Intermezzo NLP Rock n Roll


Intermezzo


Ada yg bertanya :

"Pak Yan banyak belajar tentang pikiran bawah sadar, NLP, dan berbagai metode canggih lainnya? Apakah Pak Yan bebas dari stress dan juga persoalan hidup lainnya?"

Ya jelas tidak sama sekali, saya masih manusia sangat normal, masih diliputi dengan hal-hal normal : sedih, gembira, misuh, sering kurang uang, juga sakit ringan atau berat sesekali, bertengkar dengan orang lain, marah ke anak, dan 1001 hal baik buruk lainnya.

Pengetahuan2 di atas hanya membuat "Ku tahu yang kumau", artinya secara perlahan-lahan kita dapat mengendalikan agar segalanya menjadi lebih proporsional alias tepat waktu dan kondisi.

Hidup itu Rock n Roll, dan menurut saya spiritualitas kehidupan justru dapat kita serap dengan baik ketika larut dalam iramanya. Dan di suatu titik nanti kita seakan-akan merasakan sedang bermain petak umpet dengan Tuhan, sangat mengasyikkan, penuh dengan surprise.


Ada yg bertanya kepada saya, sebaiknya belajar NLP atau belajar Hypnosis? Saya jawab, bagusnya keduanya. Mulai dari mana? Mulai dari Hypnosis, karena kita akan memiliki pemahaman dan kepekaan terhadap wilayah bawah sadar, baru dilanjutkan dengan NLP, dimana kita akan memahami berbagai struktur yang menyusun dan mempengaruhi wilayah bawah sadar. Ini menurut saya, menurut anda tentu dapat saja berbeda. Salam.

NLP itu adalah salah satu ilmu tentang kehidupan, alias untuk mempermudah hidup. Jadi sangat ironis jika setelah mempelajari NLP hidup seseorang menjadi makin rumit, termasuk lebih bangga saat mampu mengucapkan istilah NLP yg rumit2, daripada menerapkannya untuk memperbaiki manajemen hidupnya.

Intermezzo : Manusia memiliki 3 kesadaran, yaitu : Consciousness, UnConsciousness, dan SuperConsciousness. Hidup menjadi sangat nyaman jika kita mampu membuat sisi UnConsciousness dan SuperConsciousness menjadi sejalan dengan sisi Consciousness. Sebaliknya hidup menjadi rumit jika sisi-sisi itu justru bertentangan dengan sisi Consciousness.

Salah satu wilayah kesadaran manusia yang ajaib, karena berinteraksi dengan “dunia luar” (macrocosmos) adalah SuperConsciousness. Kesadaran inilah yang menciptakan fenomena “kebetulan”, juga pertemuan2 dengan seseorang, tempat, bahkan kesempatan tertentu. Kenali dengan baik SuperConsciousness kita masing2, dimulai dengan cara yg sederhana, yaitu melalui analisa terbalik atas segala hal yang kita peroleh di hari ini, dan ditarik mundur ke belakang, lalu periksa dengan seksama segala pemikiran kita di tingkat sadar maupun tidak sadar yg menyertai prosesnya, lakukan secara jujur. Silakan mencoba.


Ada yang bertanya : "Pak, apakah Hipnoterapi dapat mengubah seseorang?". Jawaban saya tegas : "TIDAK !!!!!".

***

Yang dapat mengubah seseorang adalah "pemahaman baru", atau "sudut pandang yang baru", itupun jika hal itu "sesuai" dengan kebutuhan dan tidak bertentangan dengan pemahaman dasar dari yang bersangkutan.

Lalu apa dong manfaat Hipnoterapi?

Hipnoterapi hanya bermanfaat untuk "membuat" seseorang lebih "dapat mendengarkan", dan dapat memahami dengan jelas peta permasalahan yang ada dalam dirinya, serta memahami sumber daya yang dapat dipergunakannya untuk berubah.

Intermezzo Esoterism
Semua tradisi esoterisme (termasuk mantra, bahkan doa2 yg dipercayai menghasilkan efek supranatural), hanyalah sekedar metodologi belaka. Yg luar biasa justru "manusia"-nya sendiri. Bahkan bagi yg mau bereksperimen, pakai cara rock 'n roll-pun dapat menghasilkan efek yg sama.

Di dunia ini tidak ada yang "ajaib", segala peristiwa pasti dapat dijelaskan mekanismenya, atau paling banter "belum" diketemukan penjelasannya. Sakit pasti ada sebabnya, sehat pasti ada sebabnya, kaya - miskin - pintar - bodoh - beruntung - sial juga pasti ada sebabnya. Dan, kita dapat mempelajari semua penyebab yang akan berubah menjadi akibat dari berbagai hal yg kita inginkan dalam hidup ini.

Mistik, magis, gaib se-ekstrim apapun, dapat dijelaskan dengan struktur pengetahuan moderen. Tinggal mau menerimanya atau tidak ?

Modeling Esoterism dapat dipergunakan pola dasar modeling NLP, yaitu :
1. Fisiologis
2. Belief System
3. State
4. Strategi.

