Kasus Gonta Ganti Hipnoterapist

"Tekhnik hipnoterapi saya yang paling hebat, saya itu banyak menerima buangan pasien dari hipnoterapist lain. Sering saya itu menangani klien yang sudah ditangani oleh hipnoterapist lain dan ternyata tidak sembuh. Kemudian ketika datang ke klinik Tong Seng milik saya, semuanya sembuh..." Demikian sesumbar Mr. Albino CH CHt CCH AC DC WC Ce eS De We.

Benarkah klaim si albino tadi...???
Benarkah tekhniknya yang terhebat....???

Dalam survey saya, sebenarnya tingkat keberhasilan terapi untuk seorang klien yang baru pertama kali mengenal hipnoterapi itu sangatlah kecil. Terutama untuk klien yang mempunyai type sugestibilitas Intelectual/Emotional Sugestibility. Kecuali durasi terapinya yang agak diperpanjang.

Mengapa begitu...???

Karena pertemuan pertama dengan klien lebih bersifat untuk penggalian informasi dan edukasi. Sehingga hasil terapinya belumlah maksimal. Dan klien masih dalam tahap Latihan Hypnotic Training.

Nah, dalam pertemuan kedua-lah efek hipnoterapi mulai terlihat maksimal, dan klien sudah terlatih untuk memasuki kondisi hipnostate....

Nah...
Bila perilaku klien ketika setelah pengalaman pertamanya itu merasa kecewa dan kemudian pindah ke hipnoterapist lain. Maka terapist yang kedua ini sebenarnya menuai banyak keuntungan. Karena klien yang datang sudah cukup memperoleh edukasi dan juga hipnotic training. Sehingga tinggal langkah penyempurnaannya saja....

Penyembuhan dengan hipnoterapi itu beda dengan pengobatan dokter. Yang mana ketika berobat ke dokter, "pengalaman subyektif" sebelumnya dari pasien di ruang klinik tidak memberikan sumbangan yang berarti bagi dokter berikutnya.

Sedangkan dalam Penyembuhan dengan hipnoterapi, pengalaman subyektif klien dalam memasuki kondisi hipnostate, sangat berpengaruh bagi kelancaran sesi hipnoterapi selanjutnya...

Kesimpulannya....
Ketidak berhasilan terapi di sesi pertama, itu bukanlah suatu kegagalan. Tetapi merupakan bagian dari proses  pembelajaran bagi klien dalam memasuki kondisi Hipnos. Dan juga pembelajaran bagi sang terapist dalam mengenal keunikan dari klien. Sekali lagi, yang hebat itu bukan praktisi hipnoterapisnya... Tetapi pengalaman klienlah yang hebat.... Jadi, tidak pantaslah kiranya merendahkan orang lain, apalagi sampai melecehkan rekan seprofesi, dll... Kalau tujuannya sekedar untuk promosi sih, sah-sah saja. Tetapi jangan keterlaluanlah...

Dan menurut pengamatan saya, Setiap hipnoterapist pasti pernah punya pengalaman menangani klien yang pernah menjadi pasien dari hipnoterapist lain. Saya sering mendapatkan klien yang demikian (Pernah ditangani oleh hipnoterapist lain dan tidak berhasil), bahkan ada yang datang ke saya setelah gagal ditangani oleh seorang master hipnoterapi yang merupakan guru bagi saya, aneh khan...???

Dan saya yakin anda sebagai seorang hipnoterapist juga pernah mengalami hal yang demikian. Itu adalah kasus yang biasa terjadi di dunia hipnoterapi. Karena sampai sekarangpun pemahaman masyarakat mengenai ilmu hipnosis dan juga hipnoterapi sangatlah beraneka ragam. Dan bahkan banyak sekali pemahaman yang sangat jauh dari fakta ilmu hipnosis yang sebenarnya. Sehingga terkadang mereka perlu mendatangi beberapa terapist untuk mendapatkan perbandingan pengalaman dan pengetahuan dengan harapan mendapatkan hasil yang berbeda.

Dan memang berbeda dengan tekhnik terapi yang lain, Saat pertama kali seorang klien mendatangi seorang Hipnoterapis. Sesi yang terlama adalah menjelaskan apa itu hipnosis dan hipnoterapi di samping sesi konsultasi untuk menelaah kasus klien. Memberikan edukasi mengenai hipnoterapi, prosesnya, dan juga hasil yang mungkin diraih dengan hipnoterapi.

Mengapa ini saya katakan sebagai sesi yang terlama, karena pemahaman yang kita sampaikan biasanya akan berbenturan dengan pemahaman klien atau sudut pandang klien mengenai ilmu hipnosis. Dan bila edukasi yang kita sampaikan berhasil meluruskan sudut pandangnya. Maka dijamin sesi selanjutnya akan lancar, dan klien tidak akan suka berpindah-pindah terapist.

Tetapi, ketika edukasi kita tidak sampai dapat meluruskan sudut pandangnya. Dan klien di dalam pikirannya masih ngotot dan bertahan terhadap sudut pandangnya sendiri. Walaupun di bibir dia terlihat setuju dengan apa yang kita sampaikan. Saat hal ini terjadi, besar kemungkinan ketika sesi pertama ternyata kurang memuaskan baginya. Maka dia akan memutuskan untuk menghentikan terapinya ke hipnoterapist tersebut dan berpindah ke terapist yang lain.

So..
Mari bersikap bijak dan juga dewasa dalam mensikapi fenomena ini. Dan mari saling berbagi wawasan dan juga pengalaman. Demi pengembangan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kemanusiaan ini.

Dan bagi anda para pembaca dari kalangan awam (Non Praktisi) Hipnosis, perlu diketahui bahwa keberhasilan suatu sesi hipnoterapi adalah sangat bergantung pada kerja sama klien. Sebuah sesi terapi bisa menjadi sangat singkat bahkan hanya dalam hitungan menit saja sudah selesai dan sembuh, itu terjadi bila klien memang sudah total ikhlas dan pasrah untuk diterapi. Saya sering menerapi orang dalam hitungan menit dan langsung sembuh seketika dengan permanen.

Dan suatu sesi menjadi sangat panjang dan bahkan perlu dilanjut ke sesi-sesi pertemuan berikutnya, itu terjadi karena dua faktor :
  1. Dalam dan rumitnya permasalahan klien.
  2. Klien tidak kooperatif.
Jadi, kalau anda sampai mengalami suatu sesi yang panjang dan bersambung sampai beberapa sesi pertemuan, atau bahkan anda sudah sering gonta ganti hipnoterapist tetapi permasalahan anda tidak kunjung selesai. Maka, sebaiknya anda berintrospeksi diri. Bisa jadi itu bukan karena kerasnya permasalahan anda yang sulit untuk dilumerkan. Tetapi Kerasnya hati dan juga pikiran andalah yang menyebabkan penderitaan yang anda alami semakin berkepanjangan.

Okey, sekian dulu ulasan kali ini. Salam sukses untuk anda semuanya.

Kasus Gonta Ganti Hipnoterapist Kasus Gonta Ganti Hipnoterapist Reviewed by Edi Sugianto on 18.13 Rating: 5

kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.