Tanggapan Penulis Clinical Hypnotherapy Al-Quran

Ternyata Review saya terhadap Buku yang berjudul "Clinical Hypnotherapy Al-Quran" memperoleh tanggapan yang sangat berbeda dari penulis, alih-alih mengambil manfaat serta hikmah dari kritikan serta saran yang saya berikan, karena di dalam Review tersebut juga banyak berisi saran dan masukan. Tetapi, Malah .... Hiiiiii.... membuat saya ngeri ketakutan.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya memohon Maaf kepada saudara Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI penulis BLOG www.ishhypnotherapy.BLOGSPOT.com dan yang juga menjadi penulis Buku yang berjudul "Clinical Hypnotherapy Al-Quran" apabila Review saya tersebut tidak berkenan di hati anda. Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan saudara Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI memang benar, saya bukanlah seorang ahli Tafsir Bahasa Arab, saya ini hanyalah seorang Trainer Hipnotis saja. Jadi, kalaupun saya menulis dan mereview sebuah tulisan, tentu lebih memfokuskan pada fenomena hypnosis yang dijabarkan di buku tersebut dan bukan pada yang lainnya. Oleh sebab itu, untuk memahamkan kalimat NAUM kepada pembaca, saya menggunakan rujukan dari sebuah BLOG yang berplatform BLOGSPOT.

Sekali lagi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya pada saudara Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI . Dan saya mengucapkan terima kasih untuk tanggapan yang beliau tulis dalam BLOG-nya yang menggunakan platform BLOGSPOT tersebut. Dan bagi anda para pembaca yang membutuhkan sebuah buku Hypnosis dan hypnotherapy yang bernuansa Islami, saya merekomendasikan Buku "Clinical Hypnotherapy Al-Quran" ini menjadi salah satu bahan pelajaran anda.

Terima Kasih dan Salam Sukses Untuk Anda Semua.
Link Review saya : http://www.naqsdna.com/2014/12/review-clinical-hypnotherapy-al-quran.html

Dan untuk bahan referensi bagi pembaca, berkut ini saya COPAS tanggapan mas  Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI di dalam BLOG-nya yang berbasiskan BLOGSPOT.

KEDANGKALAN ANALISIS EDI SUGIANTO & AROGANSINYA
Source : http://www.ishhypnotherapy.blogspot.com/2014/12/kedangkalan-analisis-edi-sugianto_15.html

MENJAWAB REVIEW EDI SUGIANTO TERHADAP BUKU CLINICAL HYPNOTHERAPY AL-QUR’AN di www.naqsdna.com”

Meluruskan kesalah pahaman Edi Sugianto dalam reviewnya, terhadap buku CLINICAL HYPNOTHERAPY AL-QUR’AN.

LANDASAN PEMIKIRAN
1. Dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan العلم قبل القول و العمل (ilmu itu lebih didahulukan daripada berucap dan beramal). Berangkat dari hadis di atas, seharusnya apabila seseorang hendak berkomentar, menasehati atau kasarnya menyalahkan, maka hendaknya ia harus memiliki ilmu yang terkait.

Bila hendak menyalahkan terkait tentang al-Qur’an maka hendaknya ia mengerti ilmu al-Qur’an dan seluk beluknya. Demikian pula bila hendak menyalahkan sebuah hadis, maka ia juga harus mengerti ilmu hadis dan seluk beluknya. Bila ia tidak memiliki ilmu tentangnya, maka bisa terjadi kesalahan, atau bahkan sesat menyesatkan. Sesuai hadis, barangsiapa yang menyerahkan sesuatu tidak pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR. Muslim)

2. Ciri khas akademis adalah mempertanggung jawabkan tulisannya secara referensif dengan bukti footnote dan merujuk pada buku-buku standart. Dengan demikian, data-data ilmiah menjadi penting. Argumentasi yang telah dikuatkan oleh data ilmiah, maka data itu sah. Bila hanya pendapat semata, tanpa dikuatkan data dari para pakar, maka yang dimenangkan adalah yang punya data.

3. Sumber pengambilan data. Data dari buku atau kitab standart lebih dikuatkan daripada pendapat yang mengcopy paste dari website yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kenapa? Karena siapa saja bisa menulis di website tanpa diketahui latar belakang keilmuannya.

