Resiko ada Dimana-mana (Sitting is Killing)

Resiko ada dimana-mana, Bahkan terlalu banyak dudukpun bisa membunuh kita... Tak percaya...? Baca terus artikel ini hingga tuntas.

Duduk berjam-jam tanpa jeda meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64 persen. Anda juga mengurangi kualitas hidup selama tujuh tahun serta membuat tubuh lebih rentan mengalami kanker.

Professor Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru seperti dilansir The Sun, menyatakan bahwa ancaman bahaya akan menghampiri Anda bila kerja delapan jam tiap hari dengan hanya berkutat di sekitar meja, atau menghabiskan tiga jam berturut-turut dengan sekedar duduk mengoperasikan laptop.

Hal yang paling diwaspadai dari dampak pola kerja sedentari atau kurang aktif ini adalah meningkatnya kemungkinan mengalami risiko pembekuan pembuluh vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT) hingga dua kali lipat.

Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh. Mau tahu apa yang terjadi pada tubuh saat duduk..?

1. Sesaat setelah duduk
Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.

2. Dua minggu
Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan.

3. Setelah satu tahun
Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.

4. Setelah 10-20 Tahun
Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen.

Namun, tak perlu khawatir. Anda bisa melawan efek mematikan ini dengan beberapa hal yang terbilang sederhana, seperti dikutip Lifehacker, yaitu:

Ingatlah untuk berdiri setiap satu jam
Bekerja di kantor bukan berarti Anda harus duduk seharian hingga saat makan siang atau pulang. Istirahat pendek, menurut sebuah studi mampu mengurangi semua masalah di atas. Ciptakan aktivitas yang memaksa Anda bergerak dari kursi Anda. Letakkan telepon atau mesin fotokopi jauh dari jangkauan atau berjalan mengambil air minum di tempat yang agak jauh dari Anda. Bila perlu nyalakan alarm di ponsel untuk mengingatkan Anda.

Bergerak minimal 30 menit tiap hari
Dr Brian Parr, Profesor di Departemen Ilmu Olahraga dan Kesehatan di University of South Carolina menunjukkan aktivitas moderat yang Anda lakukan setara dengan jalan cepat. Pekerjaan membersihkan rumah atau halaman, atau aktivitas apapun yang membuat Anda bergerak setara dengan olahraga moderat.

Cari cara agar Anda tetap bergerak saat ke dan selama di kantor
Bila Anda mengendarai mobil ke kantor, Anda bisa memarkir mobil di dekat kantor dan berjalan kaki menuju tempat kerja 10-15 menit. Seharian Anda telah bergerak 30 menit bukan?

Lebih baik berdiri untuk mengambil file dari lemari ketimbang Anda menyeret kursi sambil duduk. Berjalan ke tempat rekan kerja lebih baik daripada mengirimkan surat elektronik kepada mereka.

RESIKO LAINNYA
Risiko lain yang mengintai para pekerja kantoran adalah bakteri dan virus mematikan yang berada di tempat kerja. Permukaan dan sela-sela keyboard komputer bisa menjadi sumber penyakit karena menyimpan kuman berbahaya yang jumlahnya bahkan mungkin melebihi kloset di kamar mandi Anda. Sebuah penelitian di Inggris belum lama ini melaporkan beberapa keyboard di sebuah perkantoran LIMA KALI menyimpan lebih banyak jumlah kuman ketimbang sebuah kamar kecil. Penelitian ini diungkap seorang ahli yang disewa oleh Majalah Which?Computing di mana mereka ditemukan beragam jenis bakteri berbahaya seperti Escherichia coli, coliform, staphylococcus aureus, yang menyebabkan beragam infeksi mulai dari masalah diare kulit hingga radang paru-paru atau pneumonia.

Bakteri juga tidak hanya sembunyi di keyboard, namun juga pada meja, telepon dan alat lain. Peneliti dari University Of Arizona menyatakan keyboard masih cukup bersih ketimbang kursi yang duduki. Para ahli Mikrobiologi menemukan sebuah kursi bisa menyimpan 10 juta mikroba, sedangkan rata-rata sebuah kantor bisa menyimpan 20.000 mikroba pada setiap permukaan 1 inci persegi. Begitu banyaknya jumlah mikroba ini tentu tidak terlepas dari kebiasaan buruk karyawan dalam memperlakukan tempat kerja.

