Sampaikan walau satu ayat

Hidup merupakan proses evolusi, dapat dibuktikan dengan melihat bahwa hidup hari ini menentukan hidup besok. Sifat evolusi secara umum adalah ada yang tersingkir dan ada yang maju terus.

Kita sebagai komunitas spiritual dapat membantu jiwa-jiwa lain untuk menuju tatanan spiritual yang tahap awalnya di dalam komunitas kita adalah melalui proses inisiasi. Kadang kita setelah inisiasi hanya berhenti sampai tahap tersebut (hanya mementingkan kepentingan diri-sendiri). Perjalanan yang benar tidak boleh bersifat mementingkan diri sendiri, Kita dapat membantu terjadinya evolusi spiritual manusia secara meluas hingga ke seluruh dunia.

Cara peningkatan kesadaran bersama ini akan lebih efektif jika masing-masing individu merasakan kebutuhan untuk peningkatan kesadaran, sehingga terhubung ke intuisi yang lebih luhur hingga frekuensi kita lebih tinggi.  Meditasi/Berdzikir akan mempertinggi frekuensi kita. Tindakan keseharian kita dapat mempengaruhi frekuensi (kesadaran) kita, komunitas tempat kita berada juga dapat mempengaruhi frekwensi kita. Oleh karena itu kita harus dapat mempertahankan tingkat kesadaran kita tiap saat. Dan merubah lingkungan agar selaras dengan frekwensi kita, minimal energi negatif dan jahat yang berada di lingkungan kita akan terkultivasi.

Kita dapat membantu meningkatkan kesadaran lingkungan kita melalui meditasi yang kita lakukan. Caranya adalah dengan merasakan keilahian kita (misalanya setelah on line/meditasi), rasakanlah dengan sesadar-sadarnya lalu alirkan ke seluruh tubuh kita dan selanjutnya alirkan ke arah luar( dunia). Alirkan energi ilahiah itu keluar atau membagi rasa dengan alam sekitar kita, lingkungan kita, dan orang-orang di sekitar kehidupan kita. Kita jangan selalu terpaku pada imej buruk orang lain, seharusnya kita berpikiran bahwa itu bukan jati diri yang sesungguhnya sehingga kita harus membantunya. Dalam hal ini kita harus menyadari pikiran (imej) kita terhadap seseorang.

Ada beberapa hal yang harus difahami, yakni:
  1. Orang akan berbuat kepada kita seperti yang kita pikirkan
  2. Berbuatlah kepada orang lain seperti mereka berbuat baik kepadamu
  3. Doa yang kita kirimkan keluar cenderung membawa mereka seperti apa yang kita harapkan
  4. Tingkatkan dari apa adanya menjadi apa seharusnya

Dalam hal ini berarti bahwa orang yang level vibrasinya tinggi tidak perlu menurunkan levelnya, tapi level vibrasi yang rendahlah yang terangkat. Tugas manusia adalah untuk menuju masyarakat spiritual. Dalam hal ini evolusi spiritual berarti tidak ada yang tersingkir, melainkan semua menang.


Berkontribusilah...
Sudah saatnya setiap muslim menjadi da'i yang menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, Berdakwah dengan kapasitas yang kita miliki. Ajaklah teman dan saudara untuk berbincang masalah hati dan iman. Sudah sebaik apa mereka memperhatikan imannya. Sudah sejauh apa perbaikan yang selama ini mereka lakukan. Ajak dan teruslah mengajak. Karena dengan begitu mereka akan mulai sadar dan memperhatikan kondisi iman mereka.

Anda yang bekerja di kantor, ajaklah teman kantor anda untuk selalu shalat pada waktunya. Anda yang menjadi guru, ajaklah murid-murid anda untuk selalu menjaga shalatnya. Sedangkan anda yang berprofesi sebagai pengusaha, ajaklah pelanggan anda untuk selalu memperhatikan shalatnya. Karena shalat tiang agama. Dengungkan syariat dan nasehat baik di mana pun kita berada. Karena seribu dimulai dari satu. Kalau satu saja tidak dilakukan, maka bagaimana kita bisa menghasilkan seribu?

Sebagaimana yang disabdakan oleh baginda Rasulullah SAW, "Sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat."

Barangsiapa membunuh satu jiwa… maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa menghidupkan satu jiwa, ia bagaikan menghidupkan seluruh jiwa manusia.” (Q. S. Al-Maa’idah [5] : 32)

Menghidupkan jiwa’, secara batin juga berarti membebaskan jiwa manusia dari timbunan sifat jasadiyah keduniaannya sendiri dan membebaskan manusia dari timbunan masalah yang memberati kehidupannya.

"Demi masa”.
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian”
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." QS Al 'Ashr [103] : 1-3

Rasulullah SAW juga bersabda :

"Wahai Ali, sungguh sekiranya Allah memberi hidayah kepada seseorang karena dakwahmu, itu lebih baik bagimu daripada onta merah." (HR. Bukhari-Muslim)

Ketahuilah wahai saudaraku saudaraku dan mari kita saling menyadari bahwa hidayah Allah SWT, tidaklah ternilai harganya walau kita bandingkan dengan onta merah pada zaman Rasululloh dan mobil mewah pada zaman sekarang.

