Ubah Kegagalan Jadi Keberhasilan

Kegagalan bukan akhir dari segalanya, hikmah yang bisa dipetik menjadikan pribadi yang lebih kuat. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, apalagi orang lain demi pembenaran kekeliruan yang dilakukan dari penyebab kegagalan tersebut.

Sahabat, Hakikat dari dunia ini adalah masalah. Dengan banyaknya masalah maka terciptalah berbagai lapangan kerja dan profesi. Right..??

Nah, hakikatnya masalah yang membebani kehidupan kita adalah sebuah pesan yang datang dari Allah swt melalui alam bawah sadar kita. Sebuah pesan yang berbunyi,"Perbaiki diri, evaluasi diri, Tingkatkan ketakwaan, & mendekatlah pada-Ku, jalan menuju kemuliaan dirimu sudah Aku berikan lewat ujian masalah ini."

Sahabat, dalam kehidupan ini kita sering mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Oleh karena itu daripada memendam sakit hati kepada kehidupan, adalah lebih baik bila kita belajar untuk menyukai apapun yang kita dapatkan. Dengan menerapkan sikap ini kita sudah merubah posisi diri kita, yaitu bila kita suka berkeluh kesah ataupun marah-marah atas segala masalah kehidupan kita. Maka saat itu posisi diri kita adalah sebagai KORBAN. Sebagai object yang tidak berdaya mengahadapi kondisi dan situasi yang tidak menyenangkan.

Nah, alih-alih berkeluh kesah. Bukankah lebih baik Kita terima saja dengan ikhlas segala keadaan itu, toh... itu adalah situasi yang dimana kita sudah dalam posisi tidak bisa untuk menghindarinya. Mau tidak mau situasi itu harus kita lalui... Nah, dengan merubah sikap kita tersebut. Posisi kita berubah dari sekedar KORBAN, kita sekarang menjadi PELAKU atau Subject. Sebagai pelaku, maka kitapun punya kemampuan untuk merubah Masalah menjadi Berkah.

Pandangan kita akan berubah, tidak lagi memandang masalah sebagai sebuah beban. Namun memandang masalah sebagai sebuah kesempatan untuk memperbaiki kualitas kehidupan kita. Sebuah kesempatan untuk memperbaiki keadaan, dan menghapus kesalahan di masa lalu. Sehingga dengan begitu kita malah bisa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, atas masalah yang diberikan kepada kita. Yang dengan masalah itu bisa menjadi sebuah batu pijakan untuk kita meraih kesuksesan di masa mendatang. Inilah, ciri-ciri karakter orang-orang Sukses yang harus juga kita miliki.

Contohnya, Limbah kotoran sapi yang dulunya mengganggu pemandangan dan menjadi pusat pencemaran lingkungan dan polusi udara di desa saya. Saat ini bisa disulap menjadi Pupuk Organik yang berkwalitas tinggi. Menjadi lahan kerja yang bisa menghidupi ratusan keluarga. Baca selengkapnya di sini... Dan masih banyak contoh-contoh seperti itu di lingkungan kita.

Maka milikilah ilmu Perubahan Diri Quantum Tranceformation untuk mengubah Masalah Menjadi Berkah dan kegagalan menjadi keberhasilan. Info Jadwal Workshop : http://www.keajaibanhati.com/

Life is Never Flat
Kehidupan di dunia tidak pernah datar dan lurus-lurus saja. Life is never flat and life is never straight. Pengusaha sukses tidak akan selamanya sukses suatu saat ia harus besiap menghadapi kerugian. Pelajar yang pintar nan cerdas tidak akan selalu mendapatkan nilai di atas rata-rata, suatu saat ia harus siap dengan nilai yang tidak memuaskan. Orang yang badannya selalu sehat, harus siap jika suatu hari tubuhnya dilanda kesakitan. Di suatu waktu, kebahagiaan tiba memenuhi ruang di dalam hati, tapi di lain waktu seseorang harus siap ketika kesedihan kunjung.

Ini adalah wujud bahwa semua yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah swt. secara berpasangan dan semuanya tidak pernah diam dalam suatu keadaan. Terus berputar, silih berganti.

Dua Macam Ujian
Ada dua macam ujian hidup, yaitu ujian berupa kesenangan dan ujian berupa kesengsaraan. Ujian kesenangan diistilahkan dengan al-minhatu dan ujian kesengsaraan dilambangkan dengan al-mihnatu.

