauhidan. Bahwa hanya Allah sajalah tempat kita untuk menggantungkan harapan.

Pada surat tersebut, terdapat teks, “Allah tempat bergantung.” Ya, memang hanya Dia-lah Zat yang pantas dan Maha Mampu untuk menjadi tempat bergantung semua yang kita perlukan. Kalau kita menggantungkan harapan kepada orang lain, baik itu orangtua, pasangan hidup, kekasih, dokter, sopir, teman, sahabat, guru, kiai, ajengan, atau apa dan siapa saja, sungguh sebaiknya kita bersiap-siap untuk kecewa, karena orang, barang, atau bahkan institusi itu bukan tempat yang pantas untuk menjadi tempat bergantung sehingga amat sangat berpotensi untuk kecewa dan mengecewakan.

Inilah hikmah sebenarnya dari Surat Al Ikhlas tersebut. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk berlatih secara pelan-pelan tapi pasti agar hati kita tidak lagi bergantung kepada apa pun atau siapa pun, bahkan pada saat di mana pun dan kapan pun. Hanya Allah swt sajalah tempat kita bergantung dan berlindung dari segala permasalahan dunia. "Hasbunallah wa ni'mal wakil." (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.)

Nah, yang tertanam di dalam hati kamu itu mungkin program yang bertentangan dengan nilai-nilai ketauhidan.... makanya trus di ingatkan oleh Allah swt melalui mimpi kamu tadi..........

Imam Wahyudhi : enggeh pak eddy matur suwun kanti sanget...

Sahabat, Dalam setiap babak kehidupan, manusia selalu mengalami satu atau lebih peristiwa yang menggoncangkan dan mengubah kehidupannya. Kebutuhan hidup yang begitu besar yang tidak seimbang dengan pendapatan, kehilangan pekerjaan, konflik rumah tangga, perceraian, kematian pasangan hidup atau salah satu keluarga yang dicintai, sakit parah berkepanjangan, kecelakaan yang menyebabkan cacat seumur hidup dan berbagai krisis kehidupan lainnya, semua itu bisa membuat depresi bahkan mengguncang keimanan kita.

Jelas kita merasa tidak bahagia, padahal bahagia adalah fitrah manusia. Jika kemudian manusia merasa tidak bahagia, itu karena manusia sudah keluar dari fitrahnya. Fitrah manusia yang sempurna sering dikacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya. Dan juga dari pola fikir serta pola tindakan yang dilakukan oleh dirinya sendiri yang kesemuanya itu tertanam di alam bawah sadar menjadi sebuah program yang mengendalikan dan mengarahkan perjalanan hidupnya sehingga dia bernasib seperti apa yang dia alami sekarang. itulah dahsyatnya PROGRAM PIKIRAN yang tertanam di alam bawah sadar. Program Pikiran itulah yang menjadi Mekanisme Otomatis yang membentuk NASIB KITA. Baik Nasib di Dunia ataupun Nasib di akherat.

Tanamlah gagasan, petiklah tindakan.
Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan.
Tanamlah kebiasaan, petiklah watak.
Tanamlah watak, petiklah nasib.

Dimulai dari gagasan yang diwujudkan dalam tindakan, kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah yang menentukan.

Proses Pemrograman Pikiran Manusia.
Proses pemrograman pikiran sebenarnya telah terjadi sejak seorang anak masih di dalam kandungan ibunya, sejak ia berusia 3 bulan. Pada saat ini pikiran bawah sadar telah bekerja sempurna, merekam segala sesuatu yang dialami seorang anak dan ibunya. Semua peristiwa, pengalaman, suara, atau emosi masuk ke dan terekam dengan sangat kuat di pikiran bawah sadar dan menjadi program pikiran.

Saat kita lahir, kita lahir hanya dengan satu pikiran yaitu pikiran bawah sadar. Bekal lainnya adalah otak yang berfungsi sebagai hard disk yang merekam semua hal yang kita alami. Sejak lahir, dan sejalan dengan proses tumbuh kembang, kita mengalami pemrograman pikiran terus menerus, melalui interaksi kita dengan dunia di luar dan di dalam diri kita.

Pada anak kecil, yang memprogram pikirannya adalah terutama kedua orangtuanya, pengasuh, keluarga, lingkungan, guru, tv, dan siapa saja yang dekat dengan dirinya. Saat masih kecil pemrograman terjadi dengan sangat mudah karena pikiran anak belum bisa menolak informasi yang ia terima. Ketidakmampuan memfilter informasi ini disebabkan karena pada saat itu critical factor, atau faktor kritis, dari pikiran sadar belum terbentuk. Kalaupun sudah terbentuk critical factor masih lemah.