4. Latar belakang keilmuan. Orang yang belajar dalam bidangnya lebih diakui pendapatnya daripada yang hanya otodidak, dan hanya tahu serampangan. Istilahnya, lebih percayalah pada arsitek ketika membangun gedung megah, daripada percaya pada perkataan tukang sayur.

5. Para guru-gurunya. Mereka mengambil ilmu dari guru yang kompeten atau tidak. Bila ia hanya mengambil dari guru yang tidak ahli dalam bidangnya, apalagi gurunya mbah GOOGLE maka tentulah kita tahu jawabannya dan perlu diragukan keahliannya.

YANG PERLU DILURUSKAN
DI BAWAH INI ADALAH TULISAN EDI SUGIANTO YANG LANGUNG SAYA JAWAB DI BAWAHNYA. TULISAN EDI SUGIANTO SAYA CETAK MIRING; JAWABAN SAYA, SAYA CETAK TEGAK.

Review Buku : Judul : Clinical Hypnotherapy Al-Quran, New Guidence For Medic & Therapist.
Penulis : Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI
Publisher : International Scientific Hypnotherapy

Pada awalnya saya memang sedang mencari buku yang bertemakan hypnosis serta hypnotherapy dalam sudut pandang serta kajian Islami. Sehingga akhirnyalah saya menemukan buku ini "Clinical Hypnotherapy Al-Quran" yang ditulis oleh Imam Masrur, M, Th. I. CH, CHt, CI.

NAMUN SETELAH SAYA SEKILAS MEMBACA, nampaknya ini hanyalah buku hypnosis biasa, sama juga dengan buku hypnosis yang lain. Hanya saja di dalamnya ada bertebaran dalil qur'an dan juga hadits. Dan Saya merasa buku ini masih belum dapat menjelaskan fenomena hypnosis dalam sudut pandang Islam. Dan masih terlihat terlalu dipaksakan dan mengada-ada ketika mengaitkan antara Hypnosis dengan ajaran Islam. Serta belum menyentuh esensi hakiki dari hypnosis itu sendiri.

1. JAWABAN: Edi Sugianto mengakui hanya membaca sekilas. Dengan demikian, ia hanya berpendapat dengan sesuatu yang terlintas dipikirannya saja. Lalu apakah TEPAT, BILA MENYALAHKAN DAN MEMBLOW-UP KEPAHAMANNYA YANG HANYA BERASAL DARI SEBUAH KEPAHAMAN YANG DANGKAL. SUNGGUH SEBUAH ARGUMENTASI YANG HANYA BERDIRI DIUJUNG TANDUK, YANG AKHIRNYA MEMBERI MADHARAT PADA ORANG LAIN. Dan dalam agama hal ini tidak dibenarkan dan merupakan sebuah kedzaliman. Lihat surat al-Hujarat ayat 6: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Karena definisi hypnosis yang digunakan di dalam buku ini sendiri masih belum tepat sasaran alias masih belum menyentuh Inti Substansinya, SEHINGGA AYAT SERTA HADITS YANG DIGUNAKAN JUGA MASIH BELUMLAH TEPAT. Buku ini hanya menyentuh aspek permukaan saja dari ilmu hipnosis, dan belum sampai pada inti hakikinya. Sehingga pengaitan antara Hypnosis dengan Islam bersifat melingkar-lingkar alias berputar-putar saja dan tidak menohok langsung pada intinya. Hanya membicarakan ranting dan dahannya saja, sedangkan pohonnya itu sendiri sama sekali tidak disentuh.

2. JAWABAN: jika Edi Sugianto hendak meluruskan penulis Buku Clinical Hypnotherapy al-Qur’an dan menyalahkan pengambilan hadis atau ayat al-Qur’an maka hendaknya ia paham dulu ILMU AL-QUR’AN, IA HARUS PAHAM dulu HADIS DAN FIQHUL HADIS. Yang saya tahu, background ia bukan di ilmu tersebut. Kok ia bisa tahu kalau ayat atau hadis yang saya ambil belum tepat? Maaf, BACKGROUND SAYA S-1 TAFSIR HADIS DAN S-2 JUGA KONSENTRASI TAFSIR HADIS. MENURUT PARA PEMBACA YANG BUDIMAN, SIAPA KIRA- KIRA YANG LEBIH PAHAM DALAM HAL INI???..