1. Fisiologis = karena itu esoterism selalu ada ritual gerakan tertentu / mudra.
2. Belief System = karena itu Esoterism selalu penuh dengan Memetika,
3. State = Karena itu di Esoterism selalu ada ritual untuk membangkitkan State
4. Strategi = Tentang urutan kognitif modalitas agar terjadi suatu efek tertentu.

Hypnosis Note : Tidak ada aspek mistik dan magis dalam Hypnosis. Jika ada yang masih "ngeyel" tunjukkan buktinya kepada saya, dan saya dapat melakukan "cracking" mejadi hal yang dapat dipahami dan pasti menjadi "biasa-biasa" saja. Mau Hypnosis dari India, Jawa, Cina, Tibet, silakan tunjukkan ke saya.


Intermezzo : Tentang orang yang SAKTI.

Ada orang Sakti, karena saat tubuhnya dibacok dengan golok, maka golok tersebut sama sekali tidak mampu melukai kulitnya. Luar biasa Sakti kebal mandraguna.

Lalu ada yang lebih Sakti, yaitu ketika seseorang membacokkan golok ke tubuhnya, golok ini langsung mental, tanpa sempat menyentuh kulitnya. Wah benar2 Sakti, memiliki benteng gaib lembu sekilan.

Ternyata ada yang lebih Sakti lagi, karena ternyata orang tidak lagi memiliki keinginan untuk membacok dirinya, dengan kata lain orang ini memiliki proteksi psikis yang luar biasa, menjadi aman dan tenteram tidak diganggu oleh orang lain.

***

Ternyata berlanjut, masih ada yang paling Super Sakti,

Yaitu seseorang yang entah kenapa, karena berbuat salah, entah karena lengah, ia terluka oleh sabetan golok. Tetapi, ia dapat menerima luka yang ada, bahkan dapat memperoleh pembelajaran berharga atas luka ini. Luka ini menjadi pembelajaran spiritual yang sangat indah bagi hidupnya.

***


Intermezzo : Jika kita stress karena uang atau faktor ekonomi, percayalah ini stress yang indah dan sederhana. Bentuknya jelas, penyelesaiannya juga jelas. Bayangkan jika seseorang yang telah memiliki uang tak berhingga seri-nya, tapi masih stress juga? Pasti sangat rumit penyelesaiannya, bahkan mungkin akan memasuki lingkaran depresi berkepanjangan.



Intermezzo : Mungkin banyak orang menganggap bahwa fenomena Supernormal, Supranatural, adalah wilayah esoterisme dan mistik, bahkan dianggap bersinggungan dengan entitas gaib yg pantas dihindari. Tapi menurut saya pribadi tidak demikian.

Pertama, banyak peristiwa Supernormal atau Supranatural itu hanya ada dalam wilayah "Katanya, katanya, dan katanya ....", sehingga ketika di-detailkan (chunk-down), akan terlihat wajah yang sebenarnya, yaitu wajah yang sangat manusiawi.

Kedua, memang terdapat beberapa peristiwa yang boleh dianggap benar2 Supernormal (tapi juga tidak terlalu ekstrim, dan dengan persyaratan situasi kondisi terterntu), tetapi metodologinya dapat saling berbeda untuk setiap bangsa dan budaya, artinya metodologi dapat berbeda tetapi efek yang dihasilkan dapat relatif sama.

***

Kesimpulan saya, memang pada dasarnya manusia mahluk yg super "dari sananya", memiliki potensi untuk menghasilkan hal-hal supernormal. Tetapi saat yang sama, manusia juga memiliki pola pikir sangat kreatif, termasuk kreatif untuk menebak-menebak, membuat hipotesa, bahkan membuat fatwa, termasuk atas hal-hal yang belum dapat dipahaminya dengan baik.

***

Menurut saya pribadi, kasihan bangsa Jin, bangsa Demit, dan bangsa halus lainnya, karena selalu menjadi "tempat sampah" atas kreativitas cara berpikir manusia.

***


Untuk menjadi "Sukses" di bidang apapun, umumnya kita harus mau dan mampu untuk mengerjakan berbagai hal yang "tidak menyenangkan" tapi wajib dilakukan. Berita baiknya, banyak orang yang ternyata tidak mau untuk melakukan hal ini, sehingga jika kita benar-benar mau melakukannya maka kita berpotensi untuk membuat "perbedaan"

Masak iya, untuk dapat "bangun pagi" saja perlu mengikuti pelatihan motivasi dahulu? Ini kan soal mau melakukan atau malas melakukan sesuatu yang "sederhana" saja. Dan ternyata banyak tujuan tujuan besar yang ketika di-detailkan prosesnya, akan menjadi elemen proses yg sederhana, serta akan bermuara ke soal mau melakukannya atau malas melakukannya. Bagaimana menurut anda Sahabat?


Intermezzo : PARENTING.

Banyak para orang tua ingin mengubah anaknya, untuk itu mereka belajar banyak pengetahuan pemberdayaan diri terkini, untuk itu pula mereka rela merogoh kocek dalam2 untuk berkonsultasi dengan ahlinya.

"Anak saya nakal".
"Anak saya tidak mau diatur"
"Anak saya ingin masuk Sastra Jepang, padahal ia Ranking 1 IPA, mau jadi apa dia?"
"Anak saya kecanduan game".