Kita sering merasa bahagia jika yang terjadi pada diri kita adalah sesuatu yang kita harapkan, sesuatu yang kita inginkan dan kita cita-citakan. Kaya raya, bisnis sukses, memiliki tubuh yang selalu sehat, memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Itu adalah beberapa contoh harapan dan keinginan hidup.

Sebaliknya, kita merasa sengsara, sedih, dan berduka ketika mendapatkan segala hal yang tidak kita inginkan. Misalnya, sakit. Siapa yang mau sakit? Tidak akan ada kan, karena semua orang hanya menginginkan sehat. Misalnya juga bangkrut. Siapa pengusaha yang ingin usahanya gulung tikar? Oh... tidak bisa! Begitu kata Sule, he...he...he... Atau tidak lulus Ujian Nasional (UN) yang momok menakutkan bagi para pelajar kelas IX dan XII. Saya kira tidak ada pelajar yang ingin gagal UN, semuanya pasti hanya menginginkan satu kata saja tidak yang lain yaitu L-U-L-U-S alias lulus.

Islam memandang bahwa bagaimana pun kondisi yang sedang terjadi, semua adalah ujian kehidupan. Mau kesenangan atau kesengsaraan, mau kebahagiaan ataupun kesedihan, dua hal ini adalah ujian. Dan, memperkuat realitas tersebut, Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Sesungguhnya Dunia adalah Ruang Ujian. Innaddun-yā dārul balā. Demikian tegasnya.

Namun, kebanyakan manusia baru merasa sedang diuji oleh Allah ketika mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan kedatangannya. Jika ini terjadi pada diri seseorang, Umar bin Khathab lebih dahsyat menegaskan bahwa orang tersebut adalah makhdū’un ‘an ‘aqlihi, tertipu oleh akalnya sendiri. Pertanyaan saya adalah, mungkinkah ada orang yang tertipu oleh akalnya sendiri? Jika ada, orang tersebut adalah orang yang sangat bodoh. Dan label ini diberikan Umar putra Khathab kepada orang yang tidak merasa sedang diuji oleh Allah dengan segala bentuk kesenangan hidup.

Mengubah Kegagalan Menjadi Keberhasilan
Jika kegagalan itu tidak ada, maka kesuksesan juga tidak akan pernah ada. Kegagalan adalah bagian dari keberhasilan. Sering dalam setiap workshop yang saya adakan saya selalu memberikan nasehat, bahwa bila kita ingin naik kelas dalam level kehidupan ini. Maka kita harus siap pula mengahadapi ujiannya. Karena dibalik masalah itulah, sedang menunggu karunia Allah swt.

Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah, tatkala lemah. Menjadi berani ketika kita takut. Itu sebabnya mengapa saya juga sepakat dengan pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood, yang mengatakan bahwa kegagalan itu penting bagi karier siapapun.

Kegagalan bukan akhir dari segalanya, hikmah yang bisa dipetik menjadikan pribadi yang lebih kuat. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, apalagi orang lain demi pembenaran kekeliruan yang dilakukan dari penyebab kegagalan tersebut.

Gagal merupakan proses dan perkembangan. Waktu bayi pada saat kita akan belajar berjalan, dimulai dengan tiarap, kemudian merangkak, perlahan-lahan berdiri dengan memegang meja atau kursi, berjalan selangkah demi selangkah dan akhirnya mampu berjalan dengan tegak bahkan berlari. Itu sebuah proses, pada saat belajar berjalan tak terhitung berapa kali kita jatuh, terbentur meja atau kursi membuat tubuh kita lecet dan menjerit. Apakah kita menyerah? Tidak, jika kita menyerah tak mungkin kita bisa berdiri tegak, berjalan ke tempat yang indah dan berlari bagaikan sprinter peraih emas diolimpiade. Untuk menggapai kesuksesan dibutuhkan proses dan usaha yang keras.

Selama ini, hal yang selalu ditekankan dalam dunia bisnis adalah keberhasilan. Banyak seminar mengangkat tema ”Keberhasilan Bisnisl”. Majalah bisnis juga memaparkan kisah tentang “Rahasia Keberhasilan”. Demikian juga buku-buku bisnis mengangkat tema serupa. Kegagalan seperti kata tabu dalam bisnis, tidak sopan bila kita menyebutnya. Lagi pula, yang gagal orang lain, bukan kita. Tetapi, apa jadinya apabila kita yang gagal? Jawabannya adalah kita akan berusaha melupakannya dengan cepat atau berkubang dalam keraguan, dan menyalahkan diri sendiri.