Misalnya mengenai Definisi Hipnosis, dalam buku ini dituliskan bahwa: Hypnosis adalah Kondisi Relaksasi pikiran, saat pikiran berada di Alpha Theta. Hypnosis adalah proses diterimanya sugesti oleh pikiran yang tidak menganalisa. Nah, definisi yang ditulisakan di atas hanya menjelaskan fenomena kondisi hipnosis dan tidak menuliskan secara tegas apa definisi hypnosis itu sendiri. Padahal Definisi Hypnosis itu sederhana saja. “Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking ” atau “Hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar yang diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”. (U.S. Department of Education, Human Services Division).

Nah sederhana bukan definisi Hypnosis itu, dan itulah Inti dari Hypnosis. Sedangkan Kondisi gelombang otak Alpha Theta dan juga Kondisi rileksasi pikiran, itu hanyalah sekedar menjelaskan tanda-tanda dari kondisi hypnosis. Yang mana tanda-tandanya itu buaaanyak sekali. Jadi kalau kita menyebut bahwa Hypnosis adalah Kondisi Relaksasi pikiran, saat pikiran berada di Alpha Theta. Itu sama saja dengan kita mengatakan bahwa Gajah adalah binatang yang tipis dan lebar, karena yang kita pegang adalah telinga gajah.

Sedangkan Definisi yang kedua yang ditulis di dalam buku ini yaitu Hypnosis adalah proses diterimanya sugesti oleh pikiran yang tidak menganalisa. Yang tampaknya merupakan plesetan serta modifikasi dari definisi Hypnosis menurut U.S. Department of Education, Human Services Division. yang Justru membuat definisi yang sudah jelas menjadi malah membingungkan. Karena yang dimaksud dengan Pikiran Yang tidak menganalisa itu tentu terkait dengan karakter pikiran sadar yang mempunyai karakter Analitis. Padahal karakter Pikiran sadar itu tidak hanya itu, Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara.

3. JAWABAN: Buku ini saya beri judul Clinical Hypnotherapy Al-Qur’an NEW GUIDANCE FOR MEDIC & THERAPIST. DENGAN HARAPAN SASARAN BUKU INI adalah PARA THERAPIST. Dengan kata lain, para pembacanya telah selesai training Basic Hypnotherapy & Advance Hypnotherapy. DENGAN DEMIKIAN, IA SUDAH PAHAM DILUAR KEPALA APA ITU HIPNOSIS, APA ITU HIPNOTERAPI. Dibuku ini DIHALAMAN 175 JUGA sudah SAYA TULISKAN “BUKU INI ADVANCENYA ADVANCE.” Yang berarti seyogyanya kepahaman hipnosisnya mendalam dulu, baru baca buku ini. Supaya tidak ada misunderstanding.

Buku ini didesign simple supaya mudah dipaham. Dan saya memilih penjelasan tsb untuk memahamkan. Serta penjelasan tsb mengacu pada buku/ Handout Training Basic Hypnotherapy dari Alfa Omega Surabaya. Dengan Trainer Mas Yussantos, MM.

Adi W Gunawan, dalam bukunya HYPNOTHERAPY The Art of Subconscious Restructuring di bab I menuliskan, APAKAH SEBENARNYA HIPNOSIS? Lalu beliau menjelaskan dengan cerita, yang pada hal 10, beliau menyimpulkan “secara ringkas dapat disimpulkan bahwa kecemasan dan hipnosis sebenarnya sama.” APAKAH SEPERTI P. ADI INI SALAH JUGA? INI KAN SEKEDAR MEMAHAMKAN SAJA, DAN KITA PENGGIAT HIPNOSIS, PASTI SUDAH PAHAM APA ITU HIPNOSIS. DAN BELIAU MENYARANKAN SEBELUM BACA BUKU TSB SEYOGYANYA BACA BUKU BELIAU YANG BERJUDUL HIPNOSIS. Saya meniru cara beliau dalam menjelaskan hipnosis tsb. Bila ada TRAINER YANG MENJELASKAN SECARA BERBEDA DENGAN ANDA, APAKAH IA PASTI SALAH. Dalam hadis diterangkan:

اِÙ†َّ بَعْضَ الَّظنِّ اِØ«ْÙ…ُ

Sesungguhnya dalam sebagian prasangka itu adalah dosa.
Hargai pendapat teman sejawatmu wahai edi sugianto. Kalau intinya sama, kenapa harus kau caci maki. Apa untungnya bagimu. Toh, buku ini diperuntukkan bagi yang sudah ngerti hipnosis.

Contoh lain lagi, Test sugestibilitas dihubungkan dengan prinsip (YAKIN) keyakinan, penerimaan dan ketundukan... Ini menurut saya tidak tepat... Karena test sugestibilitas itu untuk mengetahui karakter psikologi seseorang dalam sudut pandang Psikologi Hypnosis terkait dengan kemampuan dasarnya menerima sugesti.. Jadi ini bukan soal yakin, menerima, ataupun ketundukan... Ini soal karakter... Karena bagi yang bertype emosional dan juga intelektual (Type sulit masuk kondisi Hypnosis), itu banyak juga yang sangat ingin mampu lulus test sugestibilitas, mereka sudah mencoba menerima dan tunduk terhadap sugesti hipnosis yeng diberikan.. Tetapi tetap saja tak dapat melakukan Test Sugestibilitas sebaik yang bertype Physical. Walaupun sudah dilakukan Hipnotic Training yang cukup lama. Jadi ini bukan soal yakin atau tidak yakin, tetapi soal psikologi Hypnosis yang dimiliki oleh seseorang...

4. JAWABAN: disinilah letak perbedaan hipnoterapi barat dengan hipnoterapi yang saya teorisasikan/ saya combine dengan al-Qur’an. Dalam test sugestibilitas Clinical Hypnotherapy al-Qur’an ini, yang terpenting bagi pasien/ klien adalah keyakinannya terhadap ajaran-ajaran yang ada dalam al-Qur’an. Tidak sekedar test sugesti yang umumnya kita pelajari dalam training hypnosis. Kenapa demikian? kalau pasien/ klien lulus test sugesti biasa, namun ia tidak “lulus” dalam mengimani al-Qur’an ini, maka seyogyanya tidak diteruskan ke induksi. Karena sugestinya nanti tidak akan masuk, karena sugestinya diambil dari isi kandungan al-Qur’an.

DISINILAH LETAK PEMAKSAAN PENDAPAT ANDA. SAYA SUDAH BILANG, DISUDAHI SAJA, KARENA KITA BEDA FRAME. NAMUN ANDA, TETAP NGOTOT & MENYALAH-NYALAHKAN KARYA ILMIAH SAYA, YANG TERNYATA ANDA TIDAK TAHU KEILMUANNYA.

Contoh lain, Induksi dan deepening di asosiasikan dengan Naum (Tidur)... Lha... Hipnosis itu sendiri tidak identik dengan tidur kok... Coba Baca kembali Definisi Hypnosis menurut U.S. Department of Education, Human Services Division di atas. Dan tentu saja juga menjadi tidak tepat pula bila dikatakan bahwa NAUM dalam istilah Arab yang berarti mengantuk itu identik dengan definisi Hypnosis. Kalau mengantuk dan tidur disebutkan sebagai salah satu tanda-tanda dari fenomena kondisi hypnosis. Nah, itu baru saya setuju. Tetapi kalau mengidentikkan Hypnosis adalah naum alias mengantuk ataupun Tidur, maka tentu saja itu menjadi tidak tepat bukan..?