Pemrograman pikiran saat anak masih kecil terjadi melalui dua jalur utama yaitu melalui :
  1. Imprint 
  2. Misunderstanding.
Definisi imprint adalah "a thought that has been registered at the subconscious level of the mind at a time of great emotion or stress, causing a change in behavior" atau imprint adalah apa yang terekam di pikiran bawah sadar saat terjadinya luapan emosi atau stress, mengakibatkan perubahan pada perilaku.

Misunderstanding adalah salah pengertian yang dialami seseorang saat memberikan makna kepada atau menarik simpulan dari suatu peristiwa atau pengalaman.

Baik imprint maupun misunderstanding, setelah terekam di pikiran bawah sadar, akan menjadi program pikiran yang selanjutnya mengendalikan hidup seseorang.

Satu hal yang perlu kita mengerti yaitu bahwa semua program pikiran adalah baik. Program pikiran selalu bertujuan membahagiakan kita. Program pikiran diciptakan atau tercipta demi kebaikan kita berdasarkan level kesadaran dan kebijaksanaan kita saat itu.

Program pikiran menjadi mental block apabila bersifat menghambat kita dalam mencapai impian atau tujuan kita. Sebaliknya program pikiran akan menjadi stepping block, batu lompatan, bila bersifat mendukung kita.

Contoh Ilustrasi :
Ini dari kasus klinis yang pernah ditangani oleh Bpk. Adi Gunawan. Ada seorang wanita, sebut saja Rosa, cantik, ramah, cerdas, pintar cari uang, dan mandiri tapi sampai saat bertemu saya, usianya saat itu 35 tahun, masih jomblo alias single, belum dapat jodoh.

Rosa juga bingung mengapa ia sulit dapat jodoh. Ada banyak pria yang suka padanya. Namun setiap kali pacaran dan jika sudah masuk ke rencana untuk menikah, selalu muncul masalah sehingga hubungan mereka akhirnya putus.

Setelah dicari akar masalahnya, saya menemukan program pikiran, di pikiran bawah sadarnya, yang sangat baik namun justru bersifat menghambat dirinya untuk bisa dapat jodoh.

Apa itu?

Ternyata ayah Rosa meninggal saat ia masih kecil, usia 7 tahun. Sejak saat itu ibunya yang bekerja keras menghidupi keluarga mereka. Bahkan pernah sampai jatuh sakit dan hampir meninggal.

Nah, pas saat ibunya sakit keras,Rosa berdoa dan mohon kesembuhan untuk ibunya. Dan dalam doanya ia berjanji bahwa ia akan membalas semua pengorbanan ibunya, setelah ia dewasa kelak, dengan selalu menyayangi dan mendampingi ibunya.

Janji ini ternyata masuk ke pikiran bawah sadarnya dan menjadi program. Benar, sejak saat itu dan hingga ia dewasa Rosa adalah anak yang begitu sayang pada ibunya. Selama ini program pikirannya telah sangat membantu Rosa dalam menjalani hidupnya. Rosa bekerja keras, menjadi anak yang sangat mencintai ibunya. Dan ibunya juga begitu bersyukur dan bahagia karena mempunyai anak yang begitu menyayanginya. Nah, program yang sangat positif ini tiba-tiba berubah menjadi program yang menghambat (baca: mental block) saat Rosa ingin berkeluarga.

Program ini mensabotase setiap upaya Rosa untuk mendapat pasangan hidup. Saat saya berdialog dengan "bagian" (baca: program) yang tidak setuju bila Rosa menikah, saya mendapat jawaban yang jelas dan lugas. Ternyata "bagian" ini khawatir Rosa tidak bisa menepati janjinya, menyayangi dan mendampingi ibunya karena bila menikah, menurut pemikiran "bagian" ini, Rosa harus mengikuti suaminya dan meninggalkan ibunya sendiri. "Bagian" ini tidak setuju dengan hal ini.

Nah, anda jelas sekarang?

Saya beri satu contoh lagi biar lebih jelas.

Saya mendapat email dari seorang pembaca buku, sebut saja Bu Asri, yang mengeluh bahwa ia telah berusaha keras untuk menaikkan penghasilannya namun selalu gagal. Setelah membaca buku The Secret of Mindset dan mendengarkan CD Ego State Therapy ia menemukan program pikiran yang menghambat dirinya, khususnya di aspek finansial.

Ternyata dulu, saat akan menikah, ia mendapat wejangan dari ibunya, "Nak, ingat ya... nanti waktu menjadi seorang istri, cintai suamimu dengan tulus, baik di kala suka mapun duka, layani dengan sepenuh hati, tempatkan suami sebagai kepala rumah tangga, jaga perasaan dan harga diri suami, jangan melebihi suamimu......."