Coba diingat? Apakah kita dulu tidak nakal? Apakah dulu kita senang diatur? Apakah dulu kita masuk perguruan tinggi dipilihkan orang tua? Apakah dulu kita tidak senang bermain di malam hari di terang bulan?

Anak adalah kanvas putih,
Kita berperan membentuknya sejak ia lahir, tapi kita terkaget-kaget dengan hasilnya hari ini?

Anak jaman dahulu harus menyapu dan mencuci piring. Tapi orang tua sekarang lebih senang mengikutkan anaknya untuk kursus Piano dan Metode Kumon.

Anak jaman dahulu membeli baju baru hanya di hari Lebaran & Natal. Tapi orang tua sekarang mampu membelikan puluhan baju branded saat jalan2 sore di wilayah Orchard Road.

Anak jaman dahulu bahkan tegang dan masuk angin saat naik mobil sedan. Orang tua jaman sekarang bahkan sangat bangga ketika menceritakan anaknya Study Tour di 3 negara Asean.

Anak adalah response dari apa yang orang tua lakukan.

***

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Kahlil Gibran

***

Setiap orang muda pasti ingin mengubah dunia,
dan ketika mereka tua, mereka ingin mengubah yang muda.

***

Anak saya juga nakal, susah diatur, main game ber-jam-jam, dan pasti tidak bisa mencuci piring, apalagi menyapu dan mengepel dengan bersih.

Tapi biarlah, saya tidak akan mengubahnya dengan Hipnoterapi, NLP, atau pengetahuan pemberdayaan terkini.

Hanya beberapa hal yang perlu diketahui anak saya dengan baik :

"Nak, kelak kamu akan hidup sendiri, karena Ayah dan Bunda cepat atau lambat akan menghadap Tuhan".
"Nak, hidup itu adalah pilihan, dan setiap pilihan pasti mengandung konsekwensi."
"Nak, hidup itu kejam, apapun yang kamu lakukan kelak, kamu tetap harus membeli bensin, membayar pulsa, membayar dokter, bahkan ketika kamu akan masuk Game Center, kamupun pasti harus membayar".

***

Selamat berjuang menempuh hidupmu sendiri anak2 Generasi Digital ......



Intermezzo : Tentang BAKAT.

Saya tidak sepenuhnya percaya dengan BAKAT, tetapi saya percaya ada suatu kecenderungan tertentu yg membuat seseorang mungkin dapat menjadi berbeda antara satu dan lainnya, anggap saja namanya Bakat.

Coba lakukan inventarisasi, 10 keahlian di dunia ini, saya yakin bahwa setiap kita dapat melakukannya, mulai : Akunting, musik, beternak, bertani, menjadi Public Speaker, menjadi penyembuh, dsb.

Permasalahannya ada beberapa keahlian, dimana kita dengan susah payah mencapainya, dan itupun kita tetap akan kalah dengan mereka-mereka yang lebih "berbakat".

Sebaliknya, ada keahlian tertentu, dimana kita dapat mempelajari dan melakukannya dengan SANGAT MUDAH, menghasilkan sesuatu yang ekselen, dan bahkan sulit ditiru oleh orang lain. Kita berbakat di bidang ini.

Celakanya, ego kita selalu merayu kita agar kita selalu memperbaiki keahlian-keahlian yang di luar bakat kita, dibandingkan mengasah sesuatu yang telah berpotensi menjadi sesuatu yang ekselen dalam diri kita.

***

Nah, kenali bakat atau kecenderungan kita, asahlah hingga ke puncak, maka kita akan menjalani hidup dengan penuh "passion" dan juga berlimpah.

Biarkan hal lain dikerjakan oleh orang lain, mungkin mereka lebih terampil, dan bahkan mereka dapat mengerjakannya untuk kita.

***

Kenali diri kita, siapa tahu ternyata kita sesungguhnya menyimpan ekselensi di bidang-bidang yang unik, misal :

Pembicara Publik
Pengajar
Pendongeng
Penyembuh
Penulis
Pemasar Digital
Pemandu Wisata
Dll.

Hidup hanya sekali, ledakkan ekselensi yang ada. Jadilah berarti baru setelah itu mati ....!



Intermezzo : Tentang AKSIOMA.

Aksioma adalah sesuatu yang tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya. Dalam matematika juga dinamakan Postulat atau dasar dari Logika berpikir.

Contoh salah satu Aksioma sederhana :

"Pada dua titik dapat dihubungkan sebuah garis". Hal sederhana ini tidak perlu lagi dibuktikan dan merupakan kebenaran yang bersifat universal.

Tapi bagaimana pula dengan pernyataan semacam ini :

"Minuman ber-alkohol adalah minuman yang dilarang oleh Tuhan".

Mungkin akan terdapat beberapa pendapat :

"Kalau sedikit, nggak mabuk, nggak papa, bisa jadi obat".

"Di agama saya tidak dilarang sama sekali".

"Saya orang yang taat, tentu saya tidak akan melanggarnya. Kalau saya tidak melanggar, maka mungkin saya kelak masuk surga, dan nanti di surga saya dapat memilih minuman jenis apa saja, mulai Absolut Vodka, Chivas Regal, atau Cocnag tahun 1970". [Wkkkk yg ini taat, tapi saat yang sama membayangkan surga adalah pelepasan hasrat duniawi yang tertahan]

Jelas bahwa soal minuman beralkohol adalah bukan Aksioma, karena banyak jawaban dan bisa jadi semuanya benar.