Sekilas Mengenai Naum & Tidur Yang Saya Copaskan Dari Sebuah Blog.*** Mengingat kata “tidur” adalah asli produk dalam negeri dan belum diserap menjadi salah satu kosakata bahasa Arab secara resmi, maka untuk mengawali penelusuran ayat-ayat yang membahas tentang tidur, penulis berusaha mencari padanan kata ini dalam bahasa Arab. Adapun cara yang digunakan adalah mencari persamaan kata Arab untuk “tidur” dalam kamus Indonesia- Arab. Pada pencarian ini, penulis menemukan ada dua kata bahasa Arab yaitu naum dan subat .[1] Dalam Lisan al-Arab, an-naum berarti nu’as (ngantuk). Lebih lanjut Ibnu al- Mandzur menjelaskan bahwa kata nama yanamu memiliki dua bentuk mashdar yakni naum dan niyam sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sibawaih. Seseorang dikatakan tidur apabila ia telah berbaring (raqada). [2] Sedangkan Menurut Ibnu Faris, kata naum dengan huruf nun, wawu dan mim menunjukkan arti jumud dan sukunu harakah yakni seperti benda mati yang tidak bergerak/ statis. [3] Ar-Raghib al-Ashfihani dalam kamusnya menjelaskan bahwa naum adalah istirkhou a’shab ad-dimagh bi rathubat al-Bukhor al-musha’id ilaih (beristirahatnya urat syaraf otak disebabkan sejuknya udara yang masuk ke dalamnya).

Ia juga menambahkan bahwa ungkapan naum ini bisa berarti Allah mewafatkan jiwa tanpa kematian. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa naum merupakan kematian sebentar, sedangkan kematian pada hakikatnya adalah tidur yang cukup lama/panjang. [4] Jadi Naum itu mungkin lebih tepat bila dijelaskan sebagai penjelasan atas salah satu fenomena Hypnosis yaitu SLEEP LIKE HYPNOSIS atau Sleep Hypnosis, salah satu fenomena Kondisi Hypnosis yang mirip dengan tidur. Dan tidak dapat digunakan untuk menjelaskan keseluruhan dari fenomena hypnosis itu sendiri. Hanya saja, dalam buku itu tidak dijelaskan dengan jelas perbedaan kalimat Naum yang difahami oleh masyarakat awam sebagai TIDUR.

5. JAWABAN: dalam menjelaskan hal ini, saya merujuk langsung pada bukunya, dengan melihat pakai mata kepala sendiri, bukan COPY PASTE dari www.GO-BLOGSPOT.com. Coba baca cepat, GOBLOGSPOT. YANG ARTINYA TITIK KEBODOHAN. Mahasiswa saya yang S-1 saja saya larang pakai literatur www.goblogspot.com. Kenapa? Karena penulisnya belum tentu bisa dipertanggung jawabkan. Siapa saja bisa membuat blog, dan mengatas namakan dirinya professor, praktisi dsb. Perhatikan ya..tidak semuanya. Mahasiswa saya WAJIB PAKAI BUKU STANDART DAN PENULISNYA HARUS JELAS SIAPA DIA. KALAU S-1 MINIMAL PAKAI BUKU YANG DITULIS OLEH MAGISTER.

TU LIHAT EDI COPAS DARI BLOG, DAN LIHAT ALAMATNYA DI AKHIR REVIEWNYA. UNTUK MENCARI ISTILAH NAUM SAJA IA PAKAI GO-BLOGSPOT. ITU TANDANYA IA TIDAK PUNYA KEILMUAN DALAM SEMANTIK ARAB. MUNGKIN SAMPULNYA KITAB LISAN AL-LISAN IBN MANDZUR AJA IA TIDAK TAHU. ITU MAKANAN INTELEKTUAL TAFSIR HADIS, MAS EDI. APALAGI KAMUSNYA HANS WEHR DAN AHMAD KHATIB YANG LANGKA ITU.

LIHAT PENJELASAN SAYA MENGENAI NAUM: Seorang pakar bahasa Arab yang bernama Ibn Manzur dengan karyanya Lisan al-Lisan & Lisan al-Arab memaknainya dengan Ù†ُÙˆَّÙ… atau Ù†َÙˆْÙ…ٌ itu sendiri (Lisan al-Lisan Tahdhib al-Lisan al-Arab, vol.2 h. 659). Setelah dicek di kamus ilmiah A New Dictionary of Scientific and Technical Term karya Ahmad al-Khatib h. 289 terbitan Libanon Beirut, kata tersebut bermakna hipnotis.