Sampaikan walau satu ayat”, Di dalam membahas sebuah konsep spiritual tidak semata-mata dari pembahasan rangkaian ayat. Tetapi bisa dalam bentuk apapun. Di dalam sebuah komunitas maka tata bahasa adalah sebuah wahana dan kata-kata adalah media, lebih dari semua itu hikmah dan intisarinyalah yang menjadi tujuan akhirnya.

JADILAH AGEN PERUBAHAN

Agen Perubahan adalah sebutan untuk pelaku yang melaksanakan Perubahan. Inti dari perubahan adalah adanya proses yang bertahap, jika perubahan yang terjadi berhubungan dengan orang banyak. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat kita ingin menjalankan manajemen perubahan dengan baik :
  1. Berusaha secara perlahan-lahan menjelaskan tujuan perubahan, untuk menghapus keraguan atas manfaat perubahan itu.
  2. Selalu melibatkan orang yang mau dirubah dalam proses perubahan, seperti mengajak diskusi, latihan bersama, sholat bersama, dll.
  3. Harus ada keuntungan langsung yang dirasakan.

Perubahan pada hakekatnya adalah ketetapan Allah (sunnatullah) yang berlangsung konstan (ajek), tidak pernah berubah, serta tidak bisa dilawan, sebagai bukti dari wujud dan kuasa-Nya. Namun, perubahan yang dikehendaki, yaitu perubahan menuju kemajuan, tidak datang dari langit (given) atau datang secara cuma-cuma (taken for granted). Hal ini, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah diri mereka sendiri (QS. Al-Ra`d [13]: 11).

Untuk mencapai kemajuan, setiap orang harus merencanakan perubahan, dan perubahan itu harus datang dan dimulai dari diri sendiri. Perubahan sejatinya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi merupakan revolusi kesadaran yang lahir dari dalam. Itu sebabnya, kepada orang yang bertanya soal hijrah dan jihad, Nabi berpesan. Kata beliau, Ibda’ bi nafsik, faghzuha” (mulailah dari dirimu sendiri, lalu berperanglah!). (HR. al-Thayalisi dari Abdullah Ibn `Umar).


Seperti diharapkan Nabi SAW dalam riwayat di atas, perubahan dari dalam dan dari diri sendiri merupakan pangkal segala perubahan, dan sekaligus merupakan kepemimpinan dalam arti yang sebenarnya. Hakekat kepemimpinan adalah kepemimpinan atas diri sendiri. Dikatakan demikian, karena seorang tak mungkin memimpin dan mengubah orang lain, bila ia tak sanggup memimpin dan mengubah dirinya sendiri.

Perubahan dalam diri manusia dimulai dari perubahan cara pandang atau perubahan paradigma pikir (mindset). Manusia tak mungkin mengubah hidupnya, bilamana ia tak mampu mengubah paradigma pikirnya. Karena itu, kita disuruh mengubah pikiran kita agar kita dapat mengubah hidup kita (Change Our Thinking Change Our Life).

Selanjutnya, perubahan paradigma harus disertai dengan perubahan dalam penguasaan ilmu dan keterampilan. Perubahan yang satu ini memerlukan pembelajaran dan pembiasaan (learning habits) yang perlu terus diasah.

Akhirnya, perubahan diri itu, menurut Imam al-Ghazali, membutuhkan tindakan nyata (al-Af`al). Ilmu hanya menjadi kekuatan jika ia benar-benar dikelola menjadi program dan tindakan nyata yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Pada tahap ini, tindakan menjadi faktor pamungkas, dan menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa mengubah cita-cita (harapan) menjadi realita (kenyataan).

Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan diri. Kebaikan dalam pikiran menciptakan keagungan. Sementara, kebaikan dalam pemberian, menciptakan cinta.
~ L ao Tzu ~


Ketika aku berteman dengan mereka yang memusuhiku dan bahkan menjadikan mereka temanku, bukankah itu berarti aku telah "mengalahkan musuh-musuhku" tersebut?
~ A braham Lincoln ~


Cinta tumbuh karena kita bersedia memberikannya kepada orang lain. Cinta yang kita berikan itulah satu-satunya cinta yang kita miliki. Hanya satu cara untuk mempertahankan cinta, yaitu dengan memberikannya.
~ E lbert Hubbard ~


Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu lain lagi terbuka. Tetapi, sayangnya, kita sering menatap terlalu lama pintu yang telah tertutup tadi sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah dibukakan untuk kita sebagai gantinya.
~ H elen Keller ~


Seringkali kita meremehkan kekuatan sebuah sentuhan, seulas senyuman, seuntai kata yang baik, kesediaan mendengarkan, pujian yang tulus, atau tindakan-tindakan kecil lainnya yang menunjukkan kepedulian. Padahal, semua itu sebenarnya mempunyai potensi untuk mengubah hidup seseorang.
~ L eo Buscaglia ~


Apa yang kita pikirkan akan keluar sebagai kata-kata.
Kata-kata kita akan mewarnai tindakan kita.
Semua tindakan kita membentuk sebuah kebiasaan.
Kebiasaan mengeras menjadi sebuah watak.
Maka, berhati-hatilah selalu dengan apa yang kau pikirkan.
Hanya pikirkan hal-hal yang muncul atas nama cinta, yang lahir atas dasar kepedulian kita terhadap sesama.
~ B uddha ~
Sampaikan walau satu ayat Sampaikan walau satu ayat Reviewed by Edi Sugianto on 19.58 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.