***

Lalu ada seorang ex Preman, yang konon pernah muntah darah karena alkohol, mungkin dia pernah memperkosa wanita dalam pengaruh alkohol, dia memberikan jawaban :

"Pokoknya tidak boleh diminum". "Lho kok pokoknya Bang?". "Ya, pokoknya nggak boleh diminum, bukan karena dilarang agama bukan karena apapun juga, pokoknya tidak boleh diminum kalau kau mau selamat!".

Nah, Preman ini telah memperoleh Aksioma tentang minuman beralkohol, aksioma untuk dirinya sendiri, mirip kebenaran mutlak yang tidak lagi perlu alasan pendukung apapun juga. Tidak perlu alasan logis, tidak perlu alasan ketuhanan, tidak perlu apapun juga untuk diyakininya.

***

Konon perjalanan hidup kita adalah dalam rangka menemukan Aksioma pribadi dalam berbagai tema.

Saat kita tidak lagi ingin mencuri hak orang lain, tetapi sudah lagi tidak diperlukan alasan dibaliknya, maka kita telah menemukan salah satu Aksioma untuk diri kita.

Saat kita percaya bahwa berpikir positif adalah baik, bahkan tanpa alasan apapun lagi, maka kitapun telah memperoleh Aksioma yang lain.



Intermezzo : Setiap saat umumnya kita dihadapkan oleh 2 macam pilihan, satu adalah hal yg "menyenangkan", dan satu hal lagi adalah hal yang "bermanfaat". Sayangnya hal yg menyenangkan umumnya tidak bermanfaat, dan sebaliknya hal yang bermanfaat umumnya tampil dengan tidak menyenangkan. Kita bebas memilih yang manapun, tapi kita tidak bebas untuk memilih konskwensinya.

NLP Rock n Roll


Intermezzo :

Ada yang bertanya : "Pak, kok beberapa orang yang baru saja belajar NLP malahan kaku dan aneh ya cara ngomongnya, terutama setelah mereka mempelajari Meta-Model dan Milton Model".

Saya jawab saja : "Ya itulah korban NLP". Buanyaaaak yang seperti ini, amati saja bahasa mereka saat komentar di Facebook ......

***

Ada yg iseng tanya. "Pak Yan belajar NLPnya dulu dimana?"

Saya jawab : "Nggak pernah belajar formal, hanya Googling, beli buku di Amazon, berdiskusi dengan para NLPer, dan mengamati hidup saya sendiri."

Walaupun saya otodidak, tapi saya tidak pernah gentar untuk berdebat tentang kajian NLP dengan siapapun juga. NLP itu benda yang terang benderang kok.

Oleh karena itu bukan hal yang aneh pula ketika saya bersama beberapa praktisi NLP berbagai aliran mendirikan Neo NLP Society, suatu organisasi NLP independen yang pertama dan terbesar di Indonesia.

Visi & Misinya sederhana : Membuat pembelajaran NLP dapat lebih terjangkau, Now Everyone Can Learn NLP .....! Kalau bisa sebentar kenapa pula harus berlama-lama?

Koment :
Ibrahim Wijaya : Lah kalo hypnosis... otodidak atau ikut trainer2 pak? ...
Yan Nurindra : Ibrahim Wijaya : Hypnosis-pun saya otodidak plus dapat guru versi kampung (Tukang Sulap). Bahwa setelah itu saya ke luar negeri untuk sertifikasi itu soal gaya2-an saja. Tidak ada ilmu yg bertambah dari training luar negeri.

NLP Rock n Roll #1 : 

Apakah NLP itu?
Selain singkatannya adalah Neuro Linguistic Programming? Yg jelas NLP itu TIDAK ILMIAH, jika alat ukurnya adalah kaidah keilmiahan versi Kampus.

Tetapi NLP dalam berbagai bentuk (termasuk yg tidak mengunakan istilah NLP) sudah diterapkan di berbagai bidang, termasuk institusi bisnis.

Lalu apa itu NLP?
 Kira2 gampangnya NLP adalah pengetahuan yg dikembangkan melalui pengalamatan empiris untuk keperluan "cracking" (membongkar rahasia) tentang ekselensi (keluar-biasaan) yang sering kita temui di orang2 di sekitar kita, entah orang2 yang hebat dalam bidang bisnis, bidang sosial, atau hebat secara emotional & spiritual. Dengan harapan, setelah memahami struktur yg menyusun kehebatan ini, maka kitapun akan memiliki cara untuk juga menjadi hebat (itupun jika kita mau melakukannya, menerapkannya, bukan sekedar terkagum-kagum karena kita mengetahuinya).

NLP Rock n Roll #2 : DISCLAIMER. 
Untuk mempelajari NLP perlu niat dan attitude yang benar. Kenapa? Jika tidak maka pelan2 hidup kita justru akan semakin rumit dan tidak natural.