Makna Ù†َÙˆْÙ…ٌ juga dimaknai sebagai تَÙ†ْÙˆِÙŠْÙ…ٌ atau Ù…ُÙ†َÙˆِّÙ… yang bermakna anasthetization, hypnotism, hypnosis. Makna tersebut disampaikan oleh pakar bahasa Hans Wehr dengan karyanya A Dictionary of Modern Written Arabic diterbitkan oleh Ottoharossowitz di Weisbaden di tahun 1979 h. 1187. Demikian juga dipaparkan oleh Nur Mufid dengan karyanya kamus Modern Indonesia-Arab al-Mufied (Surabaya: Pustaka Progressif, 2010), h. 257. Bahkan Ahmad Warson Munawir menyebut secara tegas, naum juga bermakna تَÙ†ْÙˆِÙŠْÙ…ًا Ù…ِغْÙ†َØ·ِÙŠْسِÙŠًّا (menidurkan dengan cara hipnotis). Lihat: ahmad warson munawwir, kamus al-Munawwir,h. 1478.

APA SAYA SALAH MENYEBUT NAUM IDENTIK HIPNOSIS? MEMANG DARI SEGI BAHASANYA BEGITU ADANYA. COBA RUNTUTKAN NALAR KITA. HIPNOSIS KAN ISTILAH BARAT -> KITA MASUKAN DALAM BAHASA ARAB, KARENA YANG KITA KAJI ADALAH AL-QUR’AN -> KITA TERJEMAHKAN KE BAHASA INDONESIA. TERUS MAKNA KAMUSNYA YA SEPERTI ITU. SAYA TAHU LANGSUNG LHO.. ITU MAKNA KAMUSNYA. UNTUK MENAMBAH KEYAKINAN PEMBACA YANG BUDIMAN, SILAHKAN CEK DI PERPUSTAKAAN PASCA SARJANA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA. KAMUS ITU SAYA TEMUKAN DISANA TAHUN 2010-2011 YANG LALU. KARENA TESISNYA DITULIS WAKTU ITU.

Dan Naum sebagai Fenomena Sleep Hypnosis. Di Halaman 63 penulis juga dengan sangat berani menuliskan bahwa "QURAN ITU HYPNOSIS" bagaimana pendapat para ulama' di dalam dalam hal ini...?Apakah mereka semua sudah sepakat bahwa Qur'an itu Hypnosis. Seandainya itu dituliskan begini : "Al-Quran mampu menghipnosis manusia.." yang artinya bahwa Al-Quran itu mampu mempengaruhi Pikiran bawah sadar (hati) manusia sehingga mau dan mampu berubah ke arah yang lebih baik. Nah, itu saya baru sepakat. Tetapi kalau disebut bahwa "QURAN ITU HYPNOSIS"... Wah... apakah Umat akhirnya tidak semakin menjadi rancu dan malah menjadi semakin bingung tuh...?

By The way, buku ini cukup bagus kalau sekedar digunakan sebagai rujukan belajar Hypnosis. Tetapi bila tujuannya adalah untuk mencari rujukan Hypnosis dalam sudut pandang Islam secara tepat dan benar, maka buku ini masihlah belum terlalu tepat sasaran. Tapi kalau sekedar untuk membingungkan para ahli agama yang tidak faham Hypnosis, maka buku ini cukup bolehlah digunakan sebagai bahan untuk debat kusir dengan para ahli agama yang anti dengan hipnotis. Demikianlah sekedar kritikan dari saya, semoga ada peningkatan kualitas pada edisi berikutnya... Karena saya juga berharap, ada intelektual Islam Yang Pakar Hypnosis dan mampu menjabarkan hypnosis secara baik dalam sudut pandang Islam... Dan saya berharap, penulis ini masih mau mengembangkan diri dengan belajar Ericksonian Hypnotherapy, sehingga semakin memahami bahwa Hypnosis itu tidak identik dengan Tidur.

6. JAWABAN: Dalam hal ini, begitu JAHATNYA Edi sugianto MENGADU SAYA DENGAN ULAMA DENGAN PRASANGKAAN YANG KOTOR. Sungguh kejam dan arogan sekali. Apa salah saya dengan anda? Saya tidak pernah merugikan anda wahai Edi. Anda mau adu domba orang. Mana sikap muslimmu kawan?...

