MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG Level 2

Menjual Semua Hartanya untuk Sedekah, Malah Kaya Raya (Kisah Nyata)
Kisah ini sebenarnya diawali kegundahan sepasang suami istri akan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari harta yang dimiliki. Mereka seakan tidak merasa bahagia walaupun hartanya berlimpah. Bagi mereka, yang terpenting adalah ketenangan hidup. Akhirnya suami istri ini mengambil keputusan yang tergolong nekat. Mereka memberikan hampir semua hartanya untuk mereka sedekahkan di jalan Allah. Hanya satu tujuan mereka; ingin hidup tenang dan tidak terbelenggu dengan nikmat sementara duniawi. Mobil dan beberapa harta berharga lain mereka jual dan mereka sedekahkan. Mereka tidak takut akan kelaparan, karena mereka yakin Allah pasti akan menolong dan memberikan jalan terbaik bagi mereka.

Allahu Akbar! Bukan kesengsaraan yang mereka dapatkan akibat membuang hampir semua harta mereka demi ingin memulai hidup sederhana itu, tetapi kekayaan suami istri ini malahan berlipat-lipat tak terhingga. Kini mereka mempunyai dua perusahaan besar, seakan-akan perusahaan yang dulu dijual untuk disedekahkan malahan diganti 2 perusahaan yang jauh lebih besar dan sangat terkenal oleh Allah. Kini mereka sangat bahagia dengan kekayaan yang mereka miliki. Lebih dahsyat lagi, sepasang suami istri ini ingin memulai lagi seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu. Mereka akan menyedekahkan dua perusahaan itu, bukan imbalan Allah yang mereka harapkan, tapi perasaan sangat dekat dengan Allah dan merasa diperhatikan dan disayang Allah itulah yang tidak bisa digambarkan oleh mereka saat melakukan cara ini.

Sebenarnya langkah yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini adalah langkah logis, cuma belum banyak orang yang berani melakukannya. Tentang sedekah Allah bahkan menjanjikan langsung akan melipat gandakan beberapa kali lipat jika manusia melakukannya dengan ikhlas hanya untuk Allah semata. Bahkan balasan atau pahala dari sedekah akan lebih berlipat-lipat lagi jika dilakukan untuk keperluan berjuang di jalan Allah. Semoga kisah di atas bisa membuka mata hati kita akan kekuatan sedekah. Sedekah seperti bernafas, kita harus mengeluarkan nafas kotor banyak untuk bisa menghirup udara bersih banyak pula. Jika mengeluarkan nafas kotor sedikit, akan sedikit pula udara bersih yang bisa kita hirup. (Sumber cerita : Petamalang)

The Power Of Giving Menolak Kematian
SUATU hari, Malaikat Izrail mendatangi Nabi Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?...”
Yang anak muda tadi maksudnya?...” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”

“Ada apa dia datang menemuimu?...”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.”
Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabi Ibrahim. Hampir saja Nabi Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabi Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.

Esok paginya, Nabi Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.

Anak muda itu masih dikaruniai umur panjang hingga usia 70 tahun.
Nabi Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?...”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut bersedekah. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

Malaikat Pro Dengan Anda
“Tiada matahari masih menyinari bumi melainkan ada dua malaikat. Masing-masing menyeru manusia dan berdoa, ‘ Wahai manusia, bergegaslah menuju Tuhanmu sedikitnya harta tapi mencukupi lebih baik daripada banyak tapi kau lupa. Sedangkan satunya berkata, ‘ Wahai Allah, berikan ganti harta kepada mereka yang bederma dan bagi si kikir segera binasakan saja hartanya.” ( HR.Abu Darda ).

Berbahagialah bagi muslim yang dermawan karena mereka didoakan makhluk suci itu setiap pagi. Karena malaikat makhluk yang tidak berdosa, maka kalau mereka berdoa, selalu dikabulkan Tuhan. Terbukti siapa saja bersedekah hartanya tidak pernah berkurang, bahkan lebih. Tidak ada faktanya orang menjadi miskin karena bersedekah. Yang ada justru semakin banyak orang bersedekah semakin kaya dirinya.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata : “Sedekah itu adalah pemancing rezeki. Orang yang bersedekah sebungkus nasi kepada fakir miskin misalnya, maka balasan dari Allah jelas berlipat-lipat. Allah senantiasa akan memback – up orang yang tak pernah surut semangatnya untuk bersedekah. Walau sekecil apa pun barang yang ia sedekahkan.“

“Peliharalah dirimu dari neraka kendati hanya dengan secuil kurma,“ demikian pesan Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya. Maknanya tersirat dari sabda beliau tersebut menunjukkan pentingnya sedekah direalisasikan dalam kehidupan sosial. Sebab, sedekah merupakan sebentuk ibadah dimana kepedulian antara sesama manusia menjadi tumpuannya.