NLP adalah "esoterisme" baru, sesuatu pengetahuan yang membuat seseorang menguasai suatu hal baru, yg menarik untuk dibicarakan, yg membuat seseorang dapat menjadi magnet karena mampu berbicara fasih tentang pengetahuan ini.

Sangat banyak mereka yang mempelajari NLP dengan tujuan awal untuk memperbaiki manajemen kehidupan diri sendiri, tetapi bergeser menjadi pecinta pengetahuan ini, bahkan akhirnya lebih sibuk membicarakan pengetahuan ini.

NLP harus diterapkan, diuji terlebih dahulu ke diri sendiri, dipahami, disesuaikan, jika perlu boleh dibantah dan diperdebatkan terlebih dahulu. Baru setelah itu boleh ditularkan ke orang lain, dan yang ditularkan adalah "roh" atau "spirit"-nya, bukan sekedar istilahnya yang keren2 dan rumit2. Istilah rumit hanya akan memperumit hidup ....!

NLP Rock n Roll #3 : Pengetahuan NLP disusun berdasarkan suatu ASUMSI. 
Asumsi ini belum tentu benar atau salah, tetapi dianggap memberdayakan jika dibuat sebagai "pijakan". Setiap orang bergerak, berpikir, bereaksi, berdasarkan Asumsi yang dimilikinya. Dengan berpegang ke Asumsi yg "benar" (artinya benar secara empiris, dan normatif umum), maka diasumsikan pula bahwa hidup kita akan menjadi lebih mudah.

Contoh Asumsi : Melemparkan sandal jepit ke wajah orang lain kemungkinan besar akan menghasilkan kemarahan dan malapetaka (walau mungkin benar mungkin tidak, tetapi kemungkinan besar banyak benarnya).

Nah, jika kita meyakini asumsi ini, maka setidaknya sejak saat ini kita menghindari keinginan atau reaksi "melemparkan sandal jepit ke wajah orang lain".

Asumsi sebagai dasar pengetahuan NLP disebut sebagai PRESUPPOSITION, dan umumnya dikutip dari ranah filsafat dan psikologi.

Misalkan : "Jika orang lain dapat melakukan, maka sayapun dapat melakukan". Mempelajari NLP salah satunya adalah mempelajari berbagai ASUMSI yg menjadi "keyakinan" dari berbagai orang hebat, agar kitapun tertular jika ingin juga menjadi hebat sepertinya. ASUMSI bukan sekedar untuk dibaca, tetapi harus dipahami, ditelaah kebenaran subyektifnya, dan harus di-install segera ke dalam sistem keyakinan kita, jika kita merasa asumsi ini "benar" (untuk kita), dan akan mempermudah hidup kita.

NLP Rock n Roll #4 :

Mempelajari NLP seperti belajar untuk menjadi seorang Chef. Kita mempelajari berbagai bahan baku, bumbu2, teknik memotong bahan, memasak, sampai ke urusan penyajiannya. Jika nasi, digoreng bersama bawang, cabai, garam, kecap, dan saus, maka mungkin namanya "nasi goreng", jika ikan yg segar langsung disajikan dalam irisan tipis, mungkin namanya "sashimi", jika diberikan sedikit nasi, maka berubah namanya menjadi "sushi", dsb.

NLP disebut juga sebagai "User Manual for The Brain", alias pelajaran memasak dengan bahan baku pola-pola perilaku dan cara berpikir manusia untuk menghasilkan ekselensi di bidang tertentu. Bahan baku A, B, C dimasak dengan cara tertentu dapat menjadi masakan "Hypnosis", Bahan baku A, B, X direbus, dapat menjadi masakan "Selling", dan banyak masakan lain yg dapat dihasilkan, mulai dari "Management", "Leadership", "Parenting", "Business", "Negotiation", dan tentu juga "Therapy" dan "Motivation".

Seperti halnya beberapa orang yang mempelajari keilmuan "Chef" secara bersama, maka akhirnya masakan setiap orang tetap berbeda, dan sangat dipengaruhi oleh jam terbang, dan kemampuan untuk mengupgrade diri.

*****

NLP Rock n Roll #5 :

Dari sekian banyak pembahasan NLP, yang mungkin bisa berlanjut menjadi rumit bagi para pemula, setidaknya untuk tahap awal kita cukup memahami terlebih dahulu 4 Pilar Utama NLP, yaitu : Outcome, Flexibility, Sensory Acuity Based, dan Rapport. Memahami 4 Pilar ini dengan baik, merenungkan, dan segera menjadikannya sebagai bagian diri kita, menurut saya sudah akan sangat membantu hidup kita, dan memunculkan ekselensi di banyak hal.

Bahkan tanpa perlu terlalu pusing dengan konsep dan teknik NLP lainnya, dengan menerapkan 4 Pilar ini saja, maka kita sudah menjadi setidaknya 80% NLPer.

Simak bahasan berikutnya tentang masing-masing dari 4 Pilar ini.

*****

NLP Rock n Roll #6 :

OUTCOME. Salah satu Pilar NLP yg dianggap penting adalah OUTCOME, atau Target. Outcome sedikit berbeda dengan Target, karena Target lebih mencerminkan apa yg kita inginkan, sedangkan Outcome lebih ke arah "konsekwensi dari sesuatu yg kita lakukan". Oleh karena itu Outcome nantinya memiliki syarat-syarat tertentu, agar menjadi layak dan terukur untuk dapat dicapai.