Sindrom Mata
Selain pembekuan darah dan mikroba, ancaman lainnya adalah sindrom mata akibat komputer yang baru-baru ini diperingatkan American Optometric Association. Gejala sindrom ini adalah mata perih, sensitif terhadap cahaya, nyeri di leher dan punggung.

Dr Kent Daum, dari Illinois College Of Optometry di Chicago mengatakan: “Bekerja di depan komputer membuat mata bekerja keras karena tuntutan pergerakan mata dan fokusing yang baik. Re-focusing menyebabkan stres pada otot mata yang bisa berakibat pada gangguan mata.

Kerusakan Paru-paru
Hal lain yang juga dicemaskan adalah bahaya Printer Lases terhadap kesehatan paru-paru karyawan. Peneliti dari Australia’s Queensland University Of Technology menemukan dampak alat ini mirip asap rokok. Satu dari tiga printer yang diteliti mengeluaran semacam partikel merugikan. Partikel ini bisa terhirup dan masuk paru-paru dan memicu masalah pernafasan.

Di samping laser printe, asap elektronik juga bisa menjadi ancaman. Tim ahli dari London’s Imperial College menyatakan medan listrik yang timbul dari alat-alat kantor bisa memicu sakit kepala dan masalah lainnya.

Salah satu peneliti, Keith Jamieson, menjelaskan : “Medan listrik punya pengaruh kuat terhadap udara. Itulah sebabnya di belakang monitor komputer selalu dikotori debu. Hal sama juga berlaku pada kulit dan paru-paru manusia . Ini dapat meningkatkan penyerapan racun yang harus dinetralisir tubuh, ” paparnya.

Yang terakhir, ancaman di tempat kerja adalah Sick Building Syndrome. Menurut WHO, gejalannya adalah iritasi pada mata , hidung dan tenggorokan, selain juga pusing dan sakit kepala. Hal ini dapat terjadi akibat buruknya ventilasi, tingginya temperatur dan buruknya pencahayaan.

RESIKO ADA DIMANA-MANA...
Segala yang kita lakukan tidak ada yang tidak beresiko.
Mengambil resiko, dan berada dalam suatu resiko adalah bagian dari hidup dan kehidupan kita. Bahkan terlalu banyak duduk bermain FB-anpun mengandung resiko yang besar.... sebagaimana di uraikan dalam artikel di atas.

Tidak ada pekerjaan yang besar yang tanpa resiko besar di dalamnya...

Dan..
Tidak ada sukses besar tanpa suatu pekerjaan yang besar...

Maka..
Bila anda mempunyai impian untuk Hidup Sukses, maka persiapkan diri untuk tangguh dalam menghadapi segala resiko. Dan mungkin ini dapat membantu anda http://alturl.com/j6tno

Berfokuslah pada apa yang anda berani lakukan...
Serahkan kepada Tuhan hal-hal yang berada diluar kendali anda....
Jadikanlah pribadi anda, pribadi yang lebih disukai orang lain....
Lalu perhatikan apa yang terjadi....

SALAM SUKSES..

RESIKO ADA DI MANA-MANA...
MASIHKAH ANDA TAKUT UNTUK MENGAMBIL RESIKO....?

Nb.
Bila anda merasa artikel ini bermanfaat untuk anda, dan anda ingin berbagi dengan teman-teman anda. Dengan sangat senang hati saya mengizinkan anda membagikan artikel ini.

Klik SHARE...
BerBAGI dan berBAHAGIAlah...

SALAM SUKSES

Download Detail materi workshop, KLIK DI SINI..

referensi :
banjarmasinpost.co.id
gobanblog.blogspot.com
Resiko ada Dimana-mana (Sitting is Killing) Resiko ada Dimana-mana (Sitting is Killing) Reviewed by Edi Sugianto on 08.36 Rating: 5

1 komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.