Namun, jika Anda berada dalam dunia bisnis, cepat atau lambat, Anda pasti akan mengalami kegagalan. Saya pun demikian. Saya pernah mengalami kegagalan membangun bisnis pertama di bidang retail. Saya tidak melupakan kegagalan tersebut. Terkadang kegagalan ini terbukti menguntungkan, mendorong saya mempelajari kembali semua tujuan, keputusan, dan metode yang saya gunakan. Selanjutnya, saya mampu memilih jalur yang berbeda, yang lebih baik.

Saya tidak sendirian. Sebagian besar pengusaha yang berhasil akan mengatakan bahwa sebagian peristiwa yang paling penting, paling menguntungkan, dalam hidup mereka adalah peristiwa-peristiwa yang dulu dianggap sebagai kegagalan. Namun, mereka memanfaatkan kegagalan tersebut untuk mempelajari sikap, keahlian baru, meraih peluang baru, dan juga menemukan perspektif dalam hidup mereka.

Kegagalan tidak hanya ada dalam peristiwa itu sendiri, tetapi juga bagaimana kita melihat peristiwa itu, dan apa yang kita pelajari darinya. Tentu saja, sejumlah kegagalan tertentu memiliki akibat-akibat ekonomi yang cukup besar terhadap hidup Anda, misalnya bangkrut. Namun, peristiwa-peristiwa yang sangat menyakitkan seperti ini masih bisa dilihat sebagai sebuah awal untuk memulai sesuatu yang baru.

Pengusaha sukses kaliber dunia juga banyak yang mengalami kegagalan sebelum akhirnya mereka berhasil meraih kejayaan, sebut saja :
  • Soichiro Honda, dua kali membangun pabrik dan dua kali juga terbakar. Sekali lagi membangun pabrik, hancur lagi karena gempa bumi 
  • Abraham Lincoln memulai kariernya sebagai pemotong rel kereta api, pengemudi kapal laut, penjaga toko, pak pos dan pengacara. Bisnisnya bangkrut, 25 tahun terjun di dunia politik sebelum menjadi presiden. Presiden yang sukses dalam sejarah amerika 
  • Lim Ka Shing orang yang tidak lulus sekolah dan mulai bekerja di usia 14 tahun karena bapaknya meninggal dunia. 

Nah.....
Apa persamaan Steve Jobs, Kolonel Sanders, Soichiro Honda, J.K. Rowling, Steven Spielberg, Oprah Winfrey, & Albert Einstein?

Mereka adalah orang-orang yang telah meraih kesuksesan. Mereka terkenal sebagai orang sukses; inovator sukses, pekerja sukses, pebisnis sukses, pengarang sukses, sutradara sukses, pemandu acara TV sukses, dan ilmuwan yang sukses.

Namun ada lagi persamaan mereka, mereka adalah orang-orang yang pernah gagal sebelumnya.

Steve Jobs gagal dalam kuliahnya dan dipecat dari Apple. Harland David Sanders ditolak sebanyak seribuan kali ketika ingin menjual resep ayam gorengnya sampai satu restoran di Kentucky-Amerika Serikat mau membeli idenya.

Soichiro Honda tidak diterima lamarannya untuk jadi teknisi di Toyota Motor Corporation dan Joanne Rowling gagal dalam pernikahannya lalu menjadi pengangguran padahal harus mengurus anaknya serta beberapa kali ditolak oleh penerbit buku.

Steven Spielberg ditolak tiga kali ketika ingin mendaftar di sekolah film, Oprah mengalami trauma pelecehan dan pernah dikeluarkan dari industri televisi. Einstein, sang ilmuwan jenius, pernah kesulitan berbicara dan membaca di waktu kecil serta mendapatkan nilai yang kurang bagus di sekolahnya.

Namun, ada satu persamaan yang paling penting dari kesemua tokoh yang telah sukses meskipun pernah gagal tersebut. Mereka semua belajar dari kegagalannya. Bangkit kembali dan berubah untuk memperbaiki diri hingga dapat meraih kesuksesan.