Secara sederhana setiap gerakan kita harus selalu mengandung OUTCOME, tidak saja gerakan besar, melainkan gerakan-gerakan kecil, termasuk kegiatan sederhana, misalkan saat menyapa orang lain, kita harus memiliki Outcome, misalkan orang yg kita sapa harus menjawab dan tersenyum.

Kesadaran atas perlunya Outcome dalam setiap kegiatan akan membuat seseorang akan mengalami peningkatan "awareness", dan tentunya peningkatan untuk "mengelola ego".

Bahkan komen di Status Facebook-pun kita perlu Outcome, misalkan : agar kita dikenal si pemilik Facebook, atau agar kita dianggap "seseorang yang cukup pintar", atau bahkah "seeding" (menyemai) suatu hal yg akan kita tawarkan.

Dengan kesadaran akan Outcome, maka langkah kita akan semakin efektif, karena tiada waktu yang terbuang sia-sia.

Formula sederhana Outcome :

* Kita akan menuju kemana
* Kita sekarang ada di mana
* Apa saja yg mempercepat perjalanan kita
* Apa saja yang memperlambat perjalanan kita
* Rencana tahapan seperti apakah yg dapat kita rasakan.

Selamat meng-Install kesadaran tentang perlunya Outcome dalam setiap gerakan kehidupan.

*****

NLP Rock n Roll #7 :

Sekali soal OUTCOME.

Outcome adalah suatu kata yg sederhana tetapi mungkin sangat sulit di-implementasikan, terutama di saat2 kritis.

Jika kita berada dalam suatu permasalahan, atau kesulitan, yg nyaris membuat pikiran kita terhenti, kita menjadi tidak mampu untuk membuat Outcome. Outcome adalah bintang terang yg harus kita munculkan di saat yang paling gelap sekalipun.

Salah satu trik untuk membuat suatu Outcome adalah memisahkan antara "Intention" dan "Behaviour", gampangnya kita melepas sesaat lingkaran setan saat ini dan berani bermimpi tentang suatu hal yg akan menjadi Outcome kita.

Kebiasaan untuk selalu memiliki Outcome akan memunculkan naluri luar biasa untuk selalu kreatif meloloskan diri di saat sulit yg pasti sangat sering kita hadapi.

Dengan memulai membiasakan diri untuk selalu memiliki Outcome, maka kita akan mulai mampu melakukan manajemen yang penting dalam rangka untuk pencapaian Outcome dimaksud, termasuk manajemen sumber daya yang mungkin saja terlewatkan selama ini.

Outcome adalah bentuk membumi dari "mimpi", dan setiap orang wajib untuk tetap memiliki mimpi, karena mimpi adalah harapan, dan orang akan hidup panjang umur dan bersemangat, selama masih memiliki harapan.

***

NLP Rock n Roll #8 :

Masih tentang OUTCOME.

Agar Outcome benar2 membumi dan dapat ditindak-lanjuti, maka dibentuklah rumusan yg dikenal dengan istilah "Well-Formed Outcome" atau WFO.

Salah satu yang terpenting adalah : Outcome ini harus benar2 dalam kontrol kita, bukan kontrol orang lain.

Contoh Outcome yang SALAH :

"Saya ingin anak saya menjadi anak yang terpintar di sekolah".

Kenapa salah ? Karena anak menjadi pintar atau tidak adalah urusan dirinya dan Tuhan, kita tidak dapat mencampuri.

Nah, tapi jika kita membuat Outcome lain yang dapat menggiring ke situasi itu, dan dalam kendali kita, maka itu adalah Outcome yang "benar", misal :

"Saya akan menyediakan waktu 2 jam sehari untuk mendampingi anak saya belajar", atau

"Saya akan mencari uang yang cukup agar dapat membelikan fasilitas belajar untuk anak saya".

Dapat dipahami perbedaannya ?

Selamat merancang Outcome, yang benar2 dalam kendali kita, benar2 membuat perbedaan situasi jika kita yang melakukannya.

****

NLP Rock n Roll #9 :

FLEXIBILITY. Pilar NLP lainnya adalah sikap yg Fleksibel. Flexibility ini adalah teman akrab dari OUTCOME, karena attitude fleksibel terutama sangat bermanfaat saat kita ingin mencapai Outcome tertentu, entah Outcome jangka panjang atau jangka pendek.

Fleksibel seperti halnya menerapkan Plan A, Plan B, Plan C, dst. Fleksibel itu seperti ilmu air, mengalir, melewati celah, bahkan saat terhambat dapat menguap.

Fleksibel adalah kata sederhana yang sangat tidak mudah dilakukan. Manusia seringkali menghindari Fleksibilitas hanya karena agar tetap dianggap "memiliki prinsip yang kuat".

Dalam komunikasi, Fleksibel berarti memahami kapan saatnya bertahan, kapan mengalah, dan kapan pula menyerang, sehingga akhirnya lawan komunikasi dapat kita arahkan untuk memahami dan menerima ide kita.

Fleksibel berarti kita menghargai "kekinian", tidak sekedar mempertahankan langkah hari ini hanya karena kita telah memikirkannya kemarin sehingga tidak dapat dirubah.