Pembaca, wejangan (baca: program) ini tentu sangat baik. Namun menjadi masalah karena program ini justru menghambat upaya Bu Asri meningkatkan penghasilannya. Selidik punya selidik ternyata penghasilan Bu Asri saat ini sama dengan penghasilan suaminya. Makanya saat ia berusaha menaikkan income-nya selalu saja ada hambatan. Program ini yang menghambat dan tujuannya juga sangat "positif" yaitu agar Bu Asri bisa menjadi istri yang baik sesuai wejangan ibunya.

Bagaimana, jelas sekarang?

Suatu program, selama tidak bersifat menghambat diri kita maka jangan diotak-atik. Biarkan saja. Nggak usah bingung. Ada rekan yang, setelah membaca buku dan mengerti soal mental block, begitu giat mencari berbagai mental blocknya. Bahkan sampai mengeluh, "Pak, saya kok nggak menemukan mental block saya ya?".

Lha, kalo memang nggak ada trus apa harus dipaksakan ada? Bukankah lebih baik bila waktu yang ada digunakan untuk belajar dan mengembangkan diri? Kekhawatiran karena tidak menemukan mental block justru bisa menjadi mental block baru.

Lalu, bagaimana sikap yang benar?

Ya, santai saja lah. Nggak usah aneh-aneh. Kita harus netral saja. Selama hidup kita happy, usaha lancar, semua berjalan seperti yang kita rencanakan dan harapkan maka nggak usah pusing soal mental block.

Mental block akan kita rasakan saat ada penolakan atau hambatan untuk mencapai suatu target yang lebih tinggi. Penolakan ini juga timbul saat kita ingin berubah.

Ini saya kutip email yang baru saya terima dari seorang pembaca buku saya:

"Saya ingin lebih memahami dan membaca buku-buku anda. Saya beli The Secret of Mindset. Saat baca ada aja perasaan yang membuat saya malas, ngantuk dsb. Padahal saya sungguh ingin membaca buku TSOM. Bagaimana solusinya?"

Perasaan malas, mengantuk, dan berbagai perasaan lain yang menghambat upaya untuk berubah ini adalah ulah nakal dari mental block kita. Nah, ini saatnya kita perlu menemukan dan mengenali mental block ini. Setelah ditemukan... ya dibereskan. Gitu aja kok repot.

Intinya, jika anda telah menetapkan target yang lebih tinggi, dari apa yang telah anda capai saat ini, dan anda merasa ada yang tidak enak di hati anda maka ini indikasi adanya mental block.

Atau jika anda mengalami kegagalan yang beruntun atau yang mempunyai pola kegagalan yang sama, maka ini indikasi sabotase diri alias mental block.

Mental block ini ada juga yang baik. Misalnya anda telah berkeluarga. Dan ada kesempatan untuk selingkuh namun anda tidak mau. Alasannya bisa macam-macam. Bisa takut dosa, takut masuk neraka, takut malu, takut ketahuan, bisa karena anda tidak ingin melukai hati pasangan anda, atau anda setia pada janji pernikahan anda, atau alasan apapun. Yang pasti, ada satu program pikiran yang menghambat anda melakukan sesuatu. Mental block ini tentunya perlu dipertahankan.

So... bersikaplah netral... jadilah orang yang Non Block. Artinya anda tidak neko-neko atau aneh-aneh. Cari mental block sesuai kebutuhan. Kalo sedikit-sedikit cari mental block ... sedikit-sedikit cari mental block... maka saya khawatir anda akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan resource yang anda miliki untuk sesuatu yang tidak produktif. Kalo seperti ini...anda masuk kategori Go Block.

Referensi : Adi W. Gunawan

Terbebas Dari Mental Block Terbebas Dari Mental Block Reviewed by Edi Sugianto on 00.34 Rating: 5

2 komentar:

  1. SIIIP MAK NYUUUUSSS... TENAN..., Penyelesain suatu masalah membutuhkan pengetahuan tentang pemahaman "DIRI" manusia berupa ilmu duniawi untuk menuju Allah.., Tanpa Ilmu-Ilmu duniawi (Nyata, terukur.., dari ciptaan Allah) maka kita akan kesulitan menemuka Allah yang hakiki (hampir mustahil), karena Allah itu sendiri Nyata dan tidak terbias oleh Apapun..., Hanya bagi orang-orang yang mata hatinya tertutup yang tidak mau mengakui kenyataan itu, karena kesemuanya ada karena Kenyataan Allah itu sendiri untuk Manusia sebagai Khalifah-Nya... dan seluruh Ayat-2 yang terhampat di semesta dan dalam firman-Nya adalah atas kenyataan Allah itu sendiri... semoga Allah selalu membimbing kita di jalan-Nya yang lurus dengan Nyata pula... Wallahu alam bissawab...

    BalasHapus
  2. Kecanduan penderitaan heuheu soalnya kata habib cinta itu derita...

    BalasHapus


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.