Banyak orang yang sudah merasa nyaman pada posisinya yang sekarang dan tidak mau berubah. Padahal keadaan selalu berubah, lingkungan selalu berubah dan menuntut kita untuk beradaptasi.

Kita tahu dinosaurus punah karena sulit beradaptasi, banyak investor bangkrut karena takut rugi ketika pasar sedang jatuh, kita menyaksikan bagaimana perusahaan-perusahaan besar disalip oleh bisnis-bisnis gesit yang inovatif.

Dan yang paling menyedihkan, sungguh amat sangat banyak jumlah orang yang terpuruk dalam kegagalan yang kita tidak pernah tahu atau dengar namanya. Orang-orang yang menyia-nyiakan anugerah kehidupan dan meninggal dalam penyesalan karena tidak pernah berjuang semaksimal mungkin.

Ada jutaan orang di sekitar kita, yang tidak terkenal karena telah menyerah pada nasib. Mereka tidak mau berubah dan takut untuk mengambil resiko. Mereka tidak berani gagal untuk meraih sukses. Atau mereka yang telah gagal tapi takut dan tidak mau bangkit kembali.

Mereka yang dikalahkan oleh rasa takut dan dipenuhi rasa penyesalan. Tidak ada yang menceritakan kisah orang-orang ini karena mereka bukan orang-orang yang sukses.

Kesuksesan akan menghampiri mereka yang berani. Berani berubah dan bertindak, berani gagal dan bangkit kembali. Demi meraih mimpi yang berarti.

Siapapun orangnya, pemimpin atau karyawan, semuanya boleh bermimpi. Semua orang bisa menjadi pemimpi yang mendamba kesuksesan. Tapi dengan syarat; berani gagal. Berani menghadapi resiko adanya kegagalan.

There Is No Failure, Only Feedback
Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik“.

Memaknai kegagalan sebagai umpan balik, memberikan persepsi baru bagi saya. Semula persepsi saya atas kegagalan mirip /saya analogikan seperti terminal atau stasiun atau tempat pemberhentian (pit stop). Maksudnya kalau kita mengalami kegagalan, berarti langkah kita mesti terhenti sebentar, atau bisa juga berhenti lama, untuk menyiapkan perjalanan yang baru lagi.

Persepsi saya seperti ini, diperkuat lagi dengan banyaknya contoh orang yang gagal dalam satu usaha, terus banting stir ke usaha lain. Dan bila kembali gagal, akan mencoba lagi usaha yang lain.

Tetapi dengan persepsi baru saya, bahwa kegagalan hanyalah umpan balik, sangat cocok dengan tipikal saya, yang cenderung teknikal. Saya jadi ingat waktu SMA punya hobby elektronika, kalau sudah mengutak-atik rangkaian elektronika, saya selalu terpacu untuk bisa berhasil. Karena kalau sedang ngoprek ternyata hasilnya tidak sesuai keinginan, maka akan dicari letak penyebabnya (feed back). Dari umpan balik-umpan balik yang bisa dikumpulkan, hampir 90% proyek-proyek kecil saya bisa diteruskan dan membuahkan hasil. Ach jadi nostalgia SMP. he..he..he..

Dengan persepsi baru saya bahwa kegagalan hanyalah umpan balik, membuat saya bertambah optimis. Apapun yang nanti terjadi pada bisnis, saya siap menghadapinya. Kalau orang lain mengatakan gagal, saya akan menyikapinya sebagai umpan balik yang memberitahu saya bahwa ada strategi yang keliru atau strategi tidak tepat dijalankan. Sehingga proses harus terus berjalan dan tidak boleh terhenti, karena yakin tidak akan pernah gagal. Yang ada hanya umpan balik.

Demikian juga kalau orang lain bilang saya sukses, saya memaknainya sebagai umpan balik yang menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan sudah tepat dan sudah pas. Jadi fokusnya tetap pada proses bukan pada hasil.

Jadi, tetap jalani prosesnya, nikmati pencapain-pencapaiannya.

Tersebutlah, seorang pemuda kampung bernama Ujang yang pantang menyerah dan tidak takut menghadapi kegagalan. Ia berprinsip, “Lebih baik mencoba lalu gagal, dari pada saya gagal mencoba.

Setelah Ujang menguasai bahasa Arab dengan baik, kini Ujang pun ingin bisa berbahasa Inggris. Pergilah ia ke sebuah lembaga kursus. Belajarlah ia disana, dengan penuh semangat membara….