Itu Cuma BAB, jangan diplintir begitu penjelasannya. Baca lengkap penjelasannya, baru Fair. Kalau TIAP ADA JUDUL ATAU BAB ANDA PELINTIR SEPERTI ITU, YA DIMARAHI ORANG BANYAK ANDA. Contoh: ada buku berjudul SI MONYET CERDIK ayah ala motivator. Anda pahami gimana? MONYET CERDIK ITU AYAH MOTIVATOR? Ya yang nulis ya pasti marah. Itu tulisan guru saya Khrisnamurti Mind-Set Motivator. P. Yanurindra kenal betul kemampuan beliau. Dan beliau guru Quantum Trance Motivator Idola saya. Saya banyak me-Model beliau.

Ada buku lagi karya p.Khrisnamurti yakni MEDITASI DI SIDNEY. APAKAH ANDA MAU MENGKRITIK BELIAU KARENA IA SAMA SEKALI TIDAK MENJELASKAN MEDITASI DI DALAMNYA.
Ada lagi, LIHAT JUGA JUDUL-JUDUL DIKORAN ITU. SEPERTI ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH. APA TERUS ANDA MAKNAI BEGITU?...

Terima Kasih telah membaca tulisan ini dan
Salam Ukhuwah...

7. JAWABAN: REVIEW ANDA BUKANLAH UKHUWAH. APAKAH SEPERTI ITU CARA BERUKHUWAH? UKHWAH DARI KATA ARAB akhun YANG BERMAKNA SAUDARA/ DULUR. KALAU CARA ANDA SEPERTI ITU, LEBIH BAIK GAK USAH UKHUWAH. BENER SEPERTI BANG AWAY DAN ROMO DEWA YANG GAK UKHUWAH DENGAN ANDA. ROMO DEWA DULU PERNAH NGISI TRAINING BARENG DENGAN ANDA DISURABAYA BUKAN?..DAN SEKARANG IA MENJAUH DARI ANDA. ALUMNIMU ADA YANG BELAJAR KESAYA SETELAH TRAINING.

Footnote : [1] A.W.Munawir, M. Fairuz, Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab,(Surabaya: Pustaka Progessif), cet I, 2007 hal.893
[2] Ibn al-Mandzur, Lisan al-Arab, (Kairo: Dar al-Ma’arif), tt. Jilid VI,1999, Hal.4583
[3] Abu al-Husain Ahmad bin Faris, Maqayis al-Lughah, ( Dar al-Fikr), tt jilid V, Hal.372
[4] Husain bin Muhammad, Mufradat Gharib al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Ma’arif) tt, hal. 510.
***Referensi : http://pkitgusdur.blogspot.com/2014/01/kajian-al-quran.html8

PERHATIAN: lihat lagi, ia pakai GO-BLOGSPOT, DALAM MELAWAN ARGUMENTASI ILMIAH.

ILINGO: OJO JIWIT LEK GAK GELEM DI JIWIT (jangan menyakiti orang lain, kalau tidak mau disakiti).

RASUL BERSABDA: AKU INI DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AHLAK, BUKAN ILMU MAS. LEBIH-LEBIH BERILMU & BERAKHLAK, ITU LEBIH UTAMA

BANG BENI BUDAYA GMPS yang intinya:
TIDAK MENUNJUKKAN KEBAIKANMU DENGAN MENJELEKKAN ORANG LAIN.

MENGINGATKANPUN ADA AKHLAKNYA + TAHU ILMUNYA

Mas edi, saya orang dari kota kecil, yakni Kediri. Jangan memandang rendah seseorang karena anda telah menjangkau Thailand, Malaysia, Hongkong dsb. Itu adalah nikmat anda, syukuri. Kalau saya mau, sekarangpun ke luar negeri begitu saya juga bisa mas. Ilmu itu Milik Allah. Bukan untuk diadu, tapi untuk menambah kemaslahatan umat. Ilmu ini dititipkan di Otak kita ada batasnya, dan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.

DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT, DAN LANGIT ITU MILIK ALLAH SWT.

Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang lebih baik & saling menghargai.