Yang menakjubkan bahwa dahsyatnya ganjaran sedekah itu bukan hanya menjadi monopoli muslim. Siapa saja yang suka memberi, walaupun non muslim pasti Allah ganti. Salah satu contoh Bill Gates, orang terkaya di dunia, sampai sekarang telah menyumbang untuk kegiatan sosial sebesar US.$ 123 milyar. Tapi, toh sampai saat ini posisinya sebagai orang terkaya nomor satu di dunia belum tergeser.

Dalam kaitan ini Rasul SAW. menegaskan satu hadis qudsi : “Allah telah berfirman: “Yaa aadamu, anfiq, unfiq ‘ alaika. Wahai anak Adam!. Infakkanlah hartamu, Aku akan menambah hartamu ! “ ( HR.Abu Hurairah ). Dalam surah Saba 39 Allah SWT berfirman: “Barang siapa menafkahkan hartanya, maka Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik.” Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir dalam kitanya Tafsir Ibnu Katsir mengatakan: ”Apabila Anda membelanjakan harta pada hal-hal yang diperintahkan oleh Allah kepada Anda atau pada hal-hal yang Allah memperbolehkan Anda membelanjakannya, maka Allah sendiri yang akan mengganti harta Anda itu di dunia dan memberi Anda pahala di akhirat.”

Ingatlah Anda denga sumpah Rasulullah SAW. bahwa harta yang disedekahkan tidak akan pernah berkurang, apalagi habis. Kalau Rasul SAW sendiri yang bersumpah, apakah kita masih tidak percaya dengan kedahsyatan, keajaiban dan kekuatan sedekah, infak ? Simaklah pesan Rasul SAW kepada sahabat Bilal agar rajin berinfak dan bersedekah : “Berinfaklah wahai Bilal! Dan jangan kuatir Yang Memiliki Arsy akan membuatmu fakir,” demikian sabda Rasulullah SAWsebagaimana direkam dengan baik oleh Abu Hurairah dan di tulis oleh Ath-Thabrani.

Alangkah kuatnya jaminan untuk orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Tentu saja orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Zat yang Memiliki Arsy akan menjamin rezekinya. Ia takkan mati karena kemelaratan dan kekurangan. Itu takkan terjadi. Percayalah.

Berbagai pengalaman nyata telah membuktikan bahwa pertolongan yang datang dari Allah (kepada seseorang) sebanding dengan pertolongan yang ia keluarkan. Sedangkan rezeki seseorang akan datang sebanding dengan apa yang ia berikan dan infakkan. Barangsiapa yang banyak berinfak, tentu akan banyak pula rezeki yang datang kepadanya. Demikian pula sebaliknya .

Simak salah satu contoh. Saat itu Siti Aisyah RA sedang berpuasa. Menjelang berbuka datang seorang miskin minta sesuatu kepadanya. Yang ada pada waktu itu hanya sepotong roti kering. Aisyah RA berkata kepada pembantunya : “Berikanlah roti itu kepadanya !“. Si pembantu berkata : “Dengan apa Anda akan berbuka puasa ?“ Siti menjawab, “Sudahlah, berikan saja padanya ! Perintah itu ia turuti. Lalu apa yang terjadi? Sejurus kemudian ada satu keluarga yang menghadiahkan daging kambing yang dibungkus dengan roti. Aisyah RA memanggil pembantunya seraya berkata : “Makanlah ini. Roti ini lebih baik dari rotimu.”

Memang apa yang telah dicontohkan oleh Aisyah hanyalah sepotong roti. Bukan intan. Bukan pula sebidang tanah. Tapi nilai-nilai esensial yang terkandung di balik kisah ini adalah sifat kedermawanannya : bagaimana Aisyah RA mampu mampu keluar dari kungkungan dunia dengan menyedekahkan septong roti yang menurut pengamatan kita sangat dibutuhkan mengingat kondisinya sangat kritis. Bukankah kita berpikir seribu satu kali ketika berada dalam kondisi sebagaimana yang Aisyah alami ? Keyakinan yang berpaut erat dengan Tuhan itulah yang sebenarnya mendorong Aisyah mengambil keputusan yang cukup mengejutkan pembantunya. Aisyah yakin bahwa apa yang telah disedekahkan bukan berarti hilang tak berbekas. Tapi justru dengan sedekah itulah Tuhan akan senantiasa melimpahkan rezeki-Nya jauh tak terkira. Tuhan akan menjamin rezeki hamba-Nya yang hanya bergantung kepada-Nya dan yakin terhadap pemberian-Nya. Sehingga ulama besar Al Hasan Al Basri berkata : “Barangsiapa yang yakin bahwa Allah akan mengganti sedekah seseorang, tentu Ia akan segera mengganti.”

Rasul SAW bersabda : “Kedermawanan bagaikan pohon. Akarnya di surga, dahannya menjulur ke dunia. Siapa berpegang padanya, akan ditarik ke surga. Kekikiran, seumpama pohon. Akarnya di neraka, dahannya menggantung ke dunia. Siapa berpegang padanya akan ditarik ke neraka.” (HR.Aisyah). Wallahualam. **
MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG Level 2 MEKANISME ALIRAN ENERGI UANG Level 2 Reviewed by Edi Sugianto on 12.16 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.