Pada hari pertama kursus dia sudah belajar menyebutkan angka2 sederhana dalam bahasa Inggris, seperti one, two, three, dst. Kemudaian ia juga belajar sedikit tatakrama seperti ucapan “I’m sorry sir”.

Kemudian pada hari kedua kursus, saking semangatnya, si Ujang berangkat dengan cepat menuju tempat kursusnya, lalu tiba-tiba secara tak sengaja ia menyenggol seorang bule.

Karena Ujang dilahirkan sebagai seorang yang optimis dan PD abizzz, maka ia pun dengan kemampuan alakadarnya berkomunikasi dengan si bule seperti berikut :

Ujang : I’m sorry sir….
Bule : Oh No problem, I’m sorry too
Ujang : (Dengan pede abis) Oh yes, I’m sorry three
Bule : (Kebingungan abis) I’am sorry three, what for ?
Ujang : Oh yes, Four five sir…
Bule : (Tambah bingung) Are you sick ?
Ujang : Oh no, I’m seven

Ha ha ha ha ha… gagal itu memang indah. Janganlah Anda menyerah dengan kegagalan, sebab kelak kegagalan itulah yang membuat sukses Anda terasa begitu indah.

Lagipula, kegagalan tidak harus dinisbatkan kepada pelakunya, cukup kepada peristiwanya saja. Sehingga pembelajaran kita bisa lebih sempurna.

Sebagaimana, seorang gadis yang menggoreng tempe, lalu tempenya gosong, MAKA sungguh yang gosong adalah tempenya, bukan gadisnya…hahahahahahaha...........

Nasehat Para Bijak
  • Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total. – John F Kennedy
  • Anda mungkin perlu berjuang lebih dari sekali untuk meraih sukses. ( Margareth Thatcher)
  • “Ketika masih muda, saya memperhatikan bahwa sembilan dari sepuluh hal yang saya lakukan menemui kegagalan. Saya tidak mau menjadi orang gagal, lalu saya bekerja sepuluh kali lebih giat” (George Bernard Shaw)
  • ” Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan gagal” (Thomas Alpha Edison)
  • ” Apabila jatuh dan bangkit kembali, Anda menghailkan sesuatu pada diri Anda. Terlalu banyak jatuh dalam hidup adalah menyehatkan dan menyegarkan. Jika Anda bangkit kemabli, bangkit itulah yang penting” (Yoritomo Tashi)
  • ” Ini bukan berarti Anda gagal, tetapi hanya belum menemukan sesuatu yang lebih berarti” (Alexander Graham Bell)
  • Mahatma Gandhi mengatakan “Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki”.
  • Kerja keras akan menghasilkan sesuatu, walaupun kadang tak sesuai dengan keinginan setidaknya kita telah melakukan sebuah proses kesenangan dan kepuasan pribadi. Apakah untuk sukses kita harus cerdas atau kaya? Kecerdasan belum tentu menjamin sebuah kesuksesan. Kesuksesan ditentukan 99% kerja keras dan 1% kejeniusan (Albert einstein)
  • Jika aku diberi waktu 8 jam untuk menebang pohon di hutan akan kugunakan 6 jam untuk mengasah kampak ku. (Abraham Lincoln).
Pernyataan dari para tokoh tersebut memberi kita inspirasi bahwa kesuksesan memerlukan usaha yang keras dan perencanaan matang. Kerja keras tanpa perencanan dan didukung pandai melihat peluang memungkinkan kita untuk mendapat kegagalan yang baru.

Kesuksesan seseorang sering kita dengar tetapi proses untuk mencapai kesuksesan itu kadang tidak menjadi pusat perhatian para pendengar.

Thomas Alva Edhison menemukan bohlam setelah percobaan yang gagal mencapai seribu kali;Miheal Jackson, penyaynyi terkenal memulai debutnya ketika baru tamat dari taman kanak-kanak; Sun Yat Sen gagal 10 kali dan baru jaya pada cobaan ke-11 untuk menjadi Bapak Cina modern; Henry Sy, Sr waktu kecil tak mampu membeli sepatu kini mempunyai kekayaan pribadi 2.3 juta dollar US dan membangaun shopping mall terbesar dunia. Tokoh-tokoh tersebut berjuang dan berusaha dengan keras untuk mencapai kesuksesan.