RIWAYAT PENULIS: IMAM MASRUR, M.Th.I
Sejak bangku tingkat dasar (MI) ia juga memperdalam ilmu di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyyah hingga perguruan tinggi. MIN KUNIR dan memperdalam ilmu di Pondok Pesantren Modern Al-Kamal Kunir Blitar. MTsN KUNIR sambil mengaji ke Madrasah Diniyyah. SMUN I Kediri, plus Mondok di PP. Salafiyyah Bandar Kidul Kota Kediri.

Melanjutkan ke STAIN Kediri Jurusan Ushuluddin Program Studi TAFSIR-HADITS dengan predikat CUMLAUDE (IPK: 3,59) . Melanjutkan S-2 ke IAIN Sunan Ampel Surabaya, yang kini menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurusan TAFSIR-HADITS dengan Yudisium CUMLAUDE (IPK: 3,82). Karya beliau Konsep Hipnoterapi Dalam al-Qur’an diminta secara khusus oleh DIREKTUR PASCA SARJANA IAIN SUNAN AMPEL, Prof. Dr. H.M Ridlwan Nasir, M.A. Kemudian karya tersebut dialih bahasa ke bahasa yang familiar, supaya mudah dipahami masyarakat umum yang kemudian diganti judul CLINICAL HYPNOTHERAPY AL-QUR’AN, dengan pertimbangan, sebelum Tesis itu ditulis, sebenarnya telah diujikan ke beberapa pasien yang ada di Poli VCT RSUD Kab. Kediri dan juga Klien umum yang datang ke rumah atau ke ruangan penulis di Poli VCT. Dan juga di diskusikan dengan dokter, apoteker, dan praktisi hypnotism & NLP.

Disela-sela pendidikan formal, penulis mendalami Hypnotism atas saran sahabat Perawat RS Arafah. Akhirnya, ia mempelajari Hypnotism sampai trainer dari Alfa Omega Surabaya dan dari IBH Jakarta. Selain itu, ia juga belajar dari seminar-seminar atau pelatihan dari para trainer lainnya. Di antaranya Khrisnamurti, CT Mindset Motivator belajar Quantum Trance Motivator, Penanganan Trauma ke seminarnya Lidya Wilson, ke Seminar Adi W Gunawan, dsb.

Pengalaman pekerjaan:
NGO HIV-AIDS dilatih langsung dari Family Health International.
Poli VCT RSUD Kab. Kediri (1998-2013)
Dosen STAIN Kediri (2011-sekarang)
Trainer Hypnotism dan mendirikan ISH (2010-sekarang)
Penulis Buku Hypno Forensic dan Clinical Hypnotherapy al-Qur’an.



Quranic Healing Technology, The Real Clinical Hypnotherapy Al-Quran
Jika sahabat hendak mencari rujukan tekhnik Hypnotherapy atau Psychotherapy yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah, maka saya merekomendasikan Buku "Quranic Healing Technology" ini sebagai buku terbaik yang wajib untuk anda miliki. Dan jika anda adalah seorang praktisi Hypnotherapy, Ego State Therapy, ataupun praktisi PsychoTherapy lainnya, Metode Quranic Healing Technology sungguh sangat asyik untuk dipelajari dan cukup menantang bagi mengasah daya Nalar anda untuk menemukan dimensi Trance Psychotherapy (Hypnotherapy) yang tersirat di dalam prakteknya. Dan untuk kemudian memperkaya diri anda dengan berbagai Islamic HypnoTherapeutic Strategy yang efektif dan efisien bagi klien-klien anda. Quranic Healing Technology is The Real Clinical Hypnotherapy Al-Quran.

Judul Buku : Quranic Healing Technology
Penulis : Perdana Akhmad, S.Psi.
Publisher : Pustaka Tarbiyah Semesta
ISBN : 978-602-96090-4-2

BACA REVIEW SAYA DI SINI : http://www.naqsdna.com/2014/12/quranic-healing-technology-real.html


Tanggapan Penulis Clinical Hypnotherapy Al-Quran Tanggapan Penulis Clinical Hypnotherapy Al-Quran Reviewed by Edi Sugianto on 13.30 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.