Pemain catur adalah contoh mereka yang memiliki Fleksibilitas tinggi. Seberapapun matang langkah yang mereka rencanakan, tetapi pasti segera diubah jika susunan anak catur sudah berubah.

*****

NLP Rock n Roll #10 :

Tentang PACING & LEADING.

Salah satu aplikasi penting NLP adalah meningkatkan kemampuan interpersonal-communication. Dalam pembahasan teknik komunikasi di NLP akan sering dipergunakan istilah Pacing dan Leading.

Arti bebas dari Pacing adalah "menyamakan" dan Leading adalah "memimpin".

Kemenangan komunikasi adalah saat kita dapat me-LEADING lawan bicara untuk mengikuti dan memahami ide kita.

Untuk dapat me-LEADING kita harus lebih dahulu melakukan PACING, sampai dengan timbul keselarasan.

Komunikasi adalah persoalan seni PACING - LEADING, kapan melakukan Leading kapan pula kembali ke Pacing.

ILUSTRASI :

Si A berlari di Jogging Track, tiba-tiba ia menyadari bahwa jauh di belakangnya ada si B yang juga tengah berlari. Lalu A pelan-pelan memperlambat langkahnya, hingga akhirnya mereka berdua berlari dengan langkah yang sama, inilah yang dimaksudkan dengan Pacing. Tepatnya A melakukan Pacing terhadap B.

Lalu secara bertahap A mulai mempercepat langkahnya, bahkan ia mulai berbelok ke track yang berbeda, dan anehnya B mengikuti pula dengan selaras. Inilah yang dimakasudkan dengan Leading, yaitu A melakukan Leading terhadap B.

*****

Selamat melatih Pacing - Leading .....

*****
Koment :
Hermawan Sah :  Ini menurut pendapat saya kaya hukum alam ... "siapa sih yang tidak ingin dimengerti, mau tukang becak, mau pejabat, mau presiden ... akan senang kalo merasa dimengerti" Dan kalo sudah merasa dimengerti selanjutnya terserah Anda ...

Yan Nurindra :  Hermawan Sah : Memahami orang lain, respek ke dunia orang lain adalah contoh dari PACING.

Andreas Anaya Pasolympia :  Salah satu mutiara yang paling indah, yang saya dapatkan dari Pak Yan Nurindra.. adalah pacing - leading + trance state utilization + pemahaman filosofis tentang hypnotic training.. sebut saja "escalated learning model", susah dijelaskan dengan kata-kata.. tapi sangat aplikatif mulai dari persoalan loncat-loncat olah raga sampai digital marketing.. dan model ini akan saya pegang selalu, dan suatu hari akan menjadi model yang merubah tatanan belief system kolektif dunia ! Ilustrasi : ngeeeeeng.. (trances) spet spet spet spet (masukkan database), ea ea ea ea (terjadi escalated learning di bawah sadar, dimana orang merasa sadar padahal sudah geser kesadarannya), jlug jlug jlug.. (tutup loop nya).. wis geser !

NLP Rock n Roll #11 :

RAPPORT. Salah satu pilar NLP yang dianggap penting, terutama terkait dengan kegiatan komunikasi adalah Rapport.

Rapport adalah suatu "koneksi telepatik" di tingkat bawah sadar, sehingga seseorang merasa nyaman dengan lainnya. Para Communicator handal, walaupun mereka tidak mempelajari NLP, mereka terampil untuk membangun Rapport di saat awal mereka kontak dengan lawan komunikasi. Para Communicator handal sangat memahami bahwa mereka baru boleh mengirimkan ide utama komunikasi hanya setelah Rapport ini telah terjalin dengan baik.

Rapport adalah "keterhubungan" atau "connectedness" di wilayah unconscious.

***

Bagaimana membangun Rapport ?

Rapport tidak terlepas dari hukum memberi. Seseorang yang diberikan sesuatu akan merasa nyaman. Dalam hal ini yang diberikan adalah aspek "kesamaan". Seorang Communicator handal terampil dan sabar untuk melakukan proses PACING [Baca tentang ini di Status sebelumnya] untuk menghasilkan Rapport.

PACING adalah tentang menyamakan atau menyelaraskan diri dengan lawan komunikasi, sehingga memunculkan Rapport di tingkat bawah sadar.

Terdapat 2 jenis PACING untuk membangun Rapport :

VERBAL PACING :
Menyamakan kata-kata, yaitu konten, gaya bahasa, dll.

NON VERBAL PACING :
Menyamakan dan menyelaraskan gerakan tubuh (matching, mirroring), juga intonasi, bahkan pola nafas.

***

PACING untuk membangun Rapport harus dilakukan secara apik dan cantik, serta "tidak disadari" oleh lawan komunikasi.

Setelah Rapport terbentuk, maka barulah boleh dilakukan proses LEADING alias memimpin komunikasi ke arah yang diinginkan.

***

Kemampuan membangun Rapport adalah Attitude sekaligus Behaviour, dan merupakan suatu keterampilan yang dilatih terus menerus, dan bahkan harus menjadi kompetensi di wilayah bawah sadar alias Unconscious Competence, terutama jika kita memang ingin menjadi seorang Communicator yang handal.