Semoga menjadi inspirasi “kegagalan bukan akhir segalanya, kegagalan proses perkembangan dan tahap menuju kesuksesan

Maka milikilah ilmu Perubahan Diri Quantum Tranceformation untuk mengubah Masalah Menjadi Berkah dan kegagalan menjadi keberhasilan. Info Jadwal Workshop : http://www.keajaibanhati.com/


BEBERAPA HAMBATAN UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN
  • Ego 
  • Perasaan takut gagal/sukses, harga diri yang rendah 
  • Tidak memiliki rencana 
  • Kurangnya tujuan-tujuan yang mantap 
  • Perubahan-perubahan dalam hidup 
  • Kecenderungan menunda pekerjaan 
  • Tanggung jawab keluarga 
  • Masalah jaminan keuangan 
  • Fokus yang tidak jelas, berantakan 
  • Mengorbankan visi demi uang 
  • Terlalu banyak bekerja sendiri 
  • Komitmen yang berlebihan 
  • Kurang komitmen 
  • Kurang berlatih 
  • Lemahnya tekad 
  • Kurangnya prioritas 

MENTAL  SUKSES
  1. Keinginan Kuat
  2. Komitmen 
  3. Tanggung jawab 
  4. Kerja keras 
  5. Karakter 
  6. Keyakinan yang positif 
  7. Berikan lebih dari yang anda dapat 
  8. Kekuatan dari suatu ketekunan 
  9. Kebanggaan akan prestasi 
  10. Bersedia menjadi murid – carilah seorang pembimbing 

PENYEBAB KEGAGALAN – MENGAPA KITA TIDAK MEMILIKI KEUNGGULAN
  • Takut mengambil resiko 
  • Kurang ketekunan 
  • Ingin memperoleh hasil dengan cepat 
  • Kurangnya prioritas 
  • Menempuh jalan pintas 
  • Mementingkan diri sendiri dan ketamakan 
  • Tidak berpendirian 
  • Kurangnya pemahaman pada hukum alam 
  • Keengganan menyusun rencana dan mempersiapkan diri 
  • Mencari pembenaran 
  • Tidak belajar dari kesalahan masa lalu 
  • Ketidak-mampuan mengenali peluang 
  • Ketakutan 
  • Ketidakmampuan menggunakan bakat 
  • Kurang disiplin 
  • Harga diri yang rendah 
  • Kurangnya pengetahuan 
  • Sikap Fatalistik / Pasrah 
  • Kurangnya tujuan 
  • Kurangnya keberanian 

JALAN CEPAT MENUJU KEBERHASILAN
  • Bermain untuk menang dan bukan untuk kalah 
  • Belajar dari kesalahan orang lain 
  • Bergabung bersama orang-orang yang memiliki karakter moral yang tinggi 
  • Berikan lebih dari yang anda terima 
  • Jangan mencari sesuatu yang tidak bernilai 
  • Selalu berpikir untuk jangka panjang 
  • Mengevaluasi kekuatan dan membangun diatas kekuatan itu. 
  • Selalu memliki pemikiran yang lebih luas ketika mengambil keputusan 
  •  Jangan pernah mengkompromikan integritas anda. 

CIRI-CIRI MANUSIA YANG HARUS KITA PEGANG
  • Mau belajar / Teacheable 
  • Berani melawan arus 
  • Tidak banyak alasan 
  • Mau berpikir 
  • Punya Impian 
  • Punya keyakinan bhw anda bisa mewujudkan impian anda 
  • Mau mandiri 
  • Berani membayar harga lebih dulu 
  • Memiliki ketekunan 
  • Jujur 
  • Pantang menyerah 
  • Miliki sikap positif 
  • Berani berinvestasi 
  • Memiliki semangat untuk berprestasi 
  • Mau melayani 
  • Selalu optimis 
  • Bersikap ramah, murah senyum, dan rendah hati 
  • Mau membuat kenalan baru secara terus menerus 
  • Berani mengambil resiko 
  • Rajin berdo’a 
  • dan satu kunci utama meraih masa depan yang lebih baik adalah berani mengambil tanggung jawab diri sendiri di atas pundak : SENDIRI…!!!
Ubah Kegagalan Jadi Keberhasilan Ubah Kegagalan Jadi Keberhasilan Reviewed by Edi Sugianto on 13.18 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.