Bahaya Belajar ilmu Gaib

BAHAYA BELAJAR ILMU GAIB.

Belajar ilmu Gaib, ilmu Hikmah, Ilmu Batin, Ilmu Metafisika, Spiritualisme, Bawah Sadar, dan berbagai tradisi ilmu esoteris lainnya. Jika tidak hati-hati, akan membuat seseorang terjebak di alam ilusi, delusi, & Sugesti.

Terjebak pada Sihir Genjutsu Mugen Tsukuyomi.
Terjebak pada Internal Reality, dunia yang ada di dalam pikirannya sendiri. Dan terlepas dari kenyataan yang ada di dunia nyata.

Dan yang mengalami kasus seperti ini, ada segambreng jumlahnya. Banyak banget....

Misalnya :

~ Sering cerita pengalaman masuk ke alam gaib, naik ke langit ketujuh, dll. Tapi dalam dunia nyata, hidupnya masih susah.

~ Ngaku punya ilmu pesugihan, penarikan dana Gaib, dll. Tapi dalam kenyataannya, dia masih miskin.

~ Ngaku punya ilmu Pelet pengasihan tingkat tinggi. Tapi dalam kenyataannya, istrinya jelek banget. Bahkan seringkali sudah jelek, judes pula. Hehehehehe...

Itu sekilas contohnya, dalam kenyataaannya. Banyak sekali kasus yang terjadi. Silahkan perhatikan sendiri yang ada di sekiar anda. Dan untuk mengetahuinya, itu mudah saja kok.

Intinya untuk mengetahui orang yang terjebak pada alam ilusi ini mudah dan sederhana saja. Cukup bandingkan antara apa yang sering dia omongkan dengan kenyataan sebenarnya yang dia alami. Apakah dia type omong doang, atau bukan. Apakah yang dia sampaikan ada kenyataannya atau tidak. sudah itu saja... mudah khan?... Yang sering main ke rumah pak dukun, pasti tahu deh... Hehehe....

Itu sebabnya, rata-rata Perguruan ilmu Metafisika yang benar dan asli. Pasti menunjukkan hasil keilmuan yang dapat dibuktikan dan dinyatakan secara real di dunia Nyata. Fenomena ini saya sebut sebagai KEAJAIBAN. Kalau dalam bahasa agama disebut sebagai Mukjizat, Karomah, Ma'unah, dll.

Dan karena keterbatasan ilmu Manusia. Walaupun sang Gubes punya ilmu segudang. Akan tetapi biasanya, keajaiban yang menonjol dari suatu perguruan itu hanya satu atau dua saja. Yang menjadi spesialisasi, keunikan, dan ciri khas perguruan tersebut.

Misalnya,

Padepokan Silat Tauhid Indonesia, yang didirikan oleh Guru saya, Abah Andri Rifai ibnu Gambang. Ciri khasnya adalah ILMU DEBUS ( Kebal ).

Perguruan RAJAKAWASA yang didirkan oleh Guru Gaib saya, Bapak Wiyoto Krido Sanyoto. Ciri khasnya adalah pada Tenaga Dalam Daya Kuasa Hidup. Dan ini kalau digunakan untuk mendukung PILKADES misalnya... Calonnya sudah terbukti banyak yang jadi.

Sedangkan untuk NAQSDNA sendiri, Ciri khasnya adalah pada Tenaga Batin & ILMU SABDA. Apa yang dipikirkan dan dikatakan bisa jadi kenyataan. Dan ini sudah banyak dibuktikan oleh siswa NAQSDNA sendiri.

Baca Juga :

Kesimpulannya,
Iman dan ilmu yang benar. Pasti ada buahnya. Pasti ada hasilnya yang dapat dirasakan dan dibuktikan di alam nyata.

Nah, jika seseorang sudah berguru kemana-mana. Tetapi tidak memberikan dampak perubahan, kebaikan, dan kemajuan apapun dalam kehidupannya. Maka sadarilah, bahwa ilmu yang sudah dipelajari. Tidak menutup kemungkinan, sebagian besarnya, Hanyalah sekedar ilusi, delusi, dan sugesti belaka.

So..
Berhati-hatilah. Karena belajar ilmu Gaib jika salah jalan. Hasilnya hanya suatu kesia-siaan belaka.

Dengan kata lain, Jika Belajar ilmu Gaib hanya sekedar sebagai Jalan Pintas untuk Lari dari Kenyataan Hidup. Tanpa disertai dengan tumbuhnya kemampuan untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapinya. Maka tidak akan ada perubahan apapun pada kenyataan Nasib yang dialaminya. Itulah Bahaya Belajar ilmu Gaib.

Source : https://www.facebook.com/haryopanuntun/posts/2085015174923807

Demikian, semoga manfaat.

Salam

Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com

Ps.

Info kelas Online Getar Sabda Shakti, KLIK DI SINI ( https://sabda.naqsdna.org )
Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( https://workshop.naqsdna.org )
Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0813 8141 1972

Terima Kasih sudah membaca BAHAYA BELAJAR ILMU GAIB. Silahkan SHARE jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.