***

NLP Rock n Roll #12 :

SENSORY ACUITY BASED.

Dan akhirnya Pilar yang terakhir dari NLP adalah "Sensory Acuity Based". Secara mudahnya NLPer benar2 harus mengasah kepekaan inderawinya (VAKGO).

Panca Indera diperlukan untuk mendeteksi setiap pergerakan atau perubahan yang terjadi di eksternal maupun internal.

Seorang NLPer harus dapat "membaca", apakah lawan komunikasinya nyaman atau tidak.

Seorang NLPer harus terampil melakukan "kalibrasi", dan ini mutlak dibutuhkan kepekaan inderawi.

Dll.

***

Secara mudahnya, tanpa kemampuan "Sensory Acuity" yang baik, maka segala metode dan teknik NLP akan sia-sia belaka, karena feedback hanya akan dapat diperoleh dengan baik ketika seseorang memiliki kepekaan inderawi yang baik.

Selamat mengasah kemampuan inderawi.

***

NLP Rock n Roll #13 :

STATE.

Salah satu kajian utama NLP yang nantinya melahirkan banyak teknik, adalah tentang "State". Apakah State? Secara mudahnya State adalah kondisi psikologis dalam arti luas, misal : Sedih, gembira, marah, percaya diri. Tidak itu saja , bahkan keadaan sangat kreatif, bersemangat, dapat pula dimasukkan sebagai State.

Kenapa State demikian penting? Karena umumnya kita pernah mengalami setiap State ini dalam berbagai tema kehidupan, sehingga dengan suatu metode tertentu kita dapat mengulangi memunculkan State ini untuk keperluan yang lain. Kondisi tidak berdaya seringkali dikarenakan hadirnya State yang salah dan absennya State yang justru diperlukan.

Dalam rumusan yang lebih holistik, State adalah kesatuan dari elemen : Think - Feel - dan Physiology (fisik).

Dengan memainkan elemen-elemen pendukung ini, maka kita dapat menghasilkan State tertentu.

***

Mengusai pengelolaan State dengan baik akan sangat banyak membantu kehidupan, baik yang terkait dengan diri sendiri, maupun yang terkait dengan orang lain.

***

NLP Rock n Roll #14 :

SUBMODALITY.

Salah satu "penemuan" penting dari NLP adalah konsep tentang Submodality. Apakah Submodality?

Submodality adalah kualitas dari rekaman suatu peristiwa yang masuk melalui indera kita (modality), dengan kata lain Submodality adalah kualitas dari Modality.

Kita merekam suatu peristiwa dalam memori kita dengan suatu struktur tertentu, atau dengan susunan Submodality tertentu. Pengalaman yang sama, dialami oleh beberapa orang, dapat memiliki kualitas perekaman Submodality yang sangat berbeda.

Susunan berbagai Submodality yang merupakan suatu peristiwa dapat membuat seseorang dapat mengalami Phobia, atau mengalami suatu Pencerahan.

Dengan mengutak-atik susunan Submodality, maka dapat membuat seseorang menjadi termotivasi, atau bahkan menjadi terdemotivasi.

Bermain-main Submodality mirip dengan memainkan efek audio-visual di suatu film, dimana efek yang berbeda akan menghasilkan sensasi yang berbeda pula.

****

Contoh :

Pernahkan anda mengalami peristiwa traumatik? Kapanpun anda memutar rekaman peristiwa tersebut terasa menakutkan?

Amati sejenak, apakah film tersebut diam atau bergerak? Hitam putih atau berwarna? Suaranya dekat atau jauh? Anda berada disitu atau sebagai penonton? Dst.

Lakukan pengubahan, terserah anda bagaimana mengubahnya, mungkin film yg tadinya berwarna dirubah menjadi hitam putih, mungkin suara yang dekat dibuat semakin melemah.

Nah, ketika anda memutar kembali film ini secara netral, kemungkinan sensasinya tidak lagi sama dengan sebelumnya.

Kira2 semacam itulah.

*****

Demikian juga misalkan kita berkomunikasi dengan seseorang, dan orang tersebut "klik" dengan ide pembicaraan kita, maka salah satu faktornya adalah komunikasi kita benar2 masuk dan tersusun ke dalam struktur Submodality yang "pas" untuknya.

Gaya bahasa teatrikal, metafora, akan menghasilkan struktur Submodality yang sangat berbeda dengan gaya bahasa yang datar alias "rata".

*****

Tips Public Speaking : Bagi yang "demam panggung" saat berbicara di depan umum, dapat mulai berlatih dengan mengucapkan "sampah kata-kata" alias kata-kata yang tidak beraturan, tidak perlu menjadi kalimat yg benar, tetapi tetap dalam kata Bahasa Indonesia yg benar. Lakukan dengan kecepatan tinggi, dan reflek (tanpa berpikir), dengan tetap menjaga artikulasi yang benar. Lakukan selama 10 menit nonstop. Silakan mencoba.

Source : Yan Nurindra Web : www.hipnotis.net
Intermezzo NLP Rock n Roll  Intermezzo NLP Rock n Roll Reviewed by Edi Sugianto on 16.28 Rating